"Set, kerjakan komputer di ruangan ibu meta sana", Perintah Bapak Faisal kepada Setio.
"SIAP DAN", teriak Setio kepada Faisal.
"Sudah selesai Set ?", Tanya Pak Faisal.
"Sudah pak", Jawab Pak Setio.
"Ada apa dengan komputernya Set ?", Tanya Pak Faisal kepada Setio.
" Biasa pak, hanya gagal start upnya aja", Jawab Pak Setio.
Lalu tidak lama ibu Meta masuk kembali kedalam ruangan Dep. IT sambil membawa laptopnya.
"Pak Faisal, saya mau tanya dong " Tanya Ibu Meta.
"Kenapa bu ? " Jawab Pak Faisal.
"Password Laptop saya apa yah ?", Tanya Ibu Meta.
" Hah ??????? " Eksperi Pak Faisal dengan 15 orang diruangannya saling menatap bingung.
"Saya tidak tahu Ibu", Jawab Pak Faisal.
"LOH BAGAIMANA SIH, KAMU KAN IT bla bla bla bla .......
Hampir setengah jam ocehan itu keluar dari mulut Ibu Meta beserta seluruh sumpah serapah yang diberikan kepada seluruh Bagian Department IT.
"SAYA AKAN AJUKAN PEMECATAN KEPADA ANDA", akhir kata yang dilontarkan oleh Ibu Meta.
Nampak Pak Faisal pun diam tidak menjawab apapun dari mulutnya.
Lalu setelah Ibu Meta Pergi Pak Faisal ditanya oleh Setio,
"Kenapa diam pak ?"
"Gue kan IT set dikantor ini, Itu Laptop Pribadi dia, Mana Gue tahu Passwordnya, Emang gue dukun ...... " Jawab Pak Faisal Sebagai atasannya.
Capek yah kalau punya atasan yang seperti ini modelnya, karena kesalahannya kita yang hanya bawahan terkadang terkena damprat yang tidak masuk akal. Masih banyak hal seperti ini terjadi, karena disebabkan oleh ketidak mauan seorang Atasan untuk meng update sebuah teknologi yang berkembang. Biasa menggunakan mesin tik dan memperlakukan komputer sebagai mesin tik tanpa memperhatikan kelebihan dari komputer itu sendiri dibandingkan dengan mesin tik.
Kalau udah begini, ujung-ujungnya ancaman pemecatan pun bisa diucapkan dari seorang atasan yang hanya mengandalkan emosi dibandingkan dengan penjelasan yang dilakukan oleh seorang bawahannya.
Seakan mereka tidak pernah mau tahu keterbatasan yang ada dan bahkan keterbatasan itu lahir bukan dari sumber daya manusianya sendiri melainkan dari kecanggihan teknologi itu sendiri. Buat Anda yang telah sukses menjadi Atasan untuk bawahan anda, perhatikanlah tentang posisi atasan anda.
Jangan sampai gertakan "PECAT" anda menjadi hal yang biasa anda lontarkan setiap kali anda melakukan kemarahan-kemarahan kepada bawahan. Sadari dengan benar permasalahan Anda sebenarnya. Mintalah penjelasan tentang apa yang terjadi kepada bawahan anda, ajaklah bersahabat kepada bawahan anda.
Terlalu naif kalau Anda hanya memikirkan bahwa anda menggaji mereka hanya untuk memarahi. "Kamu kan saya gaji memang untuk saya marahi" itu sudah cara lama menghadapi karyawan. Dengan pendekatan yang lebih personal anda akan melihat sisi yang mana Anda tidak akan lihat sebelumnya.
Semoga ini tidak terjadi kepada Anda.
Salam Kreatif,
@rie fabian
0 comments:
Posting Komentar
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.