Sebelum saya posting, ijinkanlah saya mengucapkan "mohon maaf lahir dan batin". Karena saya yakin manusia tempatnya salah dan khilaf, maka tak menutup kemingkinan diantara postingan-postingan saya terdahulu terdapat kesalahan dan khilaf saya. Dan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah.
Mengenal diri menjadi topik pembicaraan saya pada postingan kali ini. Mengenai diri masih sangat menarik untuk dijadikan sebagai bahan postingan. Diri merupakan satu sosok yang bernyawa, hidup dan "bisa menghidupi (asalkan mau)".
Bahkan yang lebih lucu lagi, kita aja gak kenal dengan siapa diri kita eh hobinya mau membenarkan hidup orang lain, ini susahnya. Saya hanya kadang berfikir sejenak kenapa kita dilahirkan, kalau kita ikuti sang penuntun umat (Sesuai dengan agama saya, islam) maka Nabi Muhammad dilahirkan sebagai penerang jalan bagi umatnya.
Sebenarnya tidak jauh berbeda jika dalam benak saya, karena dasarnya kita diberi nama dengan makhluk sosial. Dimana kata makhluk sosial itu sendiri didefinisikan saling membutuhkan, berarti kita yakin ada orang disana yang akan membutuhkan kita atau sebaliknya.
Jadi kalau menurut dari kesimpulan saya, saya dilahirkan dimuka bumi ini agar bisa bermanfaat bagi makhluk disekitar saya. Kalau bicara makhluk maka bukan hanya manusia saja tentunya. Karena saya sangat yakin sekali ketika saya dipindahkan kesebuah tempat disitu saya ingin diperkenalkan dengan seseorang dan disitu saya pasti bisa bermanfaat untuk sekitar.
Kita tidak pernah bisa menolak dimana kita dilahirkan, dan kita juga tidak bisa menolak dimana tempat tinggal kita berada, karena menurut saya itulah jodoh. Jadi bicara masalah jodoh bukan hanya saya bertemu dengan istri saya saja, akan tetapi semua orang yang berkawan dengan saya itu juga merupakan jodoh dariNYA.
Kita pernah merasakan sangat akrab sekali pada pertemuan pertama dengan seseorang dan kita bisa merasakan kita sangat tidak suka sekali pada pertemuan pertama dengan seseorang, itulah jodoh menurut saya.
Cocok dan tidak cocok akhirnya terkesan memang sudah sangat teratur dan tertata rapih keingian dari sang Khalik.
Suatu saat saya pernah dijelaskan dengan kawan dari hasil proses diskusi tentang sebuah produk. Bahwa sebuah produk yang ingin kita endorse kita harus mengetahui Swat (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats involved)
Anda bisa lihat disini :
http://en.wikipedia.org/wiki/SWOT_analysis
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Lalu saya berfikir bagaimana kalau saya adalah produk. Maka saya akan mengenal apa kekuatan saya, apa kelemahan saya, peluang dan Ancaman. Dengan begitu maka saya bisa mengetahui ketika saya berlebih (kuat) maka saya bisa berbagi dan ketika saya kurang (Lemah) maka saya bisa mencari orang yang bisa memberikan saya petunjuk.
Dan itu bisa dilanjutkan dengan peluang apa yang bisa saya gunakan untuk membantu orang beserta dengan ancamannya.
Itu akhirnya saya jadikan proses perkenalan saya dengan diri saya sendiri. Dengan begitu saya bisa tahu atas diri saya sendiri. Dan ketika saya semakin dalami ternyata begitu banyak kelemahan saya yang memang disetiap harinya harus terus saya perbaiki.
Kalau sudah begini kayaknya hampir tidak ada waktu untuk membicarakan tentang kelemahan orang lain. Kalau pun kita bisa melihat kekurangan orang lain, maka saya lebih baik daripada menggunjingkannya. Karena saya akan ingat kembali bahwa kelemahan saya juga sudah sangat banyak, kalau saya komparasikan dengan satu kelemahan dia maka belum tentu juga kita adalah yang lebih baik dari dia.
Setidaknya kita memang harus bisa mengenal diri kita sendiri sebelum kita menyesal karena tidak pernah berkenalan sebelum mati. Membicarakan kelemahan memang enak sekali, akan tetapi itu hanya membuat kita tidak pernah mengkoreksi diri kita sendiri. Jika sudah demikian maka kita akan selalu menyibukkan diri atas kekurangan orang lain. Jadilah kita yang tidak pernah beryukur atas diri kita sendiri.
Dan jika sudah demikian maka energi positif kita akan terus terkikis sehingga akan menyebabkan energi negatif menguasai atas diri kita. Jika sudah demikian maka semua yang diperbuat oleh orang terhadap kita akan selalu salah dimata kita.
Idul Fitri ini menjadi ajang meng "Nol" kan diri kita sendiri. Marilah kita terus memperbanyak energi positif setelah Idul Fitri berlalu. Marilah lebih banyak lagi berbuat untuk bisa membantu Makhluk disekitarnya. Masih banyak yang harus kita lakukan tanpa menyalahkan apapun.
Jika saja kita berfikir berapa makhluk yang ada disekitar kita, maka kita memang saatnya membantu mereka saling hidup menghidupi.
