Sering bertengkar itu bukan berarti tidak cocok

Sering kali kita temui Si A dan Si B bertengkar setiap hari tapi kenyataannya dia selalu kerja bersama. Atau Si A kalau mengerjakan ini dengan Si D pasti Rame (bertengkar). 

Sering bertengkar itu tidak bisa dikatakan identik dengan tidak cocok. Jika kita pribadi yang mau berkembang kritik orang merupakan sarana untuk membangun diri kita sendiri. Kita gak pernah bisa melihat kesalahan diri kita sendiri karena kita disini subyek. 

Dikritik dan tengkar sama orang lain bukan hal yang negative, dan beradu argumen bukan berarti kita saling membenci. Ingat maju itu kedepan bukan kebelakang, jadi jangan pakai pola bertahan kalau kita tahu kita salah.

Banyak pula orang yang mempunyai tipe bertahan saat diberi tahu dan sebenarnya dia malu mengakuinya pada saat itu, namun pada saat orang tersebut pergi baru dia berfikir. Jadi kalau kita bertengkar dengan orang kita harus berfikir terbalik bahwa orang itu pasti ada benarnya dan langsung berfikir positif bahwa semua yang dikatakannya bisa menjadi proses kemajuan untuk diri kita dan jangan langsung berfikir negative bahwa kita tidak cocok dengannya.

Kata cocok itu bukan selalu kita bergandengan tangan selalu tanpa ada Konflik. Bayangkan orang menikah yang dibilang sudah cocok karena akhirnya ia menikahinya. Namun apakah dalam perjalanan berumah tangga tersebut tidak menuai konflik.

Jadi konflik itu memang diadakan untuk menuai kecocokan satu dengan yang lainnya. Kalau kita selalu berfikir Positif maka tidak sewajarnya kita Sakit hati dan tidak terima dengan lapang dada kritikan teman kita.

Kita harus sadar kodratnya manusia adalah mempunyai akal dan fikiran yang menyebabkan kita menjadi makhluk yang egois ingin menang sendiri. Jadi ketika kita diberi nasehat dari seseorang terkadang kita kurang paham akan kodrat kita sebagai manusia.

Akhirnya saya bilang bahwa konflik itu memang harus ada sebagai indikator dari kedewasaan anda.


Salam Kreatif,



@rie fabian