Iklan :

21 Agustus 2011

Dari Lambang Phoenetic Sampai terciptanya huruf.

Abjad Yunani 

Pada 1000 tahun sebelum masehi Bangsa Phonesia yang mempunyai mata pencaharian berdagang telah membawa serta huruf-huruf gambar tersebut kedaerah perdagangan yang mereka singgahi. Akhirnya, pemakaian huruf bunyi pun berkembang diseluruh daerah Sinai, Sumeria (Sekarang Irak) dan Babylonia. 

Ketiga daerah tersebut akhirnya populer dengan sebutan dunia lama. Dari daerah inilah kemudian muncul tulisan Cyrillic Rusia, Yunani, latin dan Arab. Huruf gambar Pictograf biasanya dilengkapi dengan huruf paku kerena huruf-huruf dituliskan diatas lempengan tanah liat dengan menggunakan Paku. 

Jadi beginalah asal muasal huruf Paku yang telah menjadi bagian sejarah dari dunia tulisan yang kita kenal dengan huruf yang kita gunakan sekarang.

Huruf bunyi bangsa Phonesia ini akhirnya berkembang secara tersendiri, dimana pada zaman medern ini kita masih memerlukan kode-kode dari huruf ini sebagai lambang bunyi pada saat kita menulis bahasa asing. 

Lambang ini dikenal dengan istiliah Phonetic. Anda akan menjumpai lambang-lambang ini pada kamus bahasa yang banyak kita temui sekarang. 

Tahun 400 SM, Bangsa Yunani menyempurnakan penggunaan Huruf gambar. Huruf Gambar tidak lagi mewakili satu suku kata lagi, melainkan beberapa huruf Yunani mewakili satu lambang bunyi. baik bunyi vokal maupun bunyi konsonan. Beberapa huruf Yunani kuno ini sudah mulai mirip dengan huruf latin yang kita kenal saat ini. 


Abjad Yunani kini masih dipergunakan secara luas khususnya sebagai simbol-simbol dalam bidang Ilmu pengetahuan. 

Tahun 114 Masehi, bangsa Romawi mengukuhkan huruf-huruf baru sebanyak 23 huruf. Huruf-huruf tersebut bentuknya sebagaimana huruf kapital yang kita kenal sekarang, namun tanpa huruf J,U dan W. Kemudian berkembang menjadi huruf latin lengkap dengan huruf kecil seperti yang kita gunakan sekarang ini. 

Sebagian abjad memiliki 20 sampai dengan 30 huruf kecuali abjad sinhala yang dipakai oleh orang srilangka memiliki lebih dari 50 huruf. Selebihnya bangsa cina tidak menggunakan abjad untuk bahasa mereka sendiri. 

Bangsa Cina tidak menulis bunyi dari kata-katanya, melainkan menggambarkannya dalam berbagai bentuk. Bentuk yang menggambarkan arti ini disebut "ideagram" yang sudah saya jelaskan pada postingan sebelumnya. 

Bangsa Jepang menggabungkan kombinasi dari ideogram dengan simbol-simbol bunyi. 

Pada awal IX bangsa cina dihargai dengan penemuan alat cetaknya. Mereka memahat balok-balok kayu untuk membentuk permukaan yang timbul dari kata-kata dan gambar. Huruf Cina dikenal sebagai huruf gambar yang modern. 

Jadi berawal dari Ponetic menjadi sebuah sebuah huruf yang kita gunakan saat ini adalah sebuah proses yang sangat panjang dari beberapa bangsa-bangsa. Maka setiap karakter huruf yang ditetapkan oleh bangsa-bangsa tertentu pasti akan mempunyai makna dan arti tersendiri sesuai dengan keperluan dan kebutuhan pada zamannya saat itu. 

Sebagai orang yang melakukan pekerjaan design dan komunikasi maka ada baiknya kita mengenali mulai dari hurufnya sampai bentuk komunikasi yang dibuat oleh bangsa-bangsa itu sendiri. Agar kita dapat memahami sebuah budaya dan kebiasaan dari sebuah bangsa-bangsa yang akan kita eksplorasi nantinya. 

Sebagai Praktisi pada bidang visual komunikasi maka saya merasa wajib terus mengeklporasi dari mulai budaya sampai dengan bentuk komunikasi dari setiap bangsa-bangsa. Sebab jika kita tidak pernah mengetahui sebuah asal mula dari terjadinya sesuatu, maka akan sangat sulit untuk merasakan ambience dari sesuatu yang akan kita bentuk pada karya kita. 

Metode ini menyadarkan saya yang disampaikan oleh beberapa guru-guru saya dalam mendalami ilmu visual komunikasi ini. Saya tidak mendapatkan ini pada bangku kuliah namun belajar langsung dari mereka yang memang mempunyai konsentrasi pada bidangnya masing-masing. 

Thank's all of you, yang sudah banyak mengganti persepsi saya tentang dunia visual komunikasi ini. Saya sangat haus akan informasi seperti ini. Dan maka dari itu saya memabaginya kepada pembaca blog saya ini. 

Semangat terus untuk berkreatif karena inilah satu satunya jalan mencegah anda dalam kebodohan semata yang selalu mengimingi sebuah kesingkatan dalam mencari makna. Kreatifitas adalah sebuah proses dan perjalanan. 


Salam Kreatif


@rie fabian 

0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.