Saya lupa bertanya dari mana asalnya kopi ini, tapi yang jelas dengan media kopi ini saya dapat berbincang banyak dengan Matahari Timoer. Senang rasanya berkunjung ketempat dimana beliau tinggal dan membicarakan banyak hal.
Selain dari pembicaraan yang padat, kopinya juga padat men ... (like this)
Saya hampir tidak pernah mencicipi kopi seperti ini, mulai dari aroma sampai rasanya, hmm nikmat sekali bung. Saya berkunjung kesana bersama beberapa kawan dari dblogger untuk bertujuan silahturahmi kepada sesepuh (jiah kayak mbah aja sesepuh).
Tapi biar bagaimana pun beberapa masukan dan pengalaman dari seorang Matahari timoer ini memang menggugah selera saya untuk kembali mengevaluasi diri saya sendiri. Kami singgah disana dari jam 1 siang sampai dengan selepas magrib.
Ini merupakan awal dari perjalanan saya mengendarai motor kembali, setelah tahun 2006 saya mengendarai motor ke Bandung. Karena saya takut tidak kuat lagi mengendarai motor untuk jarak tempuh jauh, tapi ternyata masih kuat, berarti belum tua-tua amatlah.
Menikmati kali yang akhirnya kami jadikan objek untuk berfoto ria disana. Dan yang berkesan untuk saya adalah, berbincang dengan suara latar air seperti di pedesaan yang sejuk dengan udaranya. Ini membawa suasana tentram dan damai.
Thanks untuk waktunya menerima kami sebagai tamunya, semoga gak kapok.
Salam Kreatif,
@rie fabian
mantab...
BalasHapusMakasih ...
BalasHapus@rie fabian-
www.fabianstudio.biz
hehehe kopdar yang seru om :)
BalasHapusIya bener ..
BalasHapus@rie fabian-
www.fabianstudio.biz