Iklan :

25 Agustus 2011

Teori Mimikri dan Fake Brand



Ada hubungan apa teori mimikri dengan Brand-brand palsu yang beredar dipasaran. Secara kesimpulan dari analogi kata mimikri adalah ....

Mimikri ini adalah sebuah proses kamuflase yang memang sengaja dibuat untuk menyamarkan satu produk. Dalam tekhnik komunikasi brand mimikri ini sering diadopsi untuk mengkamuflasekan sebuah Brand.






Secara teori mimikri dalam dunia sosiologi  adalah : 
Terminologi dunia ke tiga dan dunia pertama juga menjadi dua kata kunci dalam teori Bhabha. Bhabha menemukan “mimikri” sebagai bukti bahwa yang terjajah tidak melulu diam, karena mereka memiliki kuasa untuk melawan. Konsep “mimikri” digunakan untuk menggambarkan proses peniruan atau peminjaman berbagai elemen kebudayaan. Fenomena mimikri tidaklah menunjukkan ketergantungan sang terjajah kepada yang dijajah, tetapi peniru menikmati dan bermain dengan ambivalensi yang terjadi dalam proses imitasi tersebut. Ini terjadi karena mimikri selalu mengindikasikan makna yang tidak tepat dan juga salah tempat. Ia adalah imitasi sekaligus subversi. Dengan demikian, mimikri bisa dipandang sebagai strategi menghadapi dominasi penjajah. Seperti penyamaran, ia bersifat ambivalen, melanggengkan tetapi sekaligus menegasikan dominasinya. Dari mimikri inilah terlihat bahwa ia adalah dasar sebuah identitas hibrida.

Sumber : 
http://kuliahsosiologi.blogspot.com/2011/05/moore-gilbert-tentang-homi-k-bhabha.html

Jadi proses penyamaran ini memang sengaja dibuat untuk melakukan penyamaran brand-brand yang menurut mereka adalah Brand Kapitalis. Proses penyamaran ini memang sering kita jumpai pada produk-produk kelas menengah kebawah. Dan mereka memang mempunyai satu segmentasi pasar tersendiri. 

Jadi dari pada anda terkena jebakan Bunglon Brand ini ada baiknya pada saat ingin membeli sebuah produk anda memeriksanya sekali lagi. 


Salam Kreatif, 



@rie fabian 


0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.