Iklan :

12 September 2011

Harus ada ujian untuk kenaikan kelas


Analogi kenaikan kelas memang sangat dahsyat diterapkan dari masa kecil kita. Dimana rintangan dan halangan pasti ada disetiap langkah kita ingin selangkah lebih maju sekarang. Buktinya kita harus melawan malasnya mengangkat kaki kita saat kita menginginkan jalan kedepan. 

Saat ini mungkin saya yang berada pada posisi demikian. Saya adalah orang yang sangat taat pada takdir dan selalu menghargai takdir. Dimana pertemuan, jodoh dan rezeki itu memang urusan sang maha kuasa. Dimana saat sekarang saya sangat menikmati itu dan terlalu sangat menikmati bahkan.

Tiba saatnya semua orang membisikkan ilmu pengetahuan ketelinga saya dan berbicara selalu dengan kata kebenaran. Seolah tidak ingin dicurigai berbohong atau mempunyai motif tertentu mereka selalu berbicara tentang propaganda, persis seperti orang yang ingin melakukan aktifasi brand berbicara serius kepada client nya dan selalu bersembunyi dibalik jubah merknya sendiri, terkadang mereka berbicara"ini sangat baik buat anda", aha anda mulai memberikan pesan yang aktual untuk saya. 

Tapi lagi-lagi saya tidak peduli akan maksud dan motif mereka memberikan saya kebaikan-kebaikan tersebut. Kan seperti saya bilang tadi saya sangat taat kepada takdir, jadi itu saya anggap menjadi rezeki untuk saya. 

Saya tidak mengeluhkan rezeki yang banyak datang kepada saya belakangan ini, tapi saya mengeluhkan apakah saya bisa mempergunakannya dan membagikannya kembali kepada orang yang memerlukannya. Jika tidak maka celakalah saya, celakalah saya. 

Memang yang bisa saya lakukan sekarang adalah menikmati keindahan ini semua. Namun dibalik kemudahan pasti akan ada kesulitan nantinya. Saya percaya obat diberikan terlebih dahulu baru penyakitnya diturunkan, selalu begitu. Karena itu adalah rangkaian janji didalam sebuah kitab. 

Maka saya selalu waspada jangan-jangan ini sebuah obat untuk penyakit saya dimasa yang akan datang. Tapi lagi-lagi saya orang yang taat kepada takdir. Ha ha ha sudah 3x saya menyebutkan kata itu, dan sesungguhnya bukan kata itu yang ingin saya garis bawahi. 

Jadi bagaimanapun ceritanya semuanya selalu terulang. Intinya menurut saya ujian dan hasil (naik kelas atau tinggal kelas), ujian dan hasil, ujian dan hasil dan selalu dibarengi dengan doa kita memang harus berbuat. Tanpa berbuat maka kita tidak akan pernah melihat hasil. Jika hidup itu cuma 2 siklus itu berulang maka kita sudah mematikan satu siklus tanpa melihat hasil. 

Saya tetap menggunakan slogan "Learning by doing" saya sampai saat ini. Dimana hasil yang tidak sempurna akan dapat menjelaskan kita tentang kesempurnaan. Dimana sebuah lingkaran hitam akan selalu terlihat titik kecil berwarna putih jika kita berbuat. 

Maka yang saya lakukan hanyalah berbuat sebaik mungkin yang bisa saya perbuat, dan selalu memanjatkan doa untuk memberikan laporan bahwa kita telah berusaha. Sebab saya selalu percaya Tuhan tidak pernah tertidur melihat CCTV kita semua sedunia. 


Salam kreatif, 



@rie fabian 

0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.