Iklan :

30 Maret 2011

Nasib pasar tradisional


Jika kita masuk kedalam pasar tradisional sangat mengenaskan kondisinya. Jika kita masih bergaya konvensional maka siap - siaplah ditinggalkan oleh client, loh kenapa ? Yap. Para client era ini sangat kompleks dan sangat ingin dimanja. maka seharusnya pasar tradisional sebaiknya melakukan evolusi marketing jika tidak mau ditinggalkan oleh konsumennya.


Trend sekarang sudah bisa kita gambarkan kompleksitasinya. mulai dari gaya - gaya konsumen yang manja, maunya diservice lebih, dan sangat detil dalam membeli product. Dahulu kala banyak orang yang ingin berbelanja kepasar tradisional dikarenakan kita mengharapkan barang murah yang bebas pajak dengan kualitas barang yang sama dengan supermarket.

Tapi perlahan sekarang karena era facebook dan social media yang "BERHASIL" membuat masyarakat indonesia menjadi authis maka timbulnya konsumen sudah banyak yang malas melakukan negosiasi alias tawar menawar barang diarena perbelanjaan.

Karena ada dua kemungkinan yang terjadi kalau kita tidak tau harga pokok barang tersebut bisa jadi kita mendapatkan barang tersebut jadi jauh lebih mahal dibandingkan harga di supermarket, belum lagi banyak kampanye - kampanya yang dipersembahkan oleh media televisi masalah permainan pedagang terhadap productnya (Contoh : menguningkan tempe menggunakan pewarna kertas, Menggunakan bahan pengawet kepada ikan, dll).

Pemberitaan itu menambah takut konsumen berbelanja didalam pasar tradisional, dan pastinya pemberitaan itu sangat menguntungkan bagi supermarket - supermarket modern.

Tidak sampai disitu, sekarang dibangun kembali pasar - pasar modern seperti pasar segar, pasar kita, dan pasar - pasar lainnya. Ini yang harus benar - benar difikirkan kembali. Pasar tradisional itu harus segera bebenah diri dan mengadakan strategi evolusi marketing untuk tetap survive.

Untuk kita konsumen memilihlah informasi yang akurat jangan termakan kampanye - kampanye yang merugikan rakyat kecil. Tidak semua pedagang pasar tradisional begitu mas ?" kata salah seorang pedagang dipasar tradisional daerah ciledug. Selective Information dan jangan menyamaratakan informasi kepada semua golongan. bahwa masih banyak orang jujur yang berjualan dengan mengandalkan keikhlasan mereka berdagang untuk mencari uang halal.

Dan menurut saya migrasilah kepada skema marketing yang berevolusi. Lihat dan amati perkembangan konsumen dewasa ini. Supaya dapat bertahan dengan gaya tradisionalnya. I Love the traditional of Indonesia. Keep and grow ....


Arie fabian


2 comments:

  1. pasar mana tuh dek? dekat rumahmu?

    BalasHapus
  2. wakakakaka .. dekat rumah kak ... gambarnya sih bukan, lupa bawa kamera aku nemenin istriku belanja, ngobrol dah sama tukang sayuran di pasar mereka banyak mengeluh tentang pemberitaan di media elektronik katanya yang sangat memperburuk citra mereka.

    BalasHapus

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.