Iklan :

3 September 2012

Pengalaman Memotret di Parangtritis


Memotret Parang Tritis merupakan hal yang membuat saya agak agak gimana gitu. Kebiasaan saya memang jika ketempat - tempat seperti ini saya selalu memohon ijin, biasanya saya lakukan didalam hati. Itu agar tidak ada gambar yang aneh - aneh dalam kamera saya nanti pas saya lihat di Mac saya. 

Etika yang tidak tertulis ini memang sering kali dilupakan oleh orang - orang yang memiliki hobi memoto. Apalagi memang jelas - jelas tempat itu terkenal dengan kesakralannya. Objek yang saya takuti adalah Landscape atau bangunan tua. Jika sudah berada ditempat seperti itu, maka saya berasa didalam sebuah dimensi yang sangat berbeda.

Biasanya untuk masuk kekawasan itu saya mengucapkan salam, lalu dilanjutkan dengan memohon ijin untuk mengabadikan gambar didaerah mereka. Tidak ada maksud lain selain mengabadikan keindahan CiptaanNYA, hanya itu yang terniat dalam benak saya. 

Dan memang pengalaman saya mengambil foto di Parangtritis ini memang sangat sulit. Pasir masuk disetiap lubang kamera saya. Anginnya sangat kencang membuat foto yang saya ambil seperti terlihat blur. Makanya setiap hasilnya tidak bisa menemukan gambar yang tajam untuk tone warnanya. 


Dan kalau saya boleh jujur, disana tidak banyak objek yang dapat difoto. Pantainya memang memiliki ombak yang besar, sehingga memang membuat takut orang yang berada disana untuk berenang ketengah - tengah pantai. 

Disana terdapat delman yang mengantar Anda menyisiri pinggir pantai Parangtritis ini. Dan yang membuat saya tertarik adalah disana terdapat AVP. Motor yang memang khusus untuk medan berpasir. Berikut foto - foto yang saya ambil pada saat berada di Parangtritis ini. 






Dan bagian yang terenak adalah, saya mampir ke Pantai Depok. Namanya seperti daerah di Jakarta bukan ?

Pantai Depok ini adalah pantai dimana kita bisa membeli ikan dan memasak ditempat itu sekitar situ. Ada restauran yang memang mau memasakkan ikan yang kita beli. Jadi belinya beda, masaknya beda. 




Ikannya masih segar, karena para Nelayan langsung menyerahkan kepenjual dan pembeli dapat langsung memasaknya, dan bisa dipastikan itu pasti sangat nikmat. 


Setelah sudah dimasak jadinya seperti ini : 





Selamat makan .....



@rie fabian - 

6 comments:

  1. wew ngiler ngeliat ikan versