Iklan :

27 Maret 2013

Cerita dari Balik Produksi untuk Partai


Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari banyak Partai. Dan Partai selalu menelurkan calon - calon yang akan didudukkan di daerah untuk menjadi legislatif. Nah calon - calon legislatif itu yang untuk sampai ditujuan biasanya berpromosi, memberikan angin surga, atau sampai ada yang memberikan sembako kepada warga - warganya. 


Bak sebuah produk mereka mempromosikan diri kepada khalayak ramai. Kalau sudah begini biasanya mereka melibatkan orang - orang yang memang sudah berpengalaman dibidang promosi. Jika sudah ada kegiatan promosi, maka Fabian Studio juga akan kebagian beberapa pekerjaan untuk mendukung seorang calon. 


Seperti foto yang kita lihat bersama diatas. Dimana Fabian Studio membuat merchandise untuk kegiatan promosi satu calon. Layout standard dalam pembuatan promosi satu calon adalah, ada foto sang calon, ada gambar partai, ada slogan, ada nomer urut. Setidaknya itu materi yang akan kita masukkan kedalam media promosi yang digunakan untuk kegiatan promosi satu partai. 

Dan terkadang Fabian Studio juga ikut memberikan masukan untuk kegiatan personal branding mereka. Jadi membuat barang produksi saja tidak begitu efektif kalau tidak menyampaikan pesan yang "pas" kepada calon pemilih. 

Dan kalau kita berbicara Partai, tidak sedikit pula kita mendengar selentingan miring tentang mereka. Ada beberapa cerita dari kawan - kawan saya di daerah Kebayoran sampai kalibaru. Saya sering sekali berdiskusi dengan kawan - kawan sesama usaha Percetakan disana. 

Salah satu bahasan jika ketemuan dengan mereka ada agenda pembicaraan tentang perkembangan usaha, client, dan Update berita. Update berita yang sering saya dengar tentang partai ini memang banyak sekali yang negatif walaupun ada beberapa yang positif. 

Partai ini biasanya bermasalah pada saat pembayaran, maka mereka tidak jarang meminta downpayment 100% dimuka untuk menghindari masalah. Pada tahun 2009 saya masih ingat benar, banyak percetakan yang berusaha mendekatkan diri kedalam partai - partai. Itu dikarenakan pekerjaan untuk kegiatan cetak mencetak disana sangat banyak sekali. 

Mereka masih mau menerima downpayment 50% dari Partai dan mereka mengerjakan. Namun ditahun awal 2011, banyak dari mereka yang tertipu oleh Partai - Partai. Jika saya lihat kronologis kasusnya, bukan Partainya yang tidak benar, itu biasanya dikerjakan oleh para perantara ataupun tim sukses dari seseorang yang ingin diangkat sebagai calon legislatif. 

Jadi kebanyakan cerita pada awal tahun 2011, Produksi untuk partai mulai dihindarkan oleh mereka. Karena setelah downpayment 50% dan barang pesanan sudah jadi, maka biasanya mereka meminta untuk dikirim. Setelah dikirim, maka pembayaran akan diselsaikan 7 hari kerja. Setelah barang sudah mereka kirim, dan mereka menunggu 7 hari kerja, sisa pembayaran tidak kunjung datang alias pemesan kabur. 

Ketika didatangi ditempat kita mengirim barang, bisa jadi tempat itu sudah kosong, atau orang yang berada disana bilang "Pak Anu sudah tidak disini mas" ??????????

Jika sudah begini tidak ada lagi yang bisa kita lakukan selain "pasrah". 

Maka sekitar tahun 2011 akhir banyak dari mereka yang sudah tidak mau menunda sisa pembayaran. Barang dikirim, maka sisa pembayaran harus cash. Namun dengan pola pembayaran seperti itu pun masih banyak cela untuk mereka mainkan.

Dan ditahun 2012 awal mereka sepakat, untuk produksi suatu kegiatan untuk Partai maka pembayaran haruf full dimuka. 


"Kita cari dia susah, kalau mereka cari kita gampang" 

Setidaknya itulah dalih yang mereka katakan kepada saya. Jika mereka yang membuat kesalahan, maka sang pemberi order akan mudah sekali menemukan tukang cetaknya, itu dikarenakan usaha cetak itu tidak bisa berpindah - pindah. Tapi sebaliknya, jika sang pemberi order yang "tidak membayar" maka tukang cetak akan susah sekali mencarinya. 

Saya fikir itu memang win win solution untuk kedua belah pihak. Sang tukang cetak juga akan berasa tenang dalam mengerjakan, dan sang pemberi order juga dapat mengontrol pekerjaannya dengan mudah.

Walau saya bilang tidak semua mengalami cerita seperti ini, tapi hampir rata - rata dari mereka mengeluhkan permasalahan ini. Dan mereka pun tidak pernah menyalahkan Partainya, karena mereka tahu dan mengerti dengan benar, kalau itu hanya dikerjakan oleh oknum yang mencari keuntungan dibalik gemerlapnya produksi sebuah Partai. 

Bagi orang produksi ketika berbicara quantity maka mereka sangat tertarik dan itu menjadi hal yang wajar. Karena percetakan itu mengejar hopla cetak. Tapi yang jadi dilema, tidak semua usaha percetakan padat modal. Ada dari mereka yang memang membuka usaha dengan modal yang hanya cukup membeli mesin cetak dan sewa ruko saja. Jika yang model begini kena terlibat dikasus seperti diatas, maka bisa kita bayangkan dia akan mengalami kebangkrutan alias gulung tikar. 

Ada juga cerita beberapa oknum turun ke Kalibaru (senen) yang kerjanya hanya minta sample. Dengan memberi iming - iming akan mencetak dalam jumlah banyak. Biasanya jumlah sample yang dia minta 10 buah kaos. Nah ketika mereka berkumpul dan share kepada teman - temannya ternyata orang tersebut tidak meminta kepada satu rumah produksi kaos saja, melainkan kebeberapa temannya. 

Jadi kalau dari satu rumah produksi dapat 10 kaos, maka dari 100 rumah produksi itu dia sudah mendapat 1000 kaos. Dengan begitu dia tidak usah susah - susah memproduksi masal, karena dari sample aja sudah terkumpul 1000 kaos. 

Dan sangat mungkin jika kita datang kedaerah kalibaru sana menemukan 100 rumah produksi kaos. Karena memang disana banyak sekali para pengusaha barang - barang promosi. Cerita itu saya selalu update ketika saya mendatangi kawan - kawan didaerah sana. Itu untuk menjaga silahturahmi sekalian melihat perkembangan berita yang ada disana. 

Kenapa masih ada saja orang yang lupa bahwa kita semua mempunyai hak yang sama tinggal dibumi tercinta ini. Kenapa masih ada saja yang mau melukai saudaranya sendiri dengan melakukan kegiatan - kegiatan yang merugikan orang lain. Kita seharusnya mengerti dengan benar, bahwa kita disini sama - sama mencari makan dan mencari rezeki dari usaha kerja keras masing - masing orang. 

Jadi kalau punya niat untuk melakukan itu, lebih baik lupakanlah ......




Salam Kreatif, 




@rie fabian -










0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.