Prosesi cukuran yang kita lakukan untuk bayi pada usia 40 hari itu masih banyak yang tercampur oleh adat istiadat ternyata. Ini menjadi pengalaman pertama saya, dimana ini adalah anak pertama saya yang akan menjalani prosesi cukuran yang biasanya dibarengi oleh Aqiqahan. Saya tidak mau memiliki maksud yang ambigu maka saya melakukannya di tempat guru ngaji saya tinggal, kebetulan disana terdapat banyak santri yang menginap karena terdapat sebuah pesantren juga disana.
Proses Aqiqahan saya lakukan disana karena saya berfikir itu akan sangat bermanfaat. Saya melakukan prosesinya pada saat H-1 awal puasa. Jadi beliau menjelaskan bahwa kambing yang akan di aqiqahkan untuk murid, santri dan warga sekitar yang membutuhkan daging kambing yang kebetulan lagi membumbung tinggi angkanya.
Alhamdulillah bisa berbagi sesama, lalu saya dijelaskan beberapa faedah dari aqiqahan itu sendiri. Dan Alhamdulillah saya sangat mengerti dengan penjelasan yang dilakukan oleh Guru Besar Pak Haji pimpinan ponpes itu.
Sedangkan hukum perayaannya sendiri sebenarnya boleh dilakukan boleh tidak selama kita mengetahui intinya. Pemotongan rambut pertama dilakukan oleh Pak Haji di Ponpes itu sendiri, dengan membaca doa untuk sang adinda Arini sendiri.
Foto by. @rie fabian |
Foto by. @rie fabian |
Kambing yang diaqiqahkan untuk Anak puteri adalah 1 kambing dan untuk Anak Pria sebanyak 2 kambing. Dan pada proses pemotongan selanjutnya bisa dilakukan oleh Orang tuanya atau Saudara-saudara terdekatnya.
Lalu saya menanyakan apakah rambutnya boleh dipotong sedikit saja buat syarat (tidak digunduli). Ternyata tidak boleh, karena semua rambutnya akhirnya harus dikumpulkan ditimbang dan dikonversi keharga emas untuk disedekahkan kembali untuk orang yang membutuhkan.
Ternyata itu fungsi dari pemotongan rambut, selama ini saya memang beneran gak tau loh. Saya fikir itu hanya budaya atau adat istiadat saja, ternyata dalam islam pun ada dan memang tercatat. Dengan sudah Aqiqah dan sudah mensedekahkan berat rambut sang Adinda, maka lengkaplah prosesi aqiqah yang dimaksud.
Foto by. @rie fabian |
Dan dengan semua penjelasannya saya merasa lega, karena itu semua masuk akal dan memang ada dasar dari Islamnya sendiri.
Foto by. @rie fabian |
Dan Akhirnya dia bisa tertawa seperti ini ...........
(maklum anak pertama) ....
Salam Kreatif,
@rie fabian -
www.fabianstudio.biz
0 comments:
Posting Komentar
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.