Iklan :

8 Juni 2012

Dikesendirian Waktu Lambat Berjalan


Segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan, ada siang ada malam, ada baik ada buruk, ada wanita ada pria. Bahkan Socrates berbicara bahwa kita adalah makhluk sosial, yang notabene nya membutuhkan orang lain untuk kelangsungan hidup. 

Dahulu saya sering merasakan kesendirian dalam banyaknya orang, gelisah disaat kesenangan datang dan selalu sedih disaat yang lain bergembira. Kadang rasa itu mengajarkan saya arti dari kesendirian. Ada rasa yang mengajak saya dalam hening dan tidak melihat apa yang orang lain lihat. 

Seolah-olah Sang Pencipta menunjukkan sisi yang berbeda pada saat kebanyakan orang melihat hal yang berbeda dengan saya. Kini saya semakin yakin, bahwa kesendirian itu selalu mengajak kita untuk berintropeksi diri, mengkaji diri. Bahwa ada kalanya kita disudutkan didalam kesendirian bagaimana pun caranya.

Saya sering menggunakan waktu 1/3 malam saya untuk sujud sembah kepada Sang kuasa, setelah itu saya mencoba mereview kembali apa yang terjadi selama hari ini berjalan. Inilah kesendirian saya, disaat semua orang bermain dengan mimpinya saya masih terjebak didalam dimensi sadar dan menengadahkan tangan untuk mengabdi kepadaNYA. 

Kini dicoba lebih dalam lagi, kesendirian itu 1 x 24 jam, semuanya hilang, semuanya sepi dan semuanya tidak terdengar suaranya. Saya seperti dalam hutan yang luas tanpa terdengar suara apapun, sunyi. 

Ini pasti ada pelajaran yang terlewat, ini pasti ada yang terlewat, saya hanya dapat berguman dalam hati. 

Karena seharusnya ini tidak sepi, karena seharusnya ini tidak kosong dan karena seharusnya ini tetap bersuara, berjalan dan normal sebagaimana mestinya, tapi sekarang kenapa terasa hampa semuanya ? 

Ini pasti ada yang salah ... 

Kupanjatkan doa lebih dalam agar dapat mendengar jawaban, tapi jawaban itu tidak kunjung datang. semakin dalam, semakin dalam, lagi-lagi ku tak mendengar apa-apa. 

Ini buktinya Tuhan Adil kepada saya, ada, tiada, isi, kosong, datang dan pergi melengkapi hidup saya. Ini memang buktinya. 

Seolah diri mengajak terus berdialog, berbincang, berbicara tentang semua kehampaan ini. Hatiku butuh teman rupanya. 




Salam Kreatif,


@rie fabian- 










2 comments:

  1. Ikutan merenung..
    Terkadang kehampaan itu aku rasakan juga,
    tinggal bagaimana kitanya untuk bangkit..
    MAri kita isi kehampaan dan kekosongan diri..
    dengan banyak mengingatNya..

    Smangat Arie..!!

    Fotonya keren banget..

    BalasHapus
  2. Mama Olive >> He he he ..

    Makasih untuk responnya.

    @rie fabian

    BalasHapus

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.