Cakupan pembahasan tentang retro sangat menarik isinya. Saya coba mendalami beberapa maksud yang tersirat dari kata retro ini sendiri. Yang sangat menarik, kata Retro ini juga sering digunakan untuk seputaran konsep dalam pembuatan visual. Jadi seperti apa bentuk dari Retro itu sendiri saya akhirnya merangkum demikian (tertulis pada postingan blog saya kali ini).
Kata Retro dari beberapa sumber yang saya baca kebanyakan mengungkap tentang kebelakang, kemasa lalu, djadul dan sepuratannya.
Acuan kebelakang kita sering terseret pada era tahun 70 an. Dimana Marlyn monroe sering kali menjadi figur yang pas untuk digunakan sebagai bagian dari konsep retro itu sendiri.
Retro merupakan kependekan dari kata Retrospektif yang mempunyai Arti "kembali kemasa lalu". Dalam kamus bahasa Indonesia sendiri kata retro menyiratkan suatu pergerakan kearah masa lalu.
Kata Retro sendiri berasal dari seorang ahli teori yaoitu Jean Baudrillad dalam bukunya yang berjudul Scimulacra and Simulation yang berarti kembali kemasa lalu.
Lalu Retro itu sendiri sering sekali dipakai untuk pembuatan sebuah visual design. Maka dalam pembuatan sebuah konsep untuk visual design yang bertemakan retro, sebaiknya memang harus melakukan meninjauan kembali sampling-sampling design yang sudah pernah terbuat.
Beberapa element pun menjadi penting untuk dipelajari agar bisa mencapai klimaks dalam sebuah pembuatan konsep untuk visual design itu sendiri.
Beberapa sampling design yang menurut saya retro banget :
Polkadot sering sekali digunakan untuk menguatkan kesan dari Retro itu sendiri. Ada beberapa hal yang bisa menguatkan sebuah pembuatan untuk konsep retro kalau dari pandangan saya, artis, warna, fashion dan tatanan keseluruhan.
Artis/model yang digunakan menjadi faktor yang kuat untuk mendorong persepsi orang kepada konsep dari Retro itu sendiri. Dan model tentunya harus didukung oleh konsep Fashion yang mendukung.
Perpaduan rambut kriwil (keriting) dan bob mendominasi kalau kita berbicara tentang retro fashion. Selain dari Model dan busananya kita lanjut bisa melihat kepada ornament yang digunakan. Ornament pada design sering kali menguatkan sebuah visual.
Seperti Polkadot, garis-garis kaku, bintang dan beberapa ornament vintage dapat menyeret persepsi orang atau penikmat design kita kearah masa lampau.
Setelah itu sema, warna juga tidak kalah penting dalam pembuatan sebuah konsep yang bernama Retro. Kita sering kali terbawa ketika kita melihat satu konsep warna yang diterapkan kepada sebuah visual.
Chart dari warna Retro itu sendiri adalah :
Lalu yang terakhir menurut saya, kita akan kembali berbicara tentang Font. Dimana Font masih merupakan bagian dari Ornament dalam satu kesatuan visual. Font yang mendukung akan sengat "berasa" sekali dalam implementasi kepada sebuah visual.
Jenis Font Retro menurut saya :
Link Download Font |
Link Download Font |
Link Download Font Parisian |
Link Download Font |
Link Download Font Riesling |
Link Download Bellarose |
Link Download Font Titania |
Link Download Rock & Roll |
Kayaknya kalau memang beberapa itu sudah terpenuhi pada sebuah konsep, harusnya para penikmat design Anda sudah bisa menyimpulkan bahwa design yang Anda buat adalah Retro Visual. Selamat membuat Design kawan-kawan pembaca dari blog saya ini.
Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat para Visual designer baik calon designer maupun yang sedang menimba ilmu dibidang DKV. Dan para penikmat designpun harapan saya dapat menikmati tulisan yang saya buat ini sebagai refrensi bilamana Anda merasakan ada yang kurang saat designer Anda membuatkan Anda sebuah design dengan tema RETRO.
Salam Kreatif,
@rie fabian -
www.fabianstudio.biz
0 comments:
Posting Komentar
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.