Ketika seseorang membicarakan kita, apa yang terlintas didalam benak Anda ?
Pertanyaan diatas sungguh banyak memiliki jawaban, dan saya mencoba melihat beberapa jawaban yang ada disekitar saya sendiri memang sungguh lucu-lucu sekali. Typical pertama adalah berusaha mengklarifikasi pembicaraan orang tersebut satu persatu kepada siapapun yang dia jumpai. Sampai akhirnya dia tidak merasakan hidupnya sedang diam Stuck dan tidak bergerak.
Untuk pertanyaan diatas saya tidak perlu menjawabnya, karena masing-masing memiliki kepentingan yang berbeda-beda tentang menjawab apa sesungguhnya harga diri.
Semuanya memang menyangkut dengan harga diri (katanya). Padahal harga diri yang mana ? tatkala kita hanya sibuk dengan urusan orang lain yang tanpa kita sadar kita melupakan tentang harga diri kita sendiri.
Dia lupa, dia terjebak, dan dia pun tidak pernah berbuat. Dia hanya memikirkan nama baik, dia hanya memikirkan agar orang lain jangan sampai membicarakan tentang buruknya dirinya. Dia ingin selalu tampil baik untuk semua orang, pertanyaannya bisakah ?
Membingungkan memang, menebak dan mencari tahu tentang isi dan fikiran orang lain. Saya hanya tertegun dan terus melihat ending dari ceritanya tersebut. Akan tetapi saya tidak mau juga terjebak dengan hal yang sama dengan cara memikirkannya.
Kita tidak akan pernah bisa membuat 1000000000000 orang dimuka bumi ini agar selalu mau membicarakan baik semuanya tentang kita. Jawabannya sungguh tidak mungkin. Dunia ini diciptakan lengkap dengan terang dan gelap, benar dan salah, laki-laki dan perempuan dan lain halnya yang selalu berpasang-pasangan.
Kalau kita hanya semata memikirkan tentang omongan orang lain terhadap diri kita, maka yang terjadi adalah kita akan terlalu sibuk dengan urusan orang lain.
Jawabannya adalah mari berbuat untuk orang lain. Saya tidak peduli apa yang mereka bicarakan tentang diri saya. Yang paling terpenting adalah saya hanya ingin terus berbuat dan berbuat untuk kebaikan orang lain. Orang disekitar saya (keluarga), Orang yang berada didalam lingkaran saya (sanak family), Orang yang berada diluar lingkaran saya (sahabat, kawan,dll).
Berbuat dan terus berbuat tanpa ingin dibicarakan baik oleh orang lain terkadang membuat diri saya nyaman. Saya tidak akan minta kepada orang lain harus membicarakan baik semua, karena saya fikir kalau saja dunia ini hanya ada gelap saja apa yang akan terjadi ? atau sebaliknya.
Maka saya lengkapkan semuanya berpasang-pasangan. Ada yang terus membicarakan buruk tentang hidup saya, saya persilahkan. Biarkan nanti orang lain yang menilai. Ada yang selalu membisikkan kepada saya, hati-hati dengan si A, dia perampok tau, hati-hati dengan si B dia pencuri, tapi saya tidak pernah takut. Karena saya selalu ingat, saya tidak membawa apa-apa hadir dimuka bumi ini. Kalau mau ambil saja apapun yang kamu inginkan didalam hidup saya.
Hilang dicuri dengan tanpa sengaja kita hilangkan apa bedanya ?
Sama-sama hilang, sama-sama pergi dari pandangan saya, dan itu pertanda saya memang sudah selesai diamanati untuk menjaga barang tersebut.
Yang hilang bisa kita dapatkan lagi, yang pergi bisa datang kembali, dan yang berlalu biarlah berlalu. Saya hanya ingin terus menatap hari esok, lusa dan nanti.
Terus berifkir untuk berbuat, melakukan sesuatu yang dapat memberikan dampak yang besar bagi kehidupan orang lain, mengerjakan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi orang lain, itu saja. Karena buat saya kita hidup untuk berbuat, mengerjakan dan dapat bermanfaat bagi semua makhluk hidup dan alam sekitar.
Cuma itu ......
@rie fabian -
www.fabianstudio.biz
Blognya udh aku follow kak,, followback yeee > http://ekienglandmuse.blogspot.com/
BalasHapusTerima kasih yah ...
BalasHapus