Iklan :

13 Oktober 2012

Antara Passion dan Patient


Mau buat judul bahas indonesia jadi aneh, antara sabar dan gairah ?, Aneh kan ? 

Bahasa Indonesia terkadang terlalu vulgar juga sih, jadi agak susah mengganti judulnya, akhirnya menggunakan bahasa Inggris aja deh untuk Passion dan Patient nya. Jadi intinya adalah antara passion dan sabar memang jika saya fikir - fikir menjadi bahan yang menarik untuk saya bahas pada postingan saya kali ini, dimana saya sering sekali "galau" untuk kedua urusan ini. 
Kita sering dengar bukan kata - kata Passion belakangan ini lagi naik daun. Bahkan kalau si "Passion" ini artis, sudah bisa diprediksi akan mahal jika manggil dia. Kata ini memang sering digunakan bagi para wirausaha seperti saya. Dimana jika kita mengikuti seminar, talkshow, atau acara lainnya yang berhubungan dengan usaha pasti dikatakan disana "Usaha itu harus sesuai dengan Passion"

Dan akhirnya saya baru mengetahui setelah menulis postingan ini, kenapa Passion itu tidak di bahasa Indonesiakan, padahal seminar - seminar itu menggunakan bahasa Indonesia. Kebayang kali yah jika sang pembicara mengucapkan "Usaha itu harus sesuai dengan gairah", hampir bisa dipastikan para pengusaha akan memiliki banyak anak nantinya, ha ha ha ... 

Jalan panjang sebuah usaha memang harus dilandasi dengan minat yang kuat. Dimana memang dibutuhkan Passion untuk terus tetap bisa konsisten menjalaninya. Karena jika memang tidak sesuai dengan Passion hampir bisa dikatakan kita mudah berganti haluan. 

Dan disamping Passion ada satu hal lagi yang tidak bisa dilupakan begitu saja, yaitu sabar. Sabar juga terkadang mempunyai peranan yang cukup penting. Ketika sudah pulang dari sebuah seminar, lalu menjalankan apa yang mereka katakan, sudah barang tentu hasil yang kita dapat tidak langsung seperti memesan makanan cepat saji (secepat kilat). Sekalipun kita sudah menggunakan Passion kita dalam usaha yang kita jalani. 

Terkadang ketika kita menemukan beberapa hambatan karena gak ada sabarnya, maka langsung memvonis diri sendiri bahwa kita tidak bakat, atau kita meragukan bahwa yang kita lakukan bukan Passion kita. Disinilah kesabaran dibutuhkan, perlu pelan - pelan mengurai masalah satu persatu, jika kita tidak bisa sabar, sudah bisa dipastikan kita langsung ambil jalan pintas, tutup aja usahanya, saya tidak bakat, titik. 

Saya ingat masa sulit pada tahun 2001 ketika memulai usaha. Dimana pada saat itu berbarengan kuliah dan minat usaha sudah mulai tumbuh. Yang saya lakukan pada tahun 2005 saya mencoba bekerja untuk perusahaan orang sambil kuliah, untuk mencari ilmu sekalian mencari uang. Karena kuliah jurusan Tekhnologi Informasi itu cukup banyak makan biaya, kalau minta sama orang tua terus malu lah, sudah kuliah masih minta. 

Lalu setelah pindah dari satu kantor ke kantor lainnya, akhirnya saya berhenti kerja. Saya memutuskan berkeja sama dengan kawan saya membangun studio grafis, dimana pada saat itu saya hanya mengurusi masalah program untuk animasi menggunakan flash. 

Pada saat itu saya ingat bener, makromedia flash itu masih menggunakan bahasa program yang cemen banget deh, go to, if, dkk, syntaxnya masih mudah dimengerti karena hampir sama dengan bahasa Inggris. Kalau sekarang saya melihat Syntax dari Adobe Flash udah sangat ngejelimet, pakai Java segala lagi. Heran saya orang Java gak bisa bahasa Java, agak aneh sih. 

Lalu dari sanalah saya merasakan enaknya bermain grafis dan meminta ajarkan kepada kawan saya utnuk menggunakan program - program grafis. Adobe Photoshoplah pertama banget yang saya pegang.

Dari situlah saya mulai mencoba membuka Studio Design saya sendiri, nekat banget deh pokoknya. Cuma punya satu PC dan satu Scanner aja ngaku - ngaku Studio. Yang saya kerjakan bukan Animasi melainkan design untuk cetakan yang medianya kertas. 

