Iklan :

15 September 2011

Sekilas tentang Digital Offset


Takjub oleh tekhnologi yang semakin hari semakin membuat kita gila ? belum habis cerita canggihnya mesin offset yang tanpa menggunakan film kini kembali hadir mesin digital Offset. Lalu Industri offset ini menjadi milik kaum kapitalis yang mana mereka akan bisa bertahan bila memang modal mereka besar dan cukup untuk membeli mesin baru per 3 bulan sekali. 

Digital offset sudah merebak dan membuat pada konsumen bingung. Karena sekarang membuat media promosi sangat mudah dan cepat. Ini mulai mengganggu stabilitas sebagian usahawan yang tidak memiliki mesin yang baru.

Memang demikian yang terjadi, dimana investasi dalam bidang percetakan harus mempunyai strategi tertentu. Konsumen selalu digoda oleh kecepatan dan akurasi. Jika bisa memesan cetakan sepeti dalam pelayanan makan yang diberi nama Drive thrue maka orang akan ramai-ramai datang kesana. Karena yang mereka lakukan tinggal klik , pay and finish. 

Kenyataannya tidak selalu benar demikian adanya. Saya masih berbicara mesin konvensional lebih akurat dan lebih tepat dalam bidang akurasi warna. Sekarang tinggal dibelah menjadi kesesuaian kebutuhan. Tetap Digital Offset tidak bisa membuat satu tekhnik yang dinamai Hot Print. 

Jadi memang masing-masing dibuat dengan fungsi yang berbeda-beda. Jangan menyama ratakan tentang kecepatannya. Paradigma "cepat" sekarang diinduksikan kepada semua jenis pekerjaan untuk bidang percetakan. Banyak pernyataan yang membicarakan tentang lamanya waktu mereka menungu dan mereka selalu membandingkan sebuah hal yang instan.

Digital Offset ini merupakan tekhnologi yang sudah agak lama sebenarnya. Cuma kata digital Offsetnya memang menjadi happening saat-saat ini. Jika 3 tahun yang lalu subur Printing sudah menjalankan bisnis digital offset ini yang diikuti oleh Snappy dan sekarang mulai banyak beredar nama-nama yang lain. 

HP Indigo merupakan mesin pelopor dari dunia Digital Offset ini. Logika mesin hampir sama dengan Printer yang dibesarkan dengan kecanggihan kalibrasi warna yang sudah diperbaharui tentunya. Saya mencoba beberapa sampling mesin digital offset ini. Tetap akurasi warnanya masih 80% menurut saya. Dan akan sangat susah sekali membuat adjustment pada warna-warna tertentu. 

Sekarang vendor mesin-mesin printer sudah banyak yang beralih kepada bisnis ini. Dan selalu mengakali harga jika sudah begini. Maka orang ditarik dengan daya tarik murahnya mesin. Dengan modal sekian kita sudah bisa membuka bisnis digital offset. Lagi-lagi ini berdampak pada hasil akhir pastinya. 

Tentu anda bisa membayangkan mesin 1 millyar (Heidelberg 4 warna) dikonversi menjadi 250 juta (mesin printer mirip dengan HP Indigo series) maka bisa terbayang hasilnya ? Saya tetap pilih konvensional tentunya sampai 2 tahun kedepan. 

Bukan cuma sekedar membandingkan mahalnya harga mesin, tapi mempertimbangkan kualitas yang prima. Saya selalu minta kepada Fabian studio agar selalu mempertimbangkan kembali mana yang harus menggunakan digital offset dan mana yang harus menggunakan konvensional offset. Karena ini akan memperngaruhi hasil akhir nantinya. 

Bukan sifat sinis karena ini akan menggeser bisnis konvensional, kita memang harus memasukkan tekhnologi didalam perencanaan bisnis pada awalnya. Dimana tekhnologi menjadi faktor yang memang benar-benar harus dipertimbangkan keberadaanya. Mungkin bayangan saya 2 tahun sampai 3 tahun kedepan semuanya memang akan serba digital. Dan memang industri mesin sudah siap mengevolusi tersebut. Tapi tidak untuk saat-saat sekarang ini, karena sampai saat ini konvensional tetap masih digunakan untuk beberapa client yang mengutamakan hasil akhir. 

Beberapa client tersbut menunggu bukan menjadi perkara, jadi mereka tetap mengutamakan hasil akhir. Sebagai contoh satu evolusi dunia rekaman pada musik, tetap saja beberapa studio rekaman masih menggunakan konvensional dengan menggunakan pita dibandingkan dengan compact disk. Dan lihatlah kaset Betamax masih beredar dimana-mana padahal kita sudah mengenal tekhnologi DVD pada saat sekarang ini. Untuk beberapa yang enggan menggunakan sesuatu yang instan mereka akan kembali lagi kepada pola yang lama (usang) untuk mendapatkan sebuah hasil yang maksimal. 

Cepat memang menjadi solusi sekaligus menggoda orang untuk bermigrasi kejalan itu. Namun satu hal yang harus dipertimbangkan semuanya kembali kepada kebutuhan anda. Jika memang kebutuhan anda diperlukan cepat karena untuk satu keperluan event yang mendadak maka saya menyarankan Digital itu pilihan yang tepat. Dan beberapa konsultan grafis sudah banyak yang menawarkan hal tersebut kepada clientnya. 

Supaya anda mengerti prosesnya, maka anda harus mengerti tekhnologi yang berkembangnya. Agar anda menjadi tahu menggunakan cara apa pada saat anda melakukan produksi yang hanya dalam hitungan jam selesai. 



Salam kreatif, 



@rie fabian 


0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.