Iklan :

20 Juli 2012

Sebuah Rencana


Seorang kawan menyerahkan idenya kepada saya. Lalu saya bingung, kenapa dia tidak eksekusi saja idenya sendiri ?

Tapi dia sungguh ingin bahwa idenya itu memang saya yang menjalankan. Oke, saya sudah pasti tidak bisa setuju begitu saja, maka saya minta waktu 3 hari untuk mengevaluasi ide yang ia berikan. 

Lalu setelah 3 hari saya pertimbangkan atas ide yang diberikan, akhirnya saya melihat sebuah peluang. Memang ini bisa dibangun dan masuk akal untuk dikerjakan.

Kita berbincang kembali setelah 3 hari, Dia pun menanyakan tentang kesanggupan saya menjalankan ide yang diberikan darinya. 

"Bagaimana ?", tanya dia kepada saya. 
"Oke", Jawab saya. 

Lalu kawan saya itu tertegun dan berkata, secepat itu ? 

Saya mulai bingung dengan beberapa situasi ini. Ada apa dengan pertanyaan secepat itu ? 
Apa yang sesungguhnya yang sedang ia tawarkan .... 

Perlahan saya mulai terus gali apa yang saya ingin tahu. Setelah 2 jam berbicara, akhirnya saya menemukan intinya. 

Dimana ini memang ide yang sudah dibuat dari satu tahun yang lalu olehnya. Tapi ia selalu saja takut untuk meng eksekusi ide yang dibuatnya sendiri. Begitu saya bisa memutuskan dalam waktu 3 hari, maka Ia pun melihat kecepatan itu. 

3 harii yang saya miliki hanya ingin melihat kedalaman dalam membangun sebuah ide. Jika memang ini nantinya saya yang jalani maka saya harus melihat kedalaman ide tersebut dari sudut saya sendiri, bukan dari sudut pandang dia (sang pemberi ide). 

Jika memang ide itu sudah cukup dalam, maka yang saya komparasi adalah mungkin atau tidaknya saya jalankan. Kemungkinan ini saya tidak ingin melihat terlalu dalam, karena jika terlalu dalam kita hanya bermain dengan andai - andai diri kita sendiri. 

Lalu yang ketiga, berapa investasinya mendorong ide itu bisa berjalan, jika memang masih masuk akal untuk saya bangun, kenapa harus menunggu besok, maka kerjakan. 

Matang itu memang bagus, tapi eksekusi itu juga penting. Jika kita berfikir terlalu ngejlimet itu hanya menyusahkan diri kita sendiri. Sematang apapun sebuah rencana sudah pasti tetap memiliki resiko gagal, jadi apa bedanya ? 

Memperkecil kesalahan ? 

Sambil berjalan pun kita bisa selalu mengevaluasi langkah yang sudah kita ambil. Memperbaiki sedikit demi sedikit juga sama halnya memperkecil kesalahan bukan ?, 

Jadi apa bedanya donk ? 

"Lebih baik mencoba dan gagal daripada gagal mencoba" , kalimat dari Pak Mario Teguh ini memang saya imani dalam diri saya. Tapi yang terpenting juga jangan main coba-coba semuanya secara serampangan, tetap harus ada sebuah pemikiran dan perencanaan agar tidak konyol hasilnya. 

Namun juga yang sering kita dilema adalah membuat rencana yang berkepanjangan. Jika sudah terlalu lama ide itu di inkubasi maka sudah hampir bisa dipastikan itu tidak akan di eksekusi. 

Pastikan Anda untuk mengeksekusi ide Anda, karena setiap ide yang mampir dikepala Anda belum tentu difikirkan oleh kepala orang lain. Dan yang kecil itu bisa menjadi besar, jika tekun menjalaninya. 




Salam Kreatif, 



@rie fabian - 




0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.