Iklan :

7 Agustus 2011

Digital Person


Sadar atau tidak sadar kita sudah terdelegasi oleh account-account digital yang hanya menggunakan nick name kita sendiri. Coba lihat nama kita yang telah kita digitalisasikan menjadi sebuah account pada sosial media dan tanpa disengaja kita mengenal nama digital seseorang tidak seakrab dengan mengenal orangnya sendiri. Lalu begaimana dengan karya digital ? 
Ini yang masih sangat riskan. Beberapa hari yang lalu saya melihat sebuah account facebook yang bernada complain atas penggunaan design oleh pemilik akun lain. Itu pun sudah direkayasa dan dicrop sana-sini dan menjadi profile picture akunnya dia.

Kasus ini bukan pertama kalinya terjadi tapi ini menjadi rentetan-rentetan panjang yang kadang mengisi komen pada akun facebook. Jika terjadi terus menerus seperti ini sudah sepatutnya kita bertanya, sudah pahamkah kita dengan dunia digital yang menjadi masa depan dunia kita ? 

Baru tadi saya melihat tayangan televisi, pembicara hukum yang mengatakan saya lupa pula lagi namanya, sebuah karya digunakan oleh orang lain untuk keperluan pribadi itu bukang kriminal. Ini saya tonton tadi sekitar jam 2 an di metro tv, yang mengulas proeses hak cipta.

Kecuali sebuah karya yang digunakan untuk keperluan komersil itu memang harus membayarkan royalti kepada sipemilik master dari design tersebut. Dan pesan kemarin dari mengikuti ASEAN BLOGGER community Event pada hari sabtu kemarin ada penegasan tentang image. Dimana Bapak Deniek Sukarya mengatakan Jika anda ingin menshare sebuah image (hasil foto anda) jangan memberikan yang hi rest dan diberikan watermark untuk mencegah perbuatan yang tidak diinginkan. 

Sekali lagi saya bicarakan kita hanya bisa melakukan sikap yang preventive terhadap karya kita untuk mencegah duplikasi karya namun bila memang akhirnya digunakan oleh orang harap kita lihat secara bijak. Ingat kasusnya kaset bajakan ? semakin banyak dibajak maka band nya pun semakin terkenal atau cepat terkenal, malah ini pun beberapa pembicaraan sudah menjadi Industri, INDUSTRI BAJAKAN. 
Jadi sebelum kaset beredar kita menanyakan kepada pembajak berapa harganya kira-kira supaya anda membajak kaset saya ? Yang meminta dibajak adalah sang band nya sendiri, atau dengan cara mengupload sendiri ke situs-situs penampung data seperti indowebster, 4sharred, dll.

Jadi jangan bersikap seperti maestro Leornardo Davinci yag menciptakan sebuah karya yang original. Jadi sebuah originalitas itu seperti masterpiece menurut saya. Hal yang pertama dia buat itu adalah Masterpiece atau original jadi kalau bisa memang sebuah karya yang ingin tetap disimpan dan tidak boleh dibagi atau di share yah jangan di Upload kepada media sosial. Jika di Upload kemedia sosial terus didownload dan di upload kembali kelogin orang itu bukan salah mereka sepernuhnya. Tapi saya setuju bila anda juga merupakan bagian dari kesalahan itu juga. Loh kenapa ? Yah anda menguploadnya kesana. 

Image itu diupload hanya hasil karya, design di upload itu merupakan hasil pemikiran jadi sebenarnya jika gambar anda dicuri oleh orang berulang-ulang seharusnya anda bangga karena dengan begitu menunjukkan bahwa pemikiran anda sudah besar. Jadi lakukanlah repeating atau pengulangan pada pemikiran tersebut dengan penambahan ide untuk sebuah karya yang lain. Sebuah design dikagumi dari cara pemikiran sebuah komposisinya bukan gambarnya. 

Lihat cara berfikirya diatas. Bahwa kita harus lebih menghargai cara berfikir sang designernya bukan hasil image yang dihasilkannya. Kita memang terkadang keliru bahwa design itu perkara output itu sangat kurang pas. Sebuah karya design itu bukan kita nikmati melalui mulut yang notabene nya memang harus dikunyah dan dirasa. Sebuah karya design itu dinikmati dengan menggunakan indera rasa dan pemikiran, jadi buatlah dengan pemikiran yang besar. 

Saya bukan pendukung pembajakan namun kita memang harus membuka mata tentang kedigitalisasian dunia ini yang mulai menggeser beberapa paradigma sebuah karya. Duplikasi pun kadang dihandalkan untuk berkampanye ria terhadap pencitraan seseorang. Jadi kita memang harus bijak menggunakan dunia digital ini lewat pemikiran yang matang. Gak mau dicontek simpan saja yang rapih dilemari pasti orang tidak akan mencuri gambar anda tapi untuk apa gambar itu dibuat ? bukankah gambar yang baik adalah gambar yang bisa dinikmati oleh orang lain secara koseptual dan rasa.

Nah mari kita melihat segala sesuatunya dengan hati-hati. Publikasi itu selalu bermata dua, baiknya anda akan mendapatkan pencitraan yang baik dan buruknya anda akau mendapat pencitraan yang buruk. Jadi gunakan dengan bijak media publikasi digital ini. 

Selamat berkreasi,

@rie fabian


0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.