Jika ada yang ingin mengetahui perjalanan mesin cetak offset di Indoenesia sampai sekarang ini saya mencoba menshare informasi tersebut.
Perjalanan mesin cetak Offset di Indonesia diawali dengan dunia manual yaitu sablon yang akan dibuat untuk keperluan cetak. kemajuan zaman membuat manusia berfikir untuk menciptakan mesin cetak offset lalu keluarlah mesin cetak offset pertama kalinya yang diberi nama mesin Toko. Pertama kali mesin toko keluar adalah mesin toko yang bisa mencetak sampai dengan area Folio 33 x 21.9 cm. Mesin toko sudah mampu melipat gandakan pekerjaan manual yang mana bila kita menggunakan jasa tukang sablon hanya mampu mengerjakan 500 lembar perhari dengan menggunakan mesin toko ini kita sudah dapat mengerjakan 50.000 lembar perhari. Semakin cepat industri percetakan di Indo bergerak. Mesin toko menggunakan teknik pencetakan per satu warna bilamana dia ada warna yang transparan maka dia menggunakan tehnik Raster. Untuk warna kulit manusia tekhnologi ini belum bisa.
Kelas Mesin Menengah :
Maka setelah itu dikeluarkanlah mesin Gestener yang mempunyai lebar area cetak
Double Folio (2 kali ukuran Folio). Disini bukan hanya speed tapi versi mesin ini memperbaiki
kualitas gambar dan warna. Jika pada mesin toko kita tidak bisa membuat gradasi warna y
ang sangat kompleks pada mesin ini sudah bisa mengeluarkan gradasi warna yang agak kompleks dengan menggun
akan raster. Pada mesin Gestener ini raster yang paling besar adalah mesin yang paling bagus (jika kita pada photoshop semakin baik pixelnya semakin bagus pula hasil gambarnya, kurang lebih seperti itu). Pada kelas mesin menengah ini banyak vendor mengeluarkan saingannya gestener salah satunya Hamada, Ryobi dll. Gestener dan teman - temannya dikatagorikan sebagai kelas mesin menengah.
Kelas mesin Besar :
Selang beberapa tahun kemudian Vendor dari german mengumumkan mesin yang sudah canggih untuk mencetak warna gradasi dengan halus yang diberi nama mesin ini Speed Master dengan lebar area Cetak pertama kali adalah 52 x 30 cm. Kelas mesin besar ini banyak merk juga yang bermain. Salah satu merk yang terkenal adalah Heidelberg buatan German yang lainnya saya kurang mengikuti. Pada tekhnologi speed master pertama kali mesin ini mangeluarkan mesin 1 warna. Jadi jika kita ingin mencetak Full Colour ( Cyan Magenta Yellow Black) maka harus bergantian, Cyan nya dicetak terlebih dahulu lalu mencetak Magentanya, Yellow dan black jadi ada 4 proses untuk membuat Cetakan Full colour / Sparasi. Makin kesini keluar mesin speed master 2 warna sampai 4 warna. Sekarang bahkan sudah ada 5 warna.
Sekarang ada beberapa jenis mesin yang berada di Indonesia. Kini mesin tersebut dipakai sesuai dengan fungsinya masing - masing. Semakin besar kelasnya semakin mahal harga ongkos cetaknya. Jadi kita bisa memilahnya jika memang sebuah design tidak terlalu berat untuk warna gradasinya maka kita bisa menggunakan mesin kelas menengah dan kecil, namun jika kita memang memerlukan kepekatan warna yang akurat maka disarankan untuk menggunakan mesin kelas besar. Semakin besar kelasnya semakin bagus hasilnya. Jika kita dahulu harus menunggu lama untuk sebuah cetakan dengan Qty 500 lembar kini kita bisa menghemat waktu untuk produksi Offset tersebut.
Hemat saya gunakan mesin cetak offset ini sesuai dengan kebutuhan agar anda tidak over budget untuk memproduksi design anda. Tentukan mulai dari design untuk mensasarkan mesin mana yang anda tuju. Bagi anda yang seorang designer banyak - banyaklah berkonsultasi dengan percetakan - percetakan yang ada agar akurasi hasil cetak untuk design anda bisa maksimal. Sekian informasi yang ingin saya share, mohon kritik dan saran jika ada kalimat saya yang kurang jelas. Semoga bermanfaat
Salam Kreatif Untuk Indonesia
Arie fabian
wessss pengetahuan baru neh ... makasih ya dek .. jadi tau deh sekarang ...
BalasHapusSiap - siap ... jelekkah postingan ku ini kak joel ?
BalasHapus