He he he he ... kenapa ada kakinya digambar tersebut, kakinya kenan Fabian harus eksis katanya.
Ketika saya sedang makan dipinggir jalan mendadak saya kepikiran tentang botol ini. Saya coba pastikan apakah ini milik sosro sesungguhnya atau memang hanya bottle nya saja yang milik sosro. Setelah surfing beberapa artikel memang benar ini adalah produk sosro. Agak aneh memang yah sebagai mana kita tahu sosro hanya membranding teh botol sosro untuk mengungguli saingan beratnya Coca cola company. Kenapa yang ini tidak ada iklannya, bahkan mobil produksinya saja tidak beriklan (saya tidak pernah melihat mobil iklannya stee.
Saya hanya melihat satu strategi penjualan yang dilakukan oleh Sosro ketika Coca cola company mengeluarkan Teakita dengan kuantiti lebih banyak dan lebih besar. Saya melihat ini satu ketakutan besar dari Sosro ketika Teakitanya Coca Cola mulai merajai pasar minuman botol. Kita sering dengar dahulu penggeserannya jika kita mampir di warung - warung terdekat dengan jalan lalu kita membeli minuman dengan dialog "Pak beli teh botol". lalu dijawab sama orang penjaga warung tersebut "teakita apa teh botol mas ?" Ini potensial masalah untuk sosro jika berdiam diri.
Karena berasa kurang besar dari pesaingnya dibuatlah Stee sebagai Penjaga dari Brand teh botol itu sendiri, dengan besar botol yang sama dan dengan isi yang sama seperti Teakita. Dan paradigma si penjual mulai dibalik sekarang, "Stee apa teh botol mas". Faktor keberhasilan suatu produk bisa dilihat dari strategi - strategi kecil seperti ini. Jadi bukan hanya logo yang bagus maka sebuah produk bisa mengunggulio pasar, masih banyak strategi lain untuk melawan competitor bisnis kita yang bermain dalam satu area dengan kita.
Cuma ini satu bukti bahwa lemahnya branding tidak selalu significant dalam menjual satu produk. Cuma memang nama besar Sosro yang diletakkan pada bagian bawah botol estee juga berpengaruh besar dalam menciptakan mindset pembeli. Sampai sekarang kita bahkan susah menemukan produk teakita diwarung - warung pinggir jalan di daerah Jakarta ini. Mereka sekarang lebih banyak menabung Stee dibanding dari teakita (Sepengetahuan saya, beberapa kali mampir diwarung pinggir jalan). Ketika saya tanya kenapa sekarang lebih banyak menyimpan Stee mas dari pada teh botol sosro nya sendiri ?. Lalu Penjaga warung itu bilang kepada saya, "Iya mas, karena orang mau yang lebih banyak isinya". he he he, ternyata masih. Masih saja paradigma nya orang kita membeli kuantiti dibanding kualiti.
Salam Kreatif Untuk Indonesia.
@rie fabian
tekita itu dari pepsi mas
BalasHapus