Iklan :

10 Desember 2011

Extrovert VS Introvert


Betapa pentingnya mengetahui tentang seseorang bagi designer, kenapa demikian ??? 

Pada saat kita ingin membuat satu karya, dimana karya tersebut sangat kental dengan satu orang yang bersangkutan, maka kita memang harus mengekslpore materi dari orang tersebut. 

Apa hubungannya ?

Kadang jika kita ingin membuat satu design pasti ada satu orang yang akan mengambil keputusan untuk penentuan dari hasil design kita. Dan sebelum design itu terbuat kita diharuskan untuk mencari susunan materi yang diinginkan oleh orang tersebut. 

Jika kita tidak bisa luwes dalam menggali informasi dari client kita, maka yang terjadi obrolan tidak akan terjadi enak. Jika sudah demikian kita tidak bisa menggali lebih dalam kembali tentang apa yang diinginkan oleh client kita. Jika sudah begini sering sekali designer menemukan jalan buntu. 


Sudah bisa dipastikan design akan susah menemukan konsepnya ... 

Pentingnya seorang designer mengetahui jenis-jenis karakter manusia, agar dapat berbincang dengan lancar oleh client nya. 

Maka dikesempatan ini saya ingin membicarakan tentang sebuah teori kepribadian, yaitu extrovert dan introvert. Dimana dua kepribadian ini sangatlah bersebrangan. Baik dari hasil yang diinginkan sampai sudut pandangnya mempunyai perbedaan. 

Extrovert, Jung mengatakan (dalam Hall dan Lindsey), bahwa extrovert adalah kepribadian yang dipengaruhi oleh dunia objektif, orientasinya terutama tertuju keluar. Pikiran, perasaan serta tindakannya lebih banyak ditentukan oleh lingkungannya.

Dan menurut Eysenc, Introvert adalah satu ujung dari dimensi kepribadian Introversi - Ekstroversi dengan karakteristik watak yang tenang, pendiam, suka menyendiri, suka termenung dan menghindari resiko. 

Berbicara kepada orang yang Extrovert sedikit lebih mudah dibandingkan dengan orang yang memiliki kepribadian yang cenderung Introvert. Berdialog dengan orang yang Extrovert bisa mengaitkan dengan sesuatu yang sedang hype sekarang ini, sedikit lebih sulit untuk orang yang Introvert. 

Kita harus bisa menebak dalam perbincangan 5 menit pertama biasanya. Kepada orang yang seperti apa kita melakukan brainstorming atau creative brief, setelah 5 menit selanjutnya kita diharapkan mampu dalam menguasai komunikasi bersama client kita. 

Yang menjadi sangat sulit kita harus selalu bernilai creative, dimana sisi kreatif itu orang biasanya menilai banyak ide, masukan dan kritis. Jika kita sudah terjebak dalam satu keheningan komunikasi maka biasanya kita susah keluar dari situasi tersebut, maka setelah itu kita bisa dipastikan akan dinilai tidak kreatif oleh lawan bicara kita, yang susahnya lagi bila dia (lawan bicara kita) adalah klien kita. 

Kita bisa melihat sekarang betapa bergunanya sebuah ilmu komunikasi untuk seorang designer. Design Komunikasi Visual adalah satu bidang dimana kita memang harus bisa membuat satu strategi komunikasi terhadap design yang kita buat. 

Jadi jangan membuat konsep berdasarkan diri kita sendiri saja sebagai designer, namun berpandangan secara luaslah dan memikirkan in touch dari klien kita agar dapat mengejar kesempurnaan dalam membuat satu tatanan konsep untuk design yang ingin kita buat. 

Banyak membaca buku komunikasi merupakan hal yang bijak dilakukan oleh seorang designer. Selamat membuat design yang inovatif dan kreatif. 


Salam Kreatif, 

@rie fabian 

0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.