Iklan :

15 April 2013

Enaknya Menjadi Seorang Pekerja Kreatif


Seorang pekerja kreatif paruh waktu seperti saya sangat enak buat saya. Jika saya berbicara pendapatan sih selalu sama dengan orang yang bekerja dikantor. Terlebih lagi jika kita bisa mengatur tempo untuk kita sendiri, maka akan banyak pundi - pundi yang masuk kedalam pendapatan. Tapi jauh dari itu semua, enak yang saya maksud bukan permasalahan materi saja.


Melainkan masalah ilmu, dimana saya sering bertemu dengan para pendiri usaha yang akan saya kerjakan bagian kreatifnya. Seperti belum lama ini saya bertemu dengan seorang pengusaha kopi luwak dari daerah Jawa Timur. Saya akhirnya bisa mengerti bahwa kopi yang saya minum sehari - hari yang di merknya ada luwaknya ternyata bukan kopi luwak. 

Kopi luwak yang benar memang sangat mahal harganya, jadi itu tandanya kita tidak akan bisa mendapatkan kopi luwak dengan harga yang sedemikian murahnya. Saya diceritakan dari mulai penangkaran luwaknya sampai dengan kopi yang dihasilkannya. 

Maka saat ini saya sedang mengerjakan design untuk kemasan kopi luwaknya Bapak Muhammad. Saya bisa belajar banyak hal dari pengalaman - pengalaman mereka membangun usaha, dan yang saya sangat senang sekali bertemu dengan seorang pengusaha yang baru akan mengibarkan brand atau benderanya. Dia sedang merencanakan untuk pembuatan produksi secara masal produk mereka. 

Maka disini pembahasannya bukan hanya berbicara tentang design, maka saya sering sekali bertukar fikiran tentang komunikasi pemasaran dan penjualan. Melalui pengalaman membangun Fabian Studio dan beberapa hal pengamatan tentang perjalanan sebuah produk yang sudah sukses, maka sangat senang mengimbangi pembicaraan tentang komunikasi pemasaran dan penjualan. 

Bagaimana menciptakan penjualan yang bisa cepat diiringi dengan sebuah distribusi barang yang baik. Cara membuat media promosi yang tepat, dan mengucapkan bahasa - bahasa promosi yang mumpuni untuk menarik minat calon pembeli dari produk kita. 

Untuk masalah itu saya sangat gemar membaca buku seth godin dan bukunya Bapak Hermawan Kertajaya, dan saya sangat bangga akan itu. Karena beliau satu - satunya Bapak marketing Indonesia yang diakui oleh dunia. Philip Kothler merupakan refrensi yang harus dibaca juga untuk memperluas pengetahuan tentang pemasaran dan penjualan. 

Pada akhirnya seorang designer memang harus mengerti fungsi, bukan sekedar gambar bagus saja. Karena mau diapa - apain gambar bagus sudah banyak kita lihat dimedia - media online alias internet. Jika kita tidak mengenal fungsi, maka seorang designer tersebut tidak bisa berkomunikasi dengan baik oleh para pengguna jasanya. Ini sih menurut pendapat pribadi saya saja, bukan standarisasi seorang designer. 

Membuat Visual dengan mendekatkan fungsi adalah hal terbaik yang menurut saya seorang designer lakukan. Karena jika kita bicara tentang alokasi dana promosi dikantor - kantor, jarang sekali mereka mau menghabiskan banyak dana hanya untuk sebuah visual yang tidak ada fungsinya. Bahkan ketika design sudah mendekati dengan dunia industri maka fungsilah yang paling masuk akal untuk perusahaan tersebut mengeluarkan uang. 

Jadi kita bisa memberikan asistensi visual tersebut mendekatkan kepada sebuah fungsi. Gambar yang baik percuma jika tidak terserap kepada calon penikmat gambar kita untuk menciptakan impuls kepada calon konsumen client kita. Itulah yang saya kadang sebut sebuah fungsi pada pembuatan visual. 

Selain Kopi pada saat itu saya juga berbincang tentang makanan yang frenchise, salon, dan lain - lain. Dengan begitu saya bisa mempelajari dunia client saya yang sedang saya kerjakan designnya. Saya tidak malu dalam bertanya model bisnis, cara pemasaran, target pemasaran, segmentasi produk, karena itu semua yang akan mempengaruhi Ambient dari sebuah visual. 

Maka tidak ada alasan untuk seorang designer untuk tidak berwawasan luas, semuanya bisa kita pelajari mulai dari sini, mulai dari cerita para pengusaha baru yang akan mengembangkan bisnisnya. 




Salam Kreatif, 



@rie fabian -
















8 comments:

  1. keren banget baca ini,

    bookmark dulu :D

    hmm, gak harus designer juga kan, every where harus memberikan sentuhan kreatif dalam pekerjaan, betul nggak ?

    BalasHapus
  2. makin semagat terus dan maju terus om, sory kemaren gak bisa hadir nih, ada urusan hehe..
    kapan2 ajarin design yah :D

    BalasHapus
  3. Mas Angga >> Thanks ..

    Yup, kerena kreatif itu bukan hanya milik designer, menurut saya setiap orang memang harus kreatif agar mempunyai imajinasi dalam membangun visi, terutama visi hidup.


    @rie fabian -
    www.fabianstudio.biz

    BalasHapus
  4. Jay Boana >> Terima kasih Om Jay ...

    Boleh, boleh, sekarang kebetulan ada adik yang lagi minta kursus distudio, jadi bisa barengan tuh ...


    @rie fabian -
    www.fabianstudio.biz

    BalasHapus
  5. tanpa kreatif, kerja jadi monoton aja, nice artikel gan.. :)

    BalasHapus
  6. Surya >> Terima kasih mas ...
    Bener sekali, monoton itu hal yang paling membosankan.


    @rie fabian
    www.fabianstudio.biz

    BalasHapus
  7. Pekerja kreatif itu yang paling sulit pada saat kita sedang memancing sebuah ide kreatifnya kali ya kang. karean tanpa dasar ide kreatif, segala bentuk kreativitas akan bantet. Ha,,,,,,x9


    Salam wisata dan salam kreative.

    BalasHapus
  8. ha ha ha ha ha ... kaya kue bantet ...
    Tapi karena kreatifitas kue bantet bisa jadi brownies ...


    @rie fabian -
    www.fabianstudio.biz

    BalasHapus

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.