Iklan :

4 Oktober 2014

Jadilah Konsumen yang Pintar


Era dimana orang pada saat sekarang ini ingin yang praktis. Sedikit usaha ingin mendapatkan untung yang banyak. Dan ditambah lagi, beberapa konsumen yang sangat khilaf harga murah selalu tidak berfikir rasional untuk memutuskan dalam membeli satu barang ataupun produk. Dimana salahnya ? 


Berfikir jernih dalam mengambil keputusan dalam hal membeli sudah seharusnya ditanamkan saat sekarang. Dimana indikasi konsumen yang tidak pintar sekarang ini sangat banyak sekali. Semua memang tidak terlepas dari sulitnya ekonomi pada saat sekarang ini. 

Kita sering sekali memprioritaskan variabel harga murah sebagai satu-satunya dalam memutuskan membeli. Padahal kita tahu sekarang ini banyak sekali pedagang yang mengambil keuntungan dalam memanfaatkan situasi ini. 


Tayangan diatas merupakan salah satu contoh, demi mendapatkan satu produk yang bisa dijual murah, maka mereka menghalalkan berbagai macam cara. Karena mereka sangat tahu, kalau saja mereka menggunakan cara yang biasa (tidak meletakkan harga miring) kepada konsumennya, maka mereka akan kalah berkompetisi dengan pedagang lainnya. 


Sebenarnya cuma satu pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada pedagang-pedagang yang melakukan hal seperti ini, dimana hati nurani mereka, sehingga sangat tega menyajikan dagangannya dengan melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain seperti ini ? 

Berbagai macam tayangan sejenis seperti halnya diatas sudah sangat banyak  menghiasi televisi kita, akan tetapi terkadang masih saja saya melihat orang tidak mempedulikan ini. Sebagai contoh, kemarin saya main kerumah kawan saya, dan neneknya baru saja membeli gorengan yang akan disajikan kepada saya. 

Lalu nenek itu membuka pembicaraan kepada saya, gorengan disini murah dek. Seribu dapat 4, kalau ditempat lain sudah tidak dapat yah. Lalu gorengan itu dibawa masuk kedalam dan disiapkan untuk disajikan kepada saya. 

Saya cuma berfikir, kalau seantero jagat ini sudah memasang harga satu buah gorengan itu Rp 500,- sampai dengan Rp 1.000,- lalu ini dengan harga Rp. 250,- perbuahnya pasti ada yang aneh. Logika saya hanya berfikir, kalau memang bisa sampai 250 rupiah, tentunya yang lain juga ingin menjual harga segitu. 

Maka saya memutuskan untuk tidak memakan gorengan tersebut. Bukan perkara sombong ataupun tidak menghormati, melainkan Saya sebagai konsumen harus lebih berhati-hati kepada produk yang apalagi ini adalah produk yang dikonsumsi (dimakan). 

Saya mencoba membicarakan kepada kawan saya akan perihal itu dan kawan saya juga sama halnya dengan saya. Dia mengaku setiap sang nenek beli gorengan tersebut, dia berusaha membuangnya dan kebetulan kawan saya tersebut memang lagi berusaha menyelidiki kenapa harga pada tukang gorengan itu jauh lebih murah dari harga pedagang yang lainnya. 

Kasus seperti itu bukan terjadi kepada makanan saja. Banyak produk lain yang menggunakan cara-cara yang hampir sama demi mendapatkan hati dari para konsumennya.

Jangan hanya terpaku oleh harga yang murah saja, melainkan kita sebagai konsumen harus pandai-pandai menganalisa seberapa masuk akalnya harga yang para pedangan itu tawarkan kepada kita. Murah tapi sangat berbahaya untuk apa ? 

Saya juga seseorang yang berwiraswasta dan sangat berjanji tidak melakukan praktek-praktek yang seperti ini hanya demi mencari keuntungan yang berlimpah ataupun agar harga saya bisa lebih murah dari yang lainnya. 

Karena dalam prinsip saya, saya berjualan untuk membantu orang lain kalau-pun ada untung itu adalah memang upah yang saya terima dari hasil usaha saya. Tapi tidak pernah terbesit sedikitpun untuk merugikan orang lain dengan memberikan produk yang tidak layak pakai, hanya karena ingin mengejar keuntungan yang besar. 

Karena saya sangat percaya dengan hukum karma, dimana kita berbuat, berniat untuk merugikan orang lain, maka akan ada orang lain yang akan berbuat sama kepada saya nantinya. Jadi saya tidak perlu melakukan hal-hal yang tidak baik hanya untuk membuat barang jualan saya laku kepad konsumen. 

Memang harus diakui, ketika harga kita jauh lebih murah dari para pedagang lainnya, kita memang diserbu oleh konsumen. Tidak pakai jurus pemasaran saja barang kita dicari-cari oleh para konsumen yang sangat merindukan harga murah. 

Maka dari itu saya selalu mengedukasi, berdiskusi kepada konsumen ataupun client saya, bahwa Kita berbicara kualitas tidak akan tertukar dengan harga yang akan mereka beli. Mau bagus, tahan lama, tidak akan tertukar dengan harga yang murah sekali, karena pada prinsipnya barang didapat dari satu sumber yang sama. 

Apabila ada yang mengaku barang yang sama, tapi bisa menjual bahkan harganya dua kali lipat lebih murah dari harga yang saya jual saya tidak peduli, dan pada akhirnya mereka akan kembali lagi kepada saya menanyakan produk yang mereka beli beberapa waktu yang lalu. 

Maka dari itu saya berikan judul pada postingan saya saat ini adalah "Jadilah Konsumen yang Pintar" dalam artian kita harus bisa bijak dalam menentukan keputusan untuk membeli. Bukan perkara harga yang menjadi satu-satunya variabel dalam memutuskan untuk membeli. 





Salam Kreatif, 



@riefabian
www.fabianstudio.biz 



























2 comments:

  1. postiongan yang menarik,terimakasih infonya sangat membantu sekali agar bisa menjadi konsumen yang pintar :)

    BalasHapus
  2. kerenn gann info nyaa bgus jg bwt marketing hehe

    BalasHapus

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.