www.fotofoliofabian.wordpress.com |
Ekspoure ...
Kali ini saya akan membahas tentang eksposure.
Apa itu eksposure, dan bagaimana pengimplementasian-nya pada kamera kita.
Karena dari kawan maka akan saya berikan kembali kepada kawan saya (pembaca blog saya). Jika dalam penggunaan kamera SLR, anda masih menggunakan mode automatic maka anda tidak akan pernah bersinggungan dengan yang namanya eksposure, saya sangat yakin.
Karena penggunaan automatic didalam kamera SLR maupun DSLR, sudah mengatur berapa ISO, Aperture dan Shutter speed atau yang sering kita sebut speed.
Eksposure itu selalu berhubungan dengan 3 elemen tersebut, bahkan eksposure itu adalah interaksi dari ketiga elemen tersebut. Dimana masing-masing mempunyai definisi sebagai berikut :
ISO : Berguna untuk pengaturan Intensitas warna dan sensitifitas sensor pada kamera anda, semakin tinggi ISO maka akan semakin anda akan mendapati satu gambar yang kaya akan warna. Semakin tinggi ISO yang anda buat dalam pengambilan gambar, maka anda akan dapati warna semakin banyak. Namun ada hal yang sangat disayangkan, semakin besarnya ISO maka akan semakin rentan kualitas gambar anda akan pecah atau Noise.
Aperture : Orang sering menyebut dengan Ranah, demikian sebutan dalam bahasa Indonesianya pada kamera digital kita. Aperture (saya sering menyebutnya bukaan), Semakin kecil bukaan pada setting pengambilan gambar anda, maka semakin detil gambar yang akan anda rekam. Jadi saya ilustrasikan dengan hal seperti ini :
Jika anda anggap bukaan itu sebagai daya tangkap kamera, maka kita bisa membayangkan jika daya tangkapnya kecil maka dia akan mengambil semua gambar dari benda terdekat dari bidikan kita sampai dengan benda terjauh dari bidikan kita. Jadi jika anda ingin mengambil gambar, dimana hanya gambar depannya saja yang fokus dan belakangnya blur, maka anda harus menggunakan bukaan besar. Symbol yang berada dalam kamera dslr kita biasanya menggunakan huruf f/2.8, f/5.5. f/6.2.
Lebar bukaan ditentukan oleh focalan dari lensa yang anda miliki. Kata focalan bukan bahasa yang saya buat sendiri, melainkan itu adalah panjang dari lensa yang kita miliki.
Satu lagi niy, yaitu Shutter speed : Kecepatan kita dalam mengambil gambar, atau kawan saya sering bilang yaitu tutupan. Ada bukaan dan juga ada tutupan. Jadi jika anda mendapati satu rentan waktu pada saat mengambil gambar, maka bisa saya katakan tutupan itu lama, atau menggunakan speed yang panjang.
Satu sama lain akan saling berhubungan, jika anda tidak mencoba-coba sendiri maka anda akan bingung menelaah teori ini. Dimana jika kita gunakan bukaan kecil maka tutupannya akan menjadi panjang alias membutuhkan speed yang lama, karena pada dasarnya jika menggunakan speed cepat kita akan kekurangan cahaya. Sedangkan detil yang dibutuhkan oleh bukaan kecil yang bisa membuat gambar tersebut menjadi detil adalah cahaya.
Jadi pada saat anda mengatur bukaan secara otomatis speed akan berubah dan ini akan menentukan maksimal dari gambar yang akan kita ambil.
Tidak ada salahnya dalam mengambil gambar menggunakan kamera dSLR kita menggunakan mode manual. Dengan begitu kita bisa memaksimalkan hasil dari apa yang kita beli. Bukan hanya menggunakan fitur otomatisnya saja. Ada beberapa konfigurasi yang tidak bisa menggunakan mode automatic, percaya deh.
Selamat mencoba trik dari saya, hah sudah tahu ?? (Alhamdulillah berarti).
Atau ada yang mau nambahin artikel saya ini ? , karena saya bukan guru maka mari kita saling berbagi ilmu.
Salam kreatif,
@rie fabian
0 comments:
Posting Komentar
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.