Jaman sekarang kita begitu mudahnya mendeklarasikan diri kita untuk menjadi apapun yang kita mau. Terbukanya saluran bebas pada sosial media membantu kita mengenalkan diri pada dunia luar.
Kita punya pemikiran apapun bisa kita kerjakan karena paman google begitu baik memberikan kita informasi apapun yang kita mau dalam waktu singkat. Lalu anda berfikiran saya pasti bisa menjadi dia. Ini yang saya katakan iri kepada kemampuan dan rezeki seseorang membuat kita ingin menjalankan sama dengan yang seperti mereka kerjakan.
Padahal tidak begitu kenyataannya, seseorang yang mengerjakan pekerjaannya dengan menggunakan passion, berusaha, membangun dan percaya rezeki Tuhan akan lebih murni berjalan dengan segala kesulitannya. Dan ketika ditiru hanya dengan teorinya saja maka belum tentu rezeki itu sama seperti rezeki orang yang anda tiru.
Be your self and do the best you can do with passion. Itulah yang harusnya kita lakukan. Apapun yang kita kerjakan jika belum berhasil bukan berarti kita tidak cocok dengan bidang itu, melainkan kita memang perlu mengusahakannya lebih keras lagi.
Yang berbahaya jika anda selalu berpindah, karena ini tidak akan dapat mendapatkan nilai sebuah kekonsistensian diri dari orang yang melihat anda berusaha. Konsisten merupakan usaha yang anda harus bangun, itu sama sulitnya dengan membangun image anda.
Melawan rasa bosanan merupakan hal tersulit yang akan kita hadapi dalam diri kita sendiri. Percaya deh, dimanapun kita usaha disitu ada catatan Tuhan tentang rezeki pada diri kita. Jadi berusahalah, apapun yang kita usahakan pasti akan berujung baik jika kita terus menekuninya.
Masa sulit pasti ada, walaupun anda mengganti jenis usaha anda. Bukan berarti anda pindah jenis usaha berarti anda terbebas dari masalah, melainkan anda hanya menambahkan masalah. Be your self and do it ...
Hanya itu .....
Salam kreatif,
@rie fabian
"Be your self and do it ..."
BalasHapusanswer is YeS.hehehe
Ya .. percaya diri itu mudah kita ucapkan sulit kita jalankan.
BalasHapusTerkadang kita melihat orang dan selalu berusaha untuk menjadi orang tersebut, sampai dia lupa rezeki kita masing - masing.
jadi ketika dia merasa gagal menjadi seperti orang lain, maka dia sudah tidak bisa percaya kepada dirinya sendiri, dan dia tidak bisa menjadi diri sendiri (be your self).
Salam kenal om igas ,
@rie fabian