Biasa, hari sabtu minggu meladeni kawan-kawan yang datang kerumah diberanda sambil ngopi kita berbincang seputar perkembangan berita dan pekerjaan. Gak mesti designer juga yang datang, terkadang banyak dan lintas profesi kita berkumpul dan berbincang.
Kalau mau buat pembicaraan yang gak ada ujungnya yah coba aja arahkan kepermasalahan macetnya Jakarta, dijamin pembicaraan itu pasti tidak berujung, wakaakakakakakaka. Ini juga yang kita bahas di malam minggu kemarin.
Beberapa kawan saya bekerja dibilangan Jakarta Pusat sekitaran Jl. Jendral Sudirman dan Kuningan. Yang paling menarik ketika mendengar topik tentang macet, wuih maka biasanya mereka mengertukan jidad dan langsung minta toubat ditempat.
Mereka selalu mengatakan saya yang paling beruntung menaklukkan macetnya Jakarta. Karena kerja saya relatif dirumah (negosiasi lewat telpon dan mengirim design lewat email), maka mereka selalu mengeluhkan pekerjaan mereka, dimana mereka harus mengalami penderitaan (kata mereka) disetiap paginya.
Tak Ayal juga terkadang mereka bangun lebih pagi untuk menghindari macet. Tinggal dikawasan Tangerang ini akses yang paling enak adalah melalui Tol dalam kota, dan itu sudah bisa dipastikan, jika Anda melintas disana lewat dari jam 06.30 maka itu sudah pasti jalanannya langsung ruwet.
Telat bangun berarti telat sampai kantor dan itu beda tempuh waktu perjalanannya pun jadi sangat jauh berbeda. Contoh, jika dia (kawan saya yang bekerja dibilangan Kuningan) bisa masuk tol dalkot (dalam kota) jam 6 maka dia akan sampai kantor jam 06.45 paling lama. Paling cepat bisa 06.30 sudah sampai kantor.
Akan tetapi, kalau dia masuk tol jam 07.00 maka hampir bisa dipastikan sampai kantor jam 08.30. Coba, beneran gak masuk akal bukan ?
Dengan jarak tempuh yang sama Jam yang sedikit berbeda waktu perjalanannya jadi sangat berbeda jauh. Inilah realita hidup di Kota Tangerang yang bekerja di daerah kawasan Jakarta.
Dan setidaknya itulah keluh kesah kawan-kawan saya yang suka bertandang tanding dirumah saya.
Menurut saya memang kita sudah saatnya memanfaatkan teknologi yang ada. Dimana saya berfikir email dan komunikasi lainnya memang harus kita manfaatkan secara maksimal. Itu pertanda saya bukan berarti gak pernah keluar dari Markas Fabian sama sekali, akan tetapi saya berusaha meminimalisasi jadwal berada dijalanan padat merayap tersebut.
Dan terkadang saya juga sangat menghargai waktu dari client-client saya, maka dari itu saya memang harus memaksimalkan komunikasi lewat ponsel jika memang itu sudah terdesak maka saya memang tetap harus menemui mereka (client).
Dan pada saat ketemuan pun saya yang ikut dengan jadwalnya client, lagi-lagi saya sangat berusaha menghargai waktu dari client-client saya yang rata-rata sibuk, jadi saya minta lokasi dimana mereka enaknya bertemu dan waktu yang mereka tentukan juga.
Setidaknya begitulah saya mensiasati macetnya Jakarta. Beberapa waktu yang lalu pun saya mendengar, bahwa microsoft Indonesia sedang mengembangkan Out Of Office, yang rencananya mereka membebaskan dimanapun karyawannya bekerja, tidak terpaku oleh satu tempat yang bernama kantor.
Menurut saya ini juga satu terobosan baru untuk tradisi "ngantor" di Indonesia ini. Mudah-mudahan bisa diterapkan dengan cepat sehingga bisa menjadi contoh bagi yang lain dan berdampak baik bagi teman-teman saya yang ngeluh datang ketempat saya.
Padahal sehabis dia ngeluh saya pun tidak bisa berbuat apa-apa bukan, wong saya bukan Jokowi ....
Salam Kreatif,
@rie fabian -
0 comments:
Posting Komentar
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.