Terkadang saya merasa iri kepada petani ketika dia sangat menyayangi padinya agar tumbuh besar dan bisa dipanen. Dengan begitu dia bisa menyayangi lebih dari sekedar hubungan manusia kepada manusia. Dan hasil dari sana, berapa manusia bisa teratasi dari kelaparan, sungguh luar biasa bukan. Semuanya terlepas dari pembicaraan tentang kelayakan hidupnya.
Sekali lagi saya ucapkan Selamat merayakan Idul Fitri Sobat,
Semoga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa bertemu dengan Ramadhan berikutnya.
Amien.
Salam Kreatif,
@rie fabian -
www.fabianstudio.biz
Suatu saat saya pernah dijelaskan dengan kawan dari hasil proses diskusi tentang sebuah produk. Bahwa sebuah produk yang ingin kita endorse kita harus mengetahui Swat (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats involved)
Anda bisa lihat disini :
http://en.wikipedia.org/wiki/SWOT_analysis
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Lalu saya berfikir bagaimana kalau saya adalah produk. Maka saya akan mengenal apa kekuatan saya, apa kelemahan saya, peluang dan Ancaman. Dengan begitu maka saya bisa mengetahui ketika saya berlebih (kuat) maka saya bisa berbagi dan ketika saya kurang (Lemah) maka saya bisa mencari orang yang bisa memberikan saya petunjuk.
Dan itu bisa dilanjutkan dengan peluang apa yang bisa saya gunakan untuk membantu orang beserta dengan ancamannya.
Itu akhirnya saya jadikan proses perkenalan saya dengan diri saya sendiri. Dengan begitu saya bisa tahu atas diri saya sendiri. Dan ketika saya semakin dalami ternyata begitu banyak kelemahan saya yang memang disetiap harinya harus terus saya perbaiki.
Kalau sudah begini kayaknya hampir tidak ada waktu untuk membicarakan tentang kelemahan orang lain. Kalau pun kita bisa melihat kekurangan orang lain, maka saya lebih baik daripada menggunjingkannya. Karena saya akan ingat kembali bahwa kelemahan saya juga sudah sangat banyak, kalau saya komparasikan dengan satu kelemahan dia maka belum tentu juga kita adalah yang lebih baik dari dia.
Setidaknya kita memang harus bisa mengenal diri kita sendiri sebelum kita menyesal karena tidak pernah berkenalan sebelum mati. Membicarakan kelemahan memang enak sekali, akan tetapi itu hanya membuat kita tidak pernah mengkoreksi diri kita sendiri. Jika sudah demikian maka kita akan selalu menyibukkan diri atas kekurangan orang lain. Jadilah kita yang tidak pernah beryukur atas diri kita sendiri.
Dan jika sudah demikian maka energi positif kita akan terus terkikis sehingga akan menyebabkan energi negatif menguasai atas diri kita. Jika sudah demikian maka semua yang diperbuat oleh orang terhadap kita akan selalu salah dimata kita.
Idul Fitri ini menjadi ajang meng "Nol" kan diri kita sendiri. Marilah kita terus memperbanyak energi positif setelah Idul Fitri berlalu. Marilah lebih banyak lagi berbuat untuk bisa membantu Makhluk disekitarnya. Masih banyak yang harus kita lakukan tanpa menyalahkan apapun.
Jika saja kita berfikir berapa makhluk yang ada disekitar kita, maka kita memang saatnya membantu mereka saling hidup menghidupi.
Terkadang saya merasa iri kepada petani ketika dia sangat menyayangi padinya agar tumbuh besar dan bisa dipanen. Dengan begitu dia bisa menyayangi lebih dari sekedar hubungan manusia kepada manusia. Dan hasil dari sana, berapa manusia bisa teratasi dari kelaparan, sungguh luar biasa bukan. Semuanya terlepas dari pembicaraan tentang kelayakan hidupnya.
Sekali lagi saya ucapkan Selamat merayakan Idul Fitri Sobat,
Semoga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa bertemu dengan Ramadhan berikutnya.
Amien.
Salam Kreatif,
@rie fabian -
www.fabianstudio.biz
SWOT... istilah ini gue ketahui pas di kuliah, di ceritain dosen :)
BalasHapusthanks bro dengan postingannya.
Kalo bisa keempat-empatnya kita dapetin.
SWOT... istilah ini gue ketahui dari salah seorang dosen gue.
BalasHapusBtw, makasih ya buat postingannya. Dan bener kalo bisa ke-empat-empatnya itu kita punya :)
pertama mau komen fotonya serem itu kaya tante baju putih yang lagi pake baju item
BalasHapuskedua mau komen tentang link analisis swotnya belom buka ini baru baca2 aja
ketiga, idenya oke juga untuk menganalisis diri sendiri karena selama ini bikin SWOT cuman buat produk yang dihandle aja
keempat, tulisannya oke bahasanya bagus dan tanda bacanya udah gak banyak yang bisa dikomplain hehehe
minal aidin walfaidzin yah om, mohon maaf lahir batin
BalasHapusOm Jay >> Sama-sama yah om ..
BalasHapusJulie >> Thanks ...
BalasHapus