Perfect, tidak ada kesalahan sama sekali, benar - benar sama 100 % sama. Lalu bagaimana dengan kegiatan produksi pada dunia percetakan, apakah bisa sama 100 % ? Apalagi kita bicarakan masalah produksi masal, itu terasa sangat sulit dilakukan. Mari kita lihat beberapa sampling dari postingan saya dibawah ini.
Kita bisa lihat sebuah hasil cetakan dari PERURI yang notabene nya sebuah perusahaan pencetak Uang Negara yang seharusnya dilakukan pengontrolan yang ketat, namun lihat pada sisi uang yang saya lingkari dengan tanda panah diatas. Garis diatas memiliki ketidak samaan yang fatal menurut saya. Jika kita sudah bicarakan masalah produksi masal maka kita tidak akan bisa mengontrol satu persatu dari produksi yang kita buat.
Lalu kita juga lihat gambar dibawah ini :
Salah satu perusahaan Rokok terbesar di Indonesia, juga masih agak kesulitan dalam membuat satu titik detail pada produksi masalnya untuk bungkus rokok. Jika kita bicara estetika harapan dari pembuat design ini pasti diharapkan garis dapat ketemu antara kanan dan kiri. Tapi yang terjadi ?, benar sekali garis tidak dapat ketemu dan terjadi kesalahan karena pada bagian sebelah kanan kurang masuk sehingga terlihat tidak rapih pada satu kesatuan bungkus rokok ini.
Tapi bila kita hubungkan fungsi dari kedua percetakan besar ini, apakah kita merasa terganggu ?
Jawabannya pasti tidak, karena uang yang tidak sama cetakannya itu tidak akan bermasalah pada tangan end user, begitu juga ketika bungkus rokok ini sampai ketangan end user, maka tidak akan terjadi pengembalian pada pembelian rokok yang akan dilakukan oleh end user.
Akhirnya ada kata pemakluman bersama yang tidak dirasakan sama sekali oleh end user. Bila kita bicara pembuatan dummy pada bungkus Rokok maupun uang yang saya berikan gambarnya diatas, mungkin tidak akan cacat sedemikian rupa, itu dikarenakan baru saja pembuatan dummy. Tapi ketika kita bicara masalah produksi masal, maka kesalahan ini akan terjadi dan itu masih bisa ditolelir dengan bukti beredarnya kedua produk seperti contoh gambar yang telah saya pajang.
Saya juga mengerti bahwa beberapa client ingin sepakat dengan para suplayernya untuk membuat produksi dengan sesempurna mungkin. Ada beberapa tahapan proses yang dilakukan pada percetakan masih menggunakan manual.
Seperti hal pelipatan, semua percetakan kita masih menggunakan tenaga manusia untuk melipat beberapa bagian pada percetakan untuk proses finishing. Jadi kita bisa bayangkan, jika pengerjaan 1000 perhari dilakukan oleh tenaga manusia, maka ketidakstabilan akan terjadi. Akan terjadi kesalahan pada beberapa hasil yang telah masuk pada saat proses finishing pekerjaan tersebut.
Jadi kita memang harus bisa memilah beberapa hal dengan bijaksana. Banyak orang yang terkadang susah untuk mengerti mengartikan kata sempurna itu. Beberapa client memang bersikeras untuk mendapatkan hasil 100 % sempurna tanpa mau tahu proses dan tahapannya.
Tapi saya selalu berusaha untuk membuat itu sesempurna mungkin untuk produksi di Fabian Studio. Walau tidak saya pungkiri kejadian ini kadang masih juga terjadi walau dengan kontrol 100 persen full. Jika bicaranya masih ratusan maka itu masih mudah dikontrol, tapi jika bicara ribuan untuk mengantisipasinya maka biasanya Fabian Studio memberikan lebih pada jumlah produksinya.
Jika sang client memesan dengan quantity 1000 maka biasanya Fabian Studio memberikan hasil produksi 1250 pcs. Dengan begitu harapan kami dapat menutupi beberapa kekurangan pada beberapa bagian dari produksi 1000 tadi. Karena kami masih menggunakan rasio 1:100 untuk kesalahan sebuah produksi, 100 kali buat minimal sekali 1 yang salah. Maka jika kami telah lebihkan 250 pcs sudah seharusnya bisa menutupi kesalahan dari 1000 itu.
Salam Kreatif,
@rie fabian -
wah ini kayaknya bisnis masa depan yang luar biasa mas
BalasHapusTerima kasih mas ...
BalasHapus@rie fabian -
www.fabianstudio.biz