www.Ariefabian.blogspot.com |
Setelah selesai aktifitas dari pekerjaan jam 6 sore merupakan waktu saya untuk menjemput istri saya, bukan dikantor sih, lebih tepatnya di sekitaran dekat rumah, he he he. Bila istri sedang hamil maka seorang suami harus bisa mengimbangi selera makanannya dengan asupan gizi, yah jelas bila sudah begini maka supermaketlah yang tepat untuk mencari kebutuhan perihal yang bisa dimasak untuk malam hari.
Itu adalah sebuah product yang diberi label dari supermarket itu sendiri. Kita bisa melihat sebuah barang yang menyelip diantara jejeran produk yang sejenis, kita bisa melihat product stationery yang saya foto diatas.
www.ariefabian.blogspot.com |
www.ariefabian.blogspot.com |
Apakah salah ?, saya tidak bilang ini sebuah kesalahan, makanya saya bilang ini dengan "Persaingan yang keras". Dimana dua produk ini memang nampak bersaing ketat. Entah bagaimana caranya sang pelaku konsinyasi dapat bertahan dengan sebuah pernyataan harga yang tidak akan pernah bisa menyentuh titik terendah dari barang yang berlabel kuning tersebut.
Untuk kualitasnya ? dan setelah saya gunakan, produk yang berlabel kuning itu mempunyai kekuatan dan ketahanan yang lumayan baik dikelasnya. Akankah suatu saat nanti mereka akan membuat semua produk yang ada didalam rumahnya sendiri, atau ini hanya sebagian saja ? (kita bisa lihat jawabanya nanti).
Maka sekarang kita bisa melihat satu keuntungan yang didapat oleh konsumen, dapat membeli barang yang murah dengan ketahanan barang yang sama. Sebagai konsumen kita memang disudutkan oleh perspektif harga yang dapat mengacaukan logika brand, kecuali untuk brand yang Heritage.
Atau akankah nantinya semua barang yang masuk kedalam rumahnya akan dikemas dengan menggunakan packaging in house ?
Semua sah-sah saja, selama memang mereka bisa saling menjaga kualitas dan mutu dari barang / produk buatan mereka masing-masing.
Untuk meningkatkan awarness maka sudah saatnya brand-brand tersebut ditingkatkan dan lebih serius menggali segmen pasar untuk para konsumennya. Jika memang sudah terjadi persaingan ketat maka yang perlu kita lakukan adalah promosi.
Kita bisa melihat sebuah design kemasan pada produk x dan produk yang berlabel kuning. Secara Brand Awarness yang kuning sudah sering dilihat, dipromosikan, diiklankan, logonya terus diaktivasi, dengan harga yang lebih murah lagi, maka sudah hampir bisa dipastikan siapa yang dipilih.
Untuk Kompetitornya maka seharusnya mereka sudah memikirkan daya promosi yang baik, apapun jalannya, jika tidak mau karam didalam lautan persaingan yang ketat.
Salam Kreatif,
@rie fabian
persaingan sah saja asal sehat dan kompetitif
BalasHapusYup benar om Bintang ..
HapusSalam kenal,
@rie fabian
Ya, hal ini sudah saya lihat lama sekali...beberapa tahun yang lalu...dulu dimulai oleh Hero SM.
BalasHapusKalau menurut saya, dia juga bekerjasama dengan orang lain memasok barang2 atau makanan...yang perlu kita tanyakan adalah, bagaimana mutunya??? harganya mungkin agak lebih murah karena memotong rantai penjualan.
Tapi, bayangkan seberapa banyak hilangnya macam pekerjaan?
Apakah ini, bagian dari ketamakan untuk mencari untung??
Kalau secara logika dengan mutu yang sama pun mereka tetap bisa menjual, karena banyak sekali rantai yang terpotong secara penjualan. Masalah ketamakan ini kembali lagi kepada perspektif yang melihat, kalau saya hanya melihat dari sudut kreatifitas kemasan, dimana ada keraguan ketika brand tersebut melawan tuan rumahnya.
HapusTerima kasih atas komentarnya, ditunggu komentar yang lainnya.
Salam Kreatif,
@rie fabian.
persaingan emang keras...lagi bw nih om
BalasHapusApaan tuh BW ... ???
Hapushahahahahaha ..
Makasih Kang boeding ..
Salam.
@rie fabian