Terus saya mulai dari tahun 2008 sampai sekarang dibutuhkan sabar yang banyak. Atau kalau bahasa matematikanya mah tak terhingga, cocok. Dimana akhirnya saya memutuskan untuk berhenti kuliah agar saya bisa mengurus usaha dengan serius, yang kenyataannya saya menyesal sekarang dan ingin melanjutkan kuliah lagi. 

Karena membaca biografi Bill Gate dan Steve Job yang keduanya jawara IT tapi mereka pada saat itu tidak ada yang selesai kuliahnya, ngeles dah. Akhirnya saya coba jalan dengan pengalaman seadanya dan mencoba mencari kawan-kawan yang memiliki mesin cetak. 

Perjalanan itu terus hingga sekarang saya lakukan dengan Alhamdulillah saya sudah mendirikan Fabian Studio dimana tempat saya bekerja. Tapi tidak semudah itu juga, halangan itu tetap saja ada, bahkan banyak. Dicaci maki sama orang, ingin dipenjarakan karena tidak selesai mengerjakan project, sampai akhirnya saya memutuskan untuk les Private Design lagi dengan orang yang sudah berpengalaman dibidang Graphic Design. Karena dulu namanya masih graphic Design, kalau sekarang kan sudah DKV. 

Disanalah mulai tertata rapih, mulai dari cara mengelola pekerjaan sampai dengan belajar masalah waktu deadline. Sampai karena ingin tahunya sama ngelamar di perusahaan Advertising, dibilangan Jakarta Barat. Karena Ilmu design saya sudah lengkap saya diterima untuk Junior Designer di Perusahaan itu. 

Tidak bertahan lama, disana hanya dapat 2 tahun akhirnya saya keluar dan memulai lagi Fabian Studionya. Dan disanalah saya bertemu dengan partner saya, Kenan Fabian. Akhirnya saya jalan dengan 2 orang. Jika memang ada pekerjaan untuk perngerjaan luar ruang, maka saya menggunakan resource kantor saya dulu, dan saya kerjakan pada hari minggu. 

Dengan begitu saya bisa mengerjakan full service, baik dari designya, maupun produksinya. Sampai sekarang Alhamdulillah Fabian Studio dipercaya mengurusi masalah Promosi untuk IKPT, PT. Dempsey Nusantara, PT. ALJ, dll, itu dikarenakan buah dari kesabaran. 

Jadi sabar itu tetap penting jika menurut saya. Tidak kalah pentingnya dengan Passion. Jika hanya Passion saja maka kita tidak bisa bertahan lama. Karena kunci keberhasilan ada pada sabar dan teliti. Passion itu memang penting untuk usaha, jika usaha ingin berhasil maka harus juga menambahkan elemen sabar dan teliti. 

Ini juga bukan semata - mata saya sudah merasa berhasil, saya pun masih terus berjuang untuk tetap sabar dan teliti menghadapi persoalan demi persoalan. Akhirnya seni memang passion saya, tapi jika tidak dilandasi dengan sabar dan teliti maka passion itu akan menjadi sia - sia. Ini menurut hemar saya loh, kalau Anda berpandangan berbeda yah silahkan saja. Karena menurut saya juga, passion itu kadang berubah - ubah, tidak konstan. 

Terkadang cara orang tidak sama dalam menggapai tujuannya. Dan itu sah - sah saja, karena kita diciptakan dengan segala macam perbedaan. Pemikiran itu tidak harus selalu sama, jika Anda menemukan cara yang lebih efisien dari saya, tinggal sharring deh di blog saya.

Dengan begitu kan tulisan Anda dapat bermanfaat bagi banyak orang. 

Iya kan ? ..... 

Bagaimana menurut Anda ? 




Salam Kreatif, 


@rie fabian - 









3 comments:

  1. yah antara sabar dan penderitaan kadang selalu berdekatan untuk menguji ketabahan manusia yang berjalan di atas bumi ini dengan cintanya. dengan dua hal tersebut kita akan menemukan arti kehidupan itu sendiri. nice posting dan sangat menarik. salam persahabatan blogger dan ditunggu kunjungan baliknya di blogonol. mahesa (makin hebat saja) buat blog ini.

    BalasHapus
  2. Thanks Om ...

    @rie fabian -
    www.fabianstudio.biz

    BalasHapus
  3. Yousake >> Thanks Sob ...


    @rie fabian -
    www.fabianstudio.biz

    BalasHapus

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.