Iklan :

18 Desember 2012

Troubleshooting dan Migrasi


2 hari gak posting, dikarenakan kopi abis jadi gak ada impuls untuk membuat postingan, kesannya kopi addict. Padahal sih bukan karena itu, melainkan Macos abis diinstal ulang. Kalau kita dengar kata troubleshooting, selalu aja diotak kita bicara mengenai oprak-oprek komputer, padahal kalimat itu banyak diimplementasikan dimana saja. Tapi untuk kali ini memang benar saya sudah 2 hari mengoprek macbook pro saya. 

Beberapa minggu ini memang saya sedang memikirkan bagaimana caranya memasukkan 3D max kedalam Macbook Pro saya. Sementara 3D max gak ada di Macbook Pro. Untuk mengenai software 3 Dimensi, awalnya saya menggunakan Maya karena memang saya memiliki guru besar  (he he he, hei guru) yang megang maya.

Itu juga yang akhirnya saya harus membeli Macbook Pro untuk bisa mengejar software maya, sampai segitunya. Padahal sekarang udah bisa pun tidak jadi apa - apa. 

Ini hasil saya belajar maya
Tapi lama kelamaan akhirnya saya mengerti passion saya kemana, interior. Dan itu memang yang paling dekat dengan saya. Saya ingin sekali bisa membuat sebuah layout untuk design interior, lalu saya  juga sangat berhasrat untuk membuat layout untuk sebuah event, ketika itu semua saya implementasikan di software maya, saya agak mentok. 

Itu dikarenakan pada software Maya yang sama - sama buatan Autodesk setelah dibeli dari Alias Wavefront, tidak memiliki satuan ukuran per unitnya. Maka itu semua memang jadi kendala bagi orang yang ingin mencoba mengimplementasikan designya. 

Jadi memang dari awalnya saya menebak, kalau memang Autodesk maya itu dibuat untuk keperluan membuat visual animasi, sedangkan 3D max itu dibuat untuk urusan interior design ataupun hal - hal yang berbau exhibition. Nah sekarang memang sudah niat tekadnya, mau pindah kepercayaan, percaya sama 3D Max. 

Lalu permasalahannya jadi lebar, masa saya harus beli lapi lagi untuk bisa menggunakan aplikasi 3D max, agak lebay gak sih, kalau kemana - mana bawa 2 laptop ? Bukan cuma lebay, tapi repot gila pasti. Apalagi naiknya motor, hadew ... serasa. 

Lalu hari sabtu kawan saya main kerumah membawa Macbook Pro miliknya. "Rie numpang OL ..." , sial kayak warnet aja, wakakakakakakakaakakakaka ... 

Lalu dia bukalah Macos nya, lalu pertama kali masuk ke Windows, saya langsung terbelalak. Saya pernah tau dan sering dengar memang, windows bisa diinstal di Macbook pro, bukan itu masalahnya. Tapi yang dia katakan adalah, dia instal sendiri. Jadi asumsi saya segampang itu ? 

Saya membayangkan sulitnya pasti ribet, karena memang sistem operasi pada macos ini agak berbeda. Tapi melihat dia instal sendiri saya berkeyakinan bahwa saya pasti bisa. Itu bukan sombong, tapi saya merasa saya pernah kuliah IT di Budi Luhur cuma 7 tahun dan di D.O (bangga lagi, mikir), harusnya bisa kalau dipaksain. 

Lalu setelah itu saya tanya, kenapa dia menginstal windows di Macosnya. Lalu dia jawab dengan singkat, buat menjalankan Aplikasi 3D max. 

WHAT  ??????

Kenapa Tuhan ngasih jawaban satu paket gini sih, Thanks God, Thanks. Lalu saya tanya, 3D max versi apa, dia menjawab 3D max 2012. Cakep deh, akhirnya saya ikut kerumahnya untuk meminjam 2 CD yang dia punya, CD Windows dan cd 3D Max 2012 untuk saya instal ulang di Macos saya. 

Malam minggu akhirnya saya dicemberuti oleh istri saya, lantaran dia bilang masih aja tetap kerja hari sabtu, walau sebenarnya ini bukan kerja. 

"Sebentar kok, paling lama cuma 1 jam", cool saya menjawab. 

Saya ingat kata - kata teman saya, pokoknya tinggal klik bootcamp langsung klik and play. Lalu saya coba lakukan petuah bijak dari kawanku itu. Masuk ke Bootcamp dan play, maka si Macos pun berusaha mempartisi hardisk saya. 

Saya tunggu 15 menit, 20 menit sampai 25 menit, keluar deh dialog box, katanya hardisk saya bermasalah, dialognya lupa karena saya gak baca naskah, he he he .... 

Saya coba browsing deh di internet, yang saya takutkan adalah Hardisk saya bad Sector, saya baca - baca kemungkinananya adalah itu ada file besar yang tidak bisa dipindah oleh si Bootcamp. Akhirnya saya mencari software dan saya coba tidak ada yang mumpuni. Apes ini kayaknya, alternatif terakhir adalah menginstal ulang ios nya. 

(jadi panjang kayaknya ceritanya).

Dari nungguin akhirnya dia (istri saya) bosan juga dan ketiduran ditonton televisi. Dari jam 9 malam hari sabtu selesai itu senin pagi jam 09.00. Baru itu 2 OS terinstal di Macos saya. Berapa jam itu jadinya, pakai tidur tapinya. Tidur itu sekitar 4 jam 4 jam kayaknya. 

Saya install ulang Macosnya dan akhirnya bootcamp nya dapat bekerja dengan maksimal dan terbagilah menjadi 2 partisi. Partisi yang pertama adalah ios dan yang kedua adalah windows. Di Windows cuma ada keluarga adobe dan 3D max doang. Ha ha ha ha ha .... niat bener ini. 

Lalu di ios instalan lengkap, full peralatan perang. Dan sampai sekarang masih finishing aja, hahahahahahahahaha, printilannya rempong bok. Yang belum terintal adalah font dan utility kecil lainnya. 


Hasil dari 3D Max, keren yah ? 

Akhirnya saya melanjutkan perjalanan coba ngulik 3D max, sampai kefikir mau kursus. Makanya saya kemarin gak sempat ngasih link untuk majalah digital yang biasanya saya berikan disetiap sabtu minggu. Mudah - mudahan pembaca blog saya mau memafkan saya, he he he ..... 

Dan ngulik 3D max itu seru ternyata .........

Buat saya gak ada kata telat, karena saya yakin telat belajar itu tetap ada gunanya daripada tidak belajar sama sekali. Buat apa hidup kalau tidak buat belajar ? 

Iya nggak ? 




Salam Kreatif, 




@rie fabian - 









0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.