Sebuah Tips Dari Om Daniek Sukarya

Siapa yang tidak kenal dengan salah satu figur fotografi di Indonesia ini. Saya rasa nama ini sudah sangat akrab ditelinga para fotografer indonesia. Kita bisa melihat karya-karya fotografinya pada websitenya. 

Kemarin disebuah kesempatan saya ikut acara Asean Blogger yang salah satu rangkaian acaranya adalah couching travelling fotografi yang pembicaranya adalah Barry Kusuma (blogger travelling fotografer ) dan Om Daniek Sukarya ini sendiri. 

Kedua fotografer ini memberikan tips-tips untuk melakukan travelling berdasarkan pengalaman yang mereka jalani sebelumnya. 

Sebuah tips-tips yang ringan mereka berikan kepada peserta acara Asean blogger ini. Ringan menurut mereka lumayan sih untuk saya. Kedua fotografer ini menceritakan pengalamannya berpetualang di Indonesia. Sayang foto-fotonya yang dipresentasika tidak diberikan jadi saya tidak bisa memberikan hasil foto mereka berdua.

Overall kedua karya dari fotografer ini sangat bagus-bagus. Mereka menceritakan keluhan-keluhan dalam melakukan travelling fotografi yang antara lain : 

- Seorang travelling fotografer harus banyak bertanya kepada orang yang berpengaruh disekitar daerah itu, karena akan ada pantangan-pantangan tertentu dimana anda tidak bisa mengambil gambar dikarenakan masih banyaknya unsur mistis dan ketabuan disebuah daerah akan fotografi. 

- Pada daerah tertentu memang ada beberapa masyarakat kita yang tidak mau wilayahnya dipublikasikan sekalipun anda berbicara ini merupakan rangkaian dari pariwisata Indonesia. Mereka menganggap tanpa pariwisata Indonesia mereka tetap bisa hidup. 

- Dibutuhkan pendekatan-pendekatan persuasif kepada objek yang ingin kita ambil. 

- Kedua pihak (sang fotografer dan artis yang akan difoto didaerah tersebut) harus menciptakan suasana yang menguntungkan untuk kedua belah pihak. Dan itu bisa dilakukan lewat pendekatan persuasif dan tidak selalu dengan bayaran yang besar. 

- Jika kita ingin mengunjungi sebuah kota tanyakan atau cari informasi kapan adanya festival atau acara-acara khusus pada daerah tersebut dengan begini memudahkan kita (travelling Fotografer) untuk mengambil keseluruhan gambar. 

- Acara-acara khusus itu seperti, Acara kesultanan dijogjakarta, acara ngaben di Bali, dll. 

- Dalam mengambil gambar satu daerah akan lebih baik jika kita mengambil keseluruhan dari rangkaian acaranya. Mulai dari budaya yang mereka lakukan, baju adatnya, hasil karya mereka dan orang-orang yang ada didaerah tersebut. Ada baiknya menanyakan kepada orang daerah setempat untuk serangkaian acara yang akan mereka jalani. 

Itu yang mereka berdua katakan pada acara Asean Blogger kemarin. Keduanya membicarakan tips tersebut dengan 2 kesempatan yang berbeda. Dan tambahan tips dari om daniek dari hasil tanya jawab adalah : 

- Dalam melakukan travelling fotografi biasakan membawa 2 kamera dan 6 memory card, untuk mencegah hal-hal tekhnis yang hanya menggagalkan rencana anda dalam mengambil gambar ditempat tersebut. 

- Dalam melakukan travelling fotografi disarankan menggunakan tas slempang bukan tas ransel agar mudah mengontrol barang-brang /perlengkapan kita sendiri. Ini juga menjaga untuk menghindari pencopetan. 

- Siapkan equipment yang pas untuk medan yang pas agar anda tidak terlalu banyak membawa perlengkapan untuk pergi kesuatu daerah. Kalau Om Daniek bercerita beliau sudah mempunyai 3 paket tas yang berisi perlengkapan untuk 3 Jenis medan. Medan yang pertama yaitu, medan dimana kita mengambil landscape, yang kedua adalah satu set lengkap didalam tas untuk paket acara peliputan acara dan paket yang ketiga adalah untuk memoto artist atau human objek. 

- Dengan begitu berarti beliau memiliki 3 perlengkapan equipment dan 3 kamera digital dengan 3 tas untuk peralatan fotografinya. 

- Om Daniek mengulangi agar kita mentaati adat istiadat pada suatu daerah karena itu akan sangat fatal bila kita langgar. 

- Ketika kita mengambil foto untuk arsitek atau design interior ambil foto dari berbagai macam angle. 

- Kebiasaan om Daniek dalam mengambil objek Arsitek, landscape dan design interior beliau menggunakan peralatan lensa : 24-105 dan 70-200. 

- Perlengkapan lensa untuk orang beliau menggunakan 70-200 mm

- Untuk Makronya beliau menggunakan Lensa 16-35 mm

- Untuk foto harian seperti acara kemarin (asean Blogger) beliau membawa kamera dengan lensa yang berukuran 10-22 mm

- Sudut yang baik adalah unsur penting dalam membuat satu komposisi gambar atau foto 

- Om Daniek Sukarya sangat menyukai sebuah fotografi yang memiliki konsep. 

- Dan terakhir beliau bilang bahwa fotografi adalah kesenangan saya maka saya jadikan fotografi it's fun.

Itulah beberapa tips-tips dari Om daniek sukarya. Memang beliau ini orang yang low profile yang kaya akan pengalaman dalam dunia fotografi. Saya sangat kagum melihat keramahan beliau dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh audience nya. 

Dan ada pertanyaan yang menyebutkan tentang satu tindakan yang benarkah bila hasil foto kita melakukan proses editing software seperti menggunakan adobe photoshop. Dan Om Daniek menjawab, dia pun sangat memungkinkan untuk melakukan editing menggunakan software photoshop. Namun editan tersebut tidak boleh menyalahi aturan jurnalism dengan memberikan tambahan atau croppingan yang dapat menghilangkan kesan kejadian sesungguhnya. Sangat memungkinkan melakukan editing utnuk satu karya fotografi selama itu anda hanya membenarkan tone nya, level nya, lightingnya tapi tidak dengan editing yang berlebihan. Sebuah Journalim fotografi mempunyai beberapa etika yang tidak boleh dilanggar. Maka jika ingin melakukan proses editing lakukanlah seperlunya. 

Sungguh acara yang tidak membuat saya berasa berlangsung sekitar 2 jam. Acara seperti ini sangat fun dan menyenangkan sekali untuk saya. Kalau ada acara yang beginian lagi boleh undang saya melalui telp atau contact saya yang ada dihalaman blog saya ini (ngarep.com). 

Yah semoga dapat menambahkan informasi buat pembaca blog saya agar dapat menambah variasi dalam membuat satu karya. 

Selamat berkreasi, 

@rie fabian.