Kalau saya tidak mengalaminya sendiri maka saya tidak percaya cerita ini. Dikota yang dipenuhi oleh keegoisan uang semata saya merasakan tidak demikian dengan cerita kali ini. Seiring dengan berkembangnya polemik cerita tentang praktek mall alias malpraktek (he he he) yang mungkin diambil dari kata dokter yang sudah mulai sering main dimall, sehingga pasien bukan merupakan prioritas utama lagi.
Pada saat itu istri saya memanggil saya bahwa saja ada pendarahan yang keluar pada saat ia selesai mandi. Saya langsung panik dan bingung. Karena jujur ini pengalaman pertama harus dijaga dengan benar, soalnya jika ada apa - apa, saya merasa gagal menjalankan kewajiban saya sebagai seorang suami.
Lalu saya ingat dimana dokter saya pada saat itu tidak praktek di rumah sakit dimana tempat saya biasa memeriksakan kehamilan istri. Lalu dengan reflek saya mencari kartu nama dokter tersebut dan menelpon kenomor pribadinya. Walau dalam hati mana mungkin diangkat, karena memang dia sedang tidak praktek dihari itu.
Diluar dari ekspektasi saya, ternyata telponnya diangkat dan Dokternya dengan tenang setelah mendengar cerita saya berkata "Ya udah dibawa kerumah sakit aja Pak, saya akan berangkat kesana".
Tanpa fikir panjang lagi saya langsung meminta istri saya untuk berangkat kesana (rumah sakit). Lalu sesampainya disana para perawat dan bagian penerima pasien bingung mendengar pertanyaan saya, menanyakan apakah dokternya sudah datang. "Dokternya tidak praktek pak hari ini", setidaknya begitu jawabannya.
Saya ingat pesan sang Dokter ketika menutup telpon, bahwa Beliau bilang kepada saya untuk bicarakan kepada perawatnya "bilang saja sudah janjian sama saya".
Tidak lama berselang akhirnya dia pun datang dan meminta saya langsung kekamar prakteknya bersama istri saya. Saya langsung diberikan penanganan dan sang dokter memainkan alat USG nya. Dan selesai itu sang Dokter pun berkata, ooooo ini tidak apa - apa Pak.
Dari hasil USG Plasenta bayi saya baik - baik saja dan semuanya masih dalam kondisi normal. Dan beliau pun menjelaskan beberapa hal teknis yang jujur saya tidak bisa mengerti bahasa kedokterannya namun saya mengerti maksudnya.
Dan akhirnya kami pun pulang kerumah dan rasa panik itu selesai sudah. Sesampainya dirumah ternyata saya baru menyadarinya, kalau orang kayak saya banyak bagaimana beliau mengatasinya yah, dan kapan waktu Beliau Istirahat. Dan merasakan perjalanannya bahwa sungguh bahagianya menjadi seorang dokter yang bisa banyak bermanfaat untuk manusia sekitarnya.
Dia mau menangani saya yang telpon dibukan jam prakteknya dan dengan perasaan senang dia datang dan dia memberikan penjelasan dengan menenangkan hati saya. Semoga masih banyak dokter yang seperti ini diluar sana, agar lebih banyak lagi orang yang terbantukan oleh mereka. Karena buat saya menjadi berguna yang bisa menghasilkan manfaat buat orang lain adalah cita - cita saya. Diluar dari cerita yang sering saya dengar ternyata itu tidak berlaku kepada semua rumah sakit yang masih memiliki dokter yang memiliki hati.
Terima kasih Pak Dokter ....
Salam Kreatif,
@rie fabian -
0 comments:
Posting Komentar
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.