Iklan :

15 September 2011

Mari kita berbagi, sekarang.


Didalam proses mencari kita akan sangat terbantu oleh kata-kata berbagi. Pada sebagian orang berbicara rugi kita kalau membagi apa yang kita beli, mari kita simak, apa yang mereka beli. 

Kenyataannya saya kuliah menggunakan uang, saya sekolah ada biaya bayaran perbulannya, saya bla, bla,bla .....

Mahalnya biaya pendidikan di Negara kita memang membuat satu paradigma yang sedemikian rumitnya untuk kita ikhlas berbagi. Kadang memang membuat satu dilematis tersendiri jadinya. Dimana orang menyimpan ilmunya dikarenakan mahalnya dia meraih semua. Hingga namanya pun bertambah beberapa huruf dibelakangnya ada yang ST, SKOM, S apa sajalah suka-suka. 

Padahal kenyataan umumnya pada dunia kerja pun, seberapa banyak S dibelakangnya tetap akan mengikuti Training dalam sebuah perusahaan. Nah loh untuk apa jadi S nya. Perlu disadari lebih mendalam konsentrasi ilmu yang kita dapat bukan hanya dari Lembaga Pendidikan yang formal. Walaupun beberapa benar adanya demikian. 

Saya melihat perbedaan yang sangat mendasar sekali pada orang yang sekolah dan tidak sekolah adalah emosionalnya saja. Sebagai contoh : Jika orang yang bersekolah tinggi menyelesaikan masalah bisa dengan tenangnya, sedangkan orang yang tidak bersekolah tinggi mereka menyelesaikan masalah dengan gusar dan cenderung menggunakan kekerasan. 

Lalu efek yang kedua ada pada komunikasinya. Walau beberapa teori mengatakan komunikasi dibentuk bukan hanya dari sekolah saja, banyak faktor yang dapat mempengaruhi cara orang berkomunikasi. Namun hampir rata-rata yang saya lihat orang yang bersekolah lebih tinggi mempunyai kecenderungan memiliki komunikasi yang sangat baik dan mampu menempatkan diri. 

Jika permasalahan materi mata kulianya, dan standard pendidikannya sebenarnya kita dapat melakukan lewat membaca. Kita akan mempunyai segudang pengalaman dengan bersekolah tinggi itu dikarenakan kita selalu mendengarkan cerita pengalaman sang dosen dalam menyelesaikan masalah demi masalah. Dan perlu digaris bawahi terlebih dahulu, saya berbicra demikian bukan tidak setuju Indonesia Pintar, justru saya sangat mendukung Indonesia bisa maju dan berkembang yang diikuti oleh sumber daya manusianya menjadi pintar. 

Namun sesuai dengan judul postingan saya keuntungan berbagi adalah, jika kita melihat tentang ketidak beruntungan orang Indonesia yang ingin melakukan indahnya pendidikan menjadi satu tragedi tersendiri. dimana mereka hanya selalu pesimis akan dirinya kepada masa depan. Sebenarnya tidak demikian pula adanya. 

Kita bisa melakukan banyak hal untuk mensiasati kebodohan yang dilakukan oleh kaum kapitalis yang membangun sekolah dengan biaya yang teramat mahal, yaitu dengan berbagi. Kita bisa melakukan membaca lewat majalah, koran, internet dan media lainnya. Bodoh bukan alasannya selalu materi. Bodoh tetap kita harus lawan. Bodoh merupakan penyakit bangsa yang tidak akan pernah bisa berkembang. 

Walaupun pada kenyataannya banyak juga orang yang enggan berbagi antar sesama (gak tau ilmunya nanti baru digunakan untuk pertanyaan malaikat kali). Namun kita memang harus selalu optimis memandang masa depan. Kita memang harus bekerja keras untuk mendapatkan kelayakan ilmu sama seperti yang lainnya. 

Jangan selalu ributkan beberapa huruf tambahan dibelakang nama seseorang. Tapi setidaknya selalu buat diri kita termotivasi untuk mengetahui tentang banyak hal. Dengan begitu kita bisa berkembang dan terus ingin tahu. Jika memang ingin tahu anda menjadi lebih besar dan ingin lagi, ingin lagi maka yang anda harus lakukan adalah berbagilah. 

Kebingungan anda tentang bagaimana kita berbagi malah kita yang bertambah itu akan hilang ketika anda sudah melakukan berbagi. Anda baru bisa merakan indahnya berbagi pada saat anda sudah membagikannya kepada mereka. Lihat nanti efek kepada andanya, yang bisa dipastikan anda akan lebih bertambah bukannya berkurang. 

Tidak usah difikirkan untuk orang-orang yang tidak mau membagikannya kepada anda. Tapi fikirkanlah apa yang bisa anda bagi kepada orang lain agar Bangsa ini menjadi cepat pintar, sehingga kita tidak selalu dipintar-pintari oleh elit-elit bangsa ini (bukan politik yah). 

Begitu kronisnya kebodohan pada Negeri ini. Bangkit dan berdirilah untuk melawan kebodohan ini agar kita bisa menata masa depan kita  yang lebih baik lagi. Berikan gagasan-gagasan anda kepada sesama demi untuk membangun Indonesia kita ini. 

Jangan risaukan berapa banyaknya uang yang akan kita keluarkan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Tapi fikirkan strategi yang lain mendapatkan ilmu yang gratis dengan cara berbagi. Berapa banyak ilmu yang tersebar diwarung-warung kopi, di toko-toko buku (tanpa anda harus membeli), di internet, dan media lainnya. 

Mari kita berbagi dan selalu berbagi untuk kita dan demi memberantas kebodohan yang ada dimuka bumi ini. Mari siapkan rencana anda untuk berbagi kepada sesama anda. Mari kita bertukar pengalaman lewat media apapun yang anda miliki, dan seperti yang saya lakukan berbagi lewat blog saya ini. Dan tidak usah pesimis, semua ada waktunya. 

Mari berbagi ....



Salam Kreatif, 




@rie fabian 


0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.