Iklan :

23 Mei 2011

Designer harus mengerti masalahnya.


Kali ini saya ingin membahas barcode untuk designer. Kemarin sewaktu akan memproduksi masal punya Kak Juli saya diberikan bahan koreksian untuk diperiksa kembali oleh Designer saya Kenan Fabian. Lalu setelah saya perhatikan secara seksama lalu saya bertanya ini materi barcodenya dari siapa ken ? lalu kenan menjawab ini materinya dari mereka, kita diberikan bahan mentahnya (bahan yang berbentuk hard materi). Oh iya sedikit penjelasan kami mengkatagorikan 2 kelas dalam menerima materi yaitu, hard materi dan
softcopy yang mana hard materi itu kita bisa diberikan materi dalam bentuk print Out ataupun contoh produk yang pernah ada sedangkan softcopy adalah materi dalam bentuk file.
Setelah saya berfikir saya katakan kembali kepada kenan, ini kau scan dan kau buat ulang ? Tidak, jawabnya. Lalu kau buatnya gimana ? " Tanya saya kembali. Yah saya membuat dengan menggunakan font. " Wah ngawur ini"..... Jadi begini permasalahannya berhubung saya pernah kuliah IT maka saya mengetahui duduk permasalahan ini. Jadi begini kalau meneurut logika saya adalah Scanner barcode membaca varian code pada produk berdasarkan type dari kode tersebut. Itu pemikiran dasar saya secara IT maka saya coba buktikan dengan cara mencari software untuk barcode pada mac. Lalu dapatlah saya softwarenya dan ups benar saja lihat contoh dibawah dari software standard barcode.
Anda dapat melihat yang saya scroll kebawah itu adalah merupakan klasifikasi dari jenis barcode yang mana pastinya mesin scanner barcode hanya bisa membaca varian yang ada pada software ini. Ini membuat saya semakin yakin kalau akan terdapat masalah untuk pembuatan barcode ini. Ada berapa banyak barcode, ada 4 Produk dan masing - masing produk ada satu barcode. Oke bongkar ulang semua barcode kita gunakan software standard barcode untuk mendapatkan kebenarannya. Kita gunakan angka yang ada pada contoh produk mereka dengan itu kita samakan barcode tersebut sama dengan yang mana jenisnya. Setelah kita cocokan satu persatu maka ketemulah jenis dari barcode yang ada pada produk Spontex itu yaitu EAN 13. Nah ini baru benar. Dirubah semuanya yah" Pintaku pada kenan. Maka dirubahlah semua barcode menjadi standard barcode secara umum.

Inilah yang harus kita simak secara seksama. Jika kita adalah orang yang bergerak pada industri kreatif maka kita harus melibatkan orang yang ada didalam dunia yang terkait. Jangan berfikir kreatif tanpa mengobservasi masalahnya terlebih dahulu. Saya sudah pernah bicarakan salah dan akhirnya diproduksi secara masal akan menyebabkan kesalahan yang sangat fatal maka berhati - hatilah jika membuat design untuk F.A (Final Artwork) untuk produksi.

Semoga pengalaman saya ini dapat bermanfaat bagi pembaca blog saya ini. Salam Kreatif untuk Indonesia. @rie fabian



0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.