Macet masih menjadi momok bagi Kota Jakarta, kalau Jokowi menggunakan 4 program ini bagaimana kira - kira hasilnya yah ?
- Bagi orang yang ingin membuat SIM harus berumur 25 tahun keatas.
- Merubah Program 3 in 1 menjadi 4 in 1 atau 5 in 1.
- Membatasi Mobil yang diperbolehkan melintas di Jalan Protokol berdasarkan Tahun pembuatan.
- Mempraktekkan ketiga aturan diatas tanpa pandang bulu.
Membuat SIM harus berumur diatas 25 tahun keatas, dikarenakan saya melihat sebuah realita dijalanan masih banyak pelajar yang berumur bahkan dibawah 17 tahun mengendarai kendaraan bermotor. Saya fikir mereka (para pelaku tertib lalu lintas) juga mengetahui itu anak berusia 17 tahun atau dibawah 17 tahun. Jika minimal 25 tahun itu berarti semua pelajar tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan bermotor.
Ini sangat efiesien mencegah kecelakaan lalu lintas untuk anak dibawah remaja. Jika kita lihat sekarang tidak sedikit pelajar menggunakan kendaraan bermotor yang seharusnya belum diperbolehkan menyebabkan kecelakaan, ini bukan semata-mata membahayakan orang lain, tapi juga dirinya sendiri. Dengan begini kita akan lebih banyak lagi kehilangan generasi penerus bangsa.
Merubah Program 3 in 1 menjadi 4 atau 5 in 1, kalau hanya 3 in 1 tapi jokey masih terus ada jadi fungsinya dimana peraturan ini. Lagi - lagi saya melihat para aparat lalu lintas juga seperti tutup mata dengan yang satu ini. Jadi kalau 4 atau 5, sekalipun dia memakai jokey, dia harus membayar 2 orang. Membuat dia berfikir 2 kali untuk membayar Jokey.
Membatasi Mobil berdasarkan tahun, ini tentu sangat efektif bagi kendaraan umum yang sering sekali kita lihat mengotori bumi persada kita ini. Cumi - cumi darat (kendaraan yang sering menyemprotkan asap hitam) ini sering sekali tidak ditertibkan. Jadi berdasarkan tahun pembuatan kita bisa mengetahui mana yang layak beredar dan tidak layak. Dengan begini kita bisa mengurangi populasi mobil sekaligus membersihkan Jakarta kita.
Disiplin menerapkan, Segala aturan yang sudah dibuat seakan tidak pernah serius diterapkan. Coba lihat dengan plat nomor ganjil genap yang katanya ingin diterapkan dari awal jaman Fauzi Bowo menjabat sampai sekarang, buktinya ?
Maka dari itu keseriusan juga merupakan hal yang penting untuk difikirkan. Lupakan dulu loby - loby untuk mengurai permasalahan serius di Jakarta ini. Jika memang para Aparat bisa serius dan Disiplin, menurut saya semua tidak ada yang sulit. Tapi kalau hanya memikirkan bagi - bagi kue saja, maka ini sudah barang tentu sangat sulit diterapkan.
Bagaimana kira - kira ?
Yang keberatan sudah bisa saya prediksi, pasti para Adik - adik pelajar yang tidak bisa menggunakan sepeda motor lagi. Dan juga para kolektor mobil Antik. Untuk Mobil Antik saya hanya bicara untuk jalan protokol saja. Jika memang bukan jalan protokol diperbolehkan. Atau untuk event - event tertentu seharusnya memang tetap diperbolehkan, asal memang ramah lingkungan.
Jadi bisa gak yah ?
Salam Kreatif,
@rie fabian -
0 comments:
Posting Komentar
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.