Kecanggihan Teknologi (Cerit@rie)

"Woi Sob, ngapain lo di Senayan City ?", Rendi menerima telp dari Bashir.
"Loh kok lo tau ????", Jawab Rendi

Ya Taulah .... , gue gitu LOH !!!

Lalu mereka berbincang tentang sebuah rencana yang sudah dibuat 3 hari yang lalu. Rencana itu adalah untuk jalan bareng malam nanti untuk sekedar bermain Bilyard.

Mereka memang memiliki hobi yang sama, yaitu bermain Bilyard. Dimana permainan itu mereka jadikan sebuah Standard untuk laki-laki yang ideal, perkasa dan gimana gitu. Buat mereka laki-laki yang tidak bisa bermain bilyard, itu pasti bukan laki-laki. 

Lalu akhirnya setelah si Rendi selesai dari Senayan City akhirnya Ia untuk memutuskan segera pulang, karena akan ada event besar nanti malam yaitu, MAIN BILLYARD. 

Keesokan harinya Rendi menerima telp kembali dari Bashir. 

"Ngapain lo masih dikantor ??", Kata Bashir di telp.

" Hah, kok lo tahu gue masih dikantor ??", Jawab Rendi. 

"Yah taulah, emang dimana lagi lo jam segini ?", Jawab Bashir. 

"Oooo, iya masih ada pekerjaan yang harus gue selsaikan", Jawab Rendi

Lalu mereka tidak terlibat obrolan panjang, karena Rendi harus segera menyelesaikan pekerjaan kantornya. Setelah dia selesai lalu ia ingin rilex sebentar, dan berniat kearah Kemang. Mobilnya pun kearahkan ke Jl. Kemang untuk sekedar santai melepas penat yang ada dikantor satu harian ini. Mengingat ini sudah jam 19.00, dimana Jakarta pasti mengalami kelumpuhan jalan, macet. 

Tidak lama Bashir pun menghampirinya, 

"DOOOOR" ...... 

Rendi kaget setengah mati, kenapa temennya ini selalu tahu kemana ia pergi. Bahkan sampai terakhir kalinya ia di Kemang dia pun mengetahui, ini pasti bukan satu kebetulan. 

"Sob, lo gak mungkin bisa ngelak lagi deh", Kata Rendi kepada Bashir. 

" Kenapa Sob ?", Tanya si Bashir. 

" Gue berasa di untit sama lo udah dari beberapa hari yang lalu, lo selalu tahu gue kemana, jangan-jangan lo juga tahu gue dikamar mandi jam berapa aja ?", Tanya si Rendi. 

"Ha ha ha ha ha ha ha ha ha",  Bashir pun ketawa kencang dan sangat terbahak-bahak. 

" Lo mau tahu gue tahu darimana ?", tanya Bashir kepada Rendi. 

"Serius ?", Tanya Bashir lagi meyakinkan Rendi. 

"Walaupun nanti gue kasih tahu lo akan keliatan cupu ??", Cela Bashir kepada Rendi. 

"Sialan loh", Selak Rendi 

"GOOOOOOGLE LATITUDE" ..............

Ha ha ha ha ha ha ha .............

Ternayata memang Rendi bertemenan kepada Bashir di Google Latitude sejak satu bulan yang lalu. Dengan menggunakan fasilitas inilah kita bisa mengetahui dimana keberadaan kawan kita. Apalagi jika memang si pelaku tidak mengetahui posisi gps pada hp nya hidup dan tidak dimatikan, itu akan membuat si Pelaku akan memudahkan untuk kita lacak. 

Lagi-lagi teknologi menjawab permasalahan yang ada pada manusia. Ini memiliki kelebihan jika kita kehilangan HP maka kita tinggal minta tolong kepada teman latitude kita untuk melihatkan HP kita ada dimana. Kita bisa tahu selama HP itu hidup letak persisnya itu Handphone. 

Namun bukan hanya keuntungannya saja, kerugiannya banyak juga yang akan kita alami. Bagaimana rasanya bila anda di Untit terus menerus oleh orang atau kawan anda yang memang berteman di Latitude, seperti kehilangan Provacy tentunya bukan ? 

Semua ciptaan manusia apalagi teknologi memang tidak seindah Ciptaan Tuhan, yang selalu membawa lebih banyak manfaat. Lalu apakah kita harus apatis terhadap teknologi ? 

Jawabannya adalah tidak. Kenali sebagaimana nanti pasti akan ada kemudahan yang ditimbulkan dari kecanggihan itu, pelajari sebagaimana anda ingin kenal. Dengan kenal tentu Anda tidak akan tertipu oleh sesuatu yang Anda kenali bukan. 

Menghindar, menolak dan apatis adalah sebuah sikap yang sia-sia. Buktinya banyak orang tua yang dibohongi oleh anaknya yang diam-diam membuka situs porno karena sang orang tua tidak mengerti apa itu Internet sesungguhnya, atau sebaliknya. 

Jadi menghindar juga bukan solusi, kenalilah sebagaimana kita ingin terus berlari mengimprovisasi lajunya dunia, walaupun tidak akan bisa secepat dunia berlari. 

Salam Kreatif, 

@rie fabian 

www.fabianstudio.biz