Iklan :

9 Maret 2011

Perlunya sebuah Visi dalam membangun Usaha

Mungkin sudah sering anda mendengar tentang judul yang saya buat diatas, namun saya ingin mengutarakan kembali sesuai dengan pengalaman saya yang terjadi. Ketika saya dinobatkan sebagai seorang direktur sebuah Perusahaan Advertising maka saya berfikir ulang pasti yang menunjuk saya belum tidur 13 hari 13 malam dan saya anggap dia bercanda. Namun kedua kali orang itu berkunjung kembali saya menjadi bertanya - tanya ... oh ternyata orang itu serius menghire saya. Dan saya pun mulai
bergegas membuat misi dan visi untuk sebuah perusahaan yang saya bentuk. Saya berjalan dari perjalanan saya bekerja pada perusahaan dari mulai yang besar sampai dengan yang kecil, dari mulai menjadi IT Helpdesk sampai menjadi designer sebuah advertising di daerah Jakarta Barat. Lalu setelah saya bekerja saya mendirikan sebuah studio kecil yang bernama Fabian Studio itulah sebabnya saya memberi akhiran nama dengan Fabian karena dari sinilah saya berjuang perih. 3 Tahun saya membangun Fabian dengan modal pas - pasan karena gak ada pensiun keluar dari kantor seperti trend pegawai negeri sekarang.

Setelah saya ditunjuk oleh teman saya untuk mengelola usaha Advertising untuk sebuah koorporasi perusahaan maka saya langsung sigap dan membuat beberapa planning bisnis (kebiasaan kalau membuat rencana tidak pernah satu). Mulai dari Visi dan misi lalu dilanjutkan dengan AD/ART perusahaan dan tekhnis - tekhnis lainnya.

Visi dan misi ini bukan perkara hal yang mudah untuk diterapkan. Begitu saya membuka perusahaan ini maka saya menghire beberapa orang dari Fabian Studio selebihnya dari lingkaran teman - teman saya yang memang saya lihat kompeten untuk mengisi posisi yang saya butuhkan. Sudah hampir berjalan 3 Bulan Perusahaan ini dan bulan pertama masih banyak rekan kerja saya melakukan blunder untuk penerimaan project / pekerjaan. Saya memang orang yang jarang serius ketika berbicara dengan rekan kerja saya kecuali pada saat briefing mingguan yang saya sengaja adakan untuk rapat evaluasi kerja tim.

Saya menggunakan ijin / SIUP pada Perusahaan saya adalah Jasa Percetakan, P
engadaan Barang dan Jasa Periklanan. Pengadaan barang inilah yang menjadi blunder pada rekan - rekan kerja saya. Mereka mengira pengadaan Barang itu apapun jenis barang kita bisa adakan. wah wah bisa gawat ini kalau begini caranya. Beberapa marketing saya salah sasar menuju ruang gelap yang saya fikir itu terlalu gelap untuk bermain - main disana karena memang gak ada cahaya sama sekali disana.

Bulan kedua saya mulai mengambil langkah tegas untuk tidak menyasarkan selain kata - kata Jasa Percetakan dan Jasa Periklanan, titik. Inilah bagian dari visi yang bisa merubuhkan nilai dari perusahaan yang akan luntur. Pada artikel sebelumnya saya sudah membahas sebuah kata konsistensi, dimana kita bisa melihat sudut pandang bidang yang kita pahami dan kita jalani haruslah selalu dalam rel dan ada benang merahnya. Pengembangan memang selalu ada namun jangan selalu menyebrang dari benang merah (Guideline) yang sudah kita rencanakan sebelumnya.

Cepat itu ada caranya, Cepat itu memang sungguh luar biasa namun cepat itu harus diukur akurasi pada sasaran yang kita tunjuk (menurut saya loh). Jadi cepat itu bukang hanya perkara apa saja kita tabrak. Itulah perlunya kita membangun Visi dan Misi sebelum kita membuat sebuah Usaha. Maka dari itu kita harus pandai pandai membuat desisi pada saat memang perusahaan lari dari kodratnya. Saya bukan orang yang memang lulusan management bisnis saya hanya belajar dari melihat, mendengar dan mempelajari beberapa perusahaan tempat saya bekerja dan mencoba membangun mulai dari saya lakukan di Fabian Studio. memang saya tidak pernah tau selain dunia IT (yang pelan - pelan saya jauhi), Percetakan dan Periklanan karena saya fikir project pengadaan barang sangat beresiko tinggi. Perkarannya bukan hanya bisa menjual barang tapi yang saya pegang dalam kamus berusaha saya memahami Product itu tidak cukup dengan satu dua hari. Pengadaan Traktor misalnya, bagaimana saya tahu bahwa traktor itu dalam kondisi bagus ? sedangkan saya tidak mengerti dunia alat berat. Saya memang spekulan namun tidak setinggi itu resiko yang bisa saya jalani karena menurut saya itu bunuh diri bukan spekulasi. Kasihlah pada yang ahlinya. Bisa saya ibaratkan membeli obat jangan ditukang sayur yah gak nyambung.

Dari pelajaran itulah maka saya menyebutkan bahwa Visi dan misi itu sangat perlu dalam membuat usaha. Tentukanlah bidang yang kamu ingin ambil jangan serakah ingat rezeki punya kamarnya masing masing main dikamar orang bisa dimarahi sama yang punya kamar nanti. lalu Siapkan marketing Guide terlebih dahulu sebelum Anda mengambil marketing dan Siapkan Marketing Tools supaya mereka bisa berjalan maksimal dan reportlah kerja mereka minggu perminggu (itu cuma saran loh, kalau ada yang lebih bagus, silahkan comment yah).

Ingat selalu jangan cuma speed but accelerasi juga patut dipertimbangkan, kalau saya main game Bola speed bagus namun accelerasi tidak bagus maka dia akan cuma lari saja tanpa membawa bola, untuk apa ? yang kita perlukan Golnya bung. So .... Semoga penggalan pengalaman saya dapat berharga untuk pembaca blog saya, bahwa SIAPAPUN BISA asal PUNYA TUJUAN yang jelas, siapapun mampu asal tau kemana arah yang dituju dan siapapun berhak mendapat kehidupan yang layak (kata undang - undang loh, masih berlaku gak yah ?). Maka do the best you can do it.




Arie Fabian



0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.