Iklan :

21 Agustus 2011

Hieroglif


Hieroglif adalah system penulisan formal yang digunakan untuk masyarakat Mesir kuno yang terdiri dari elemen-elemen logograf dan alfabet. Beberapa tulisan ini berasal dari 3000 tahun yang lalu.


Masyarakat Mesir menggunakan Hieroglif kursif untuk sastra keagamaan pada papirus dan Kayu. Adapun variasi tulisan yang lebih kecil dinamakan hieratik dan demotik. Namun secara tekhnis tulisan itu bukan bagian dari Hieroglif. 


Sejarah Hieroglif menurut Wikipedia : 

Hieroglif sudah muncul dari sebelum kesusastraan tradisi artistik Mesir. Contohnya, simbol pada tembikar Gerzean dari tahun 4000 SM menyerupai penulisan hieroglif. Selama beberapa tahun, prasasti hieroglif yang pertama kali diketahui adalah Narmer Palette, ditemukan dalam penggalian di Hierakonpolis (sekarang Kawm al-Ahmar) pada tahun 1890-an, yang diperkirakan tahun 3200 SM. Bagaimanapun, pada tahun 1998, tim arkeologis Jerman di bawah pimpinan Günter Dreyer pada penggalian di Abydos (sekarang Umm el-Qa'ab) menemukan sebuah makam dari seorang penguasa Predynastic, dan menemukan tiga ratus pahatan nama dari tanah liat dengan proto-hieroglyphs, tertanggal pada masa Naqada IIIA dari abad ke-33 Sebelum Masehi. 

Kalimat pertama yang tertulis penuh dengan hieroglif sejauh yang ditemukan adalah kesan segel yang ditemukan di makam Seth-Peribsen yang terletak di Umm el-Qa'ab, tertanggal dari dinasti kedua. Di zaman Kerajaan Tua, Kerajaan Tengah, dan Kerajaan Baru, terdapat sekitar 800 hieroglif. Saat zaman Greco-Roman, mereka menomori lebih dari 5,000 hieroglif. 

Pada abad keempat, beberapa orang mesir akhirnya dapat membaca hieroglif. Penggunaan hieroglif kemudian berhenti setelah penutupan seluruh gereja non-kristen pada tahun 391 Masehi oleh Kaisar Roman, Theodosius I; yang tertulis dalam prasasti terakhir dari Philae, diketahui sebagai The Graffito of Esmet-Akhom, tahun 396 Masehi. 

Penemuan hieroglif yang paling menggemparkan dalam sejarah modern adalah penemuan Batu Rosetta pada sekitar tahun 1799. Orang yang mendapatkan penghargaan dari menafsirkan tulisan tersebut adalah Jean Francois Champollion.

Pada awalnya, orang Mesir menggunakan bentuk gambar tulisan yang kasar, seperti yang digunakan oleh suku-suku primitif di seluruh dunia. Hieroglif adalah gambar yang masing-masing mewakili objek alamiah. Matahari digambarkan sebagai piringan, bulan digambarkan dengan bulan sabit, air digambarkan oleh garis gelombang, orang dengan bentuk orang, dan lain sebagainya. 

Akan tetapi, tulisan gambar ini tidak dapat mewakili kata-kata atau benda-benda yang tidak dapat dilihat mata seperti pikiran, cahaya, dan hari. Sehingga hieroglif pun lebih dianggap sebagai simbol ide daripada sebuah gambar objek. Piringan dapat juga berarti ‘hari’, bukan hanya berarti matahari. Ide-ide ini disebut dengan ‘ideogram’. Perkembangan hieroglif selanjutnya adalah menggunakan gambar, lebih untuk mewakili bunyi daripada untuk mewakili objek sesungguhnya. Misalnya, sebuah gambar lebah dapat bukan berarti serangga, melainkan merujuk pada kata ‘lebah’. 


Daun dapat memiliki arti ‘percaya’ (kita gunakan kata dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan dalam menunjukkan bagaimana cara kerjanya). Hieroglif seperti itu, yang digunakan sebagai bunyi, dikenal dengan nama ‘fonogram’. Belakangan, orang Mesir dapat menulis kata apa saja yang mereka kenal, baik kata itu berarti sesuatu yang dapat mereka gambarkan atau tidak. Dari fonogram tersebut mereka mengembangkan satu seri tanda, masing-masing mewakili satu huruf. Dalam penulisan, orang Mesir hanya menggunakan huruf konsonan (huruf mati) saja. 

Misalnya, kata ‘minum’ hanya akan ditulis ‘mnm’ (tentunya dengan menggunakan tulisan Mesir). Orang Mesir juga terus menggunakan simbol-simbol lama dalam tulisan mereka seperti ideogram, fonogram, dan picturegram (tulisan gambar) semuanya digabungkan. Seiring berjalannya waktu, tulisan tersebut menjadisangat rumit sehingga tidak mudah dimengerti oleh orang awam.


Sebuah abjad yang dibuat melalui Symbol 

Dari analogi inilah banyak tercipta sebuah teori untuk sebuah karakter huruf dan bentuk yang dibuat secara logogram. Dari sini kita sudah diperkenalkan kepada semantic theory yang sekarang masih banyak digunakan untuk proses pembuatan sebuah symbol. 

Tanda-tanda penulisan pada jaman ini terdiri dari 2 kelompok yaitu, 

1. Piktografi, atau tulisan berupa gambar.

Tulisan pada model ini  menggambarkan objek-objek tertentu. Misalnya Binatang Kijang, harimau, burung, manusia raja, manusia biasa laki-laki, perempuan, dsb. 

2. Ideografi, atau tulisan yang mengungkapkan gagasan. 

Yang dituangkan disini lebih dari satu gambar, dan itu mempunyai nilai simbolik.


Jadi inilah sepenggalan sejarah yang saya tulis simultan dengan artikel yang lainnya. Baca juga artikel sesudah ini agar dapat menyambungkan satu sejarah yang akan berujung pada sejarah terciptanya huruf.




Salam kreatif


@rie fabian


Sumber :
Wikipedia dan koran kompas. 


0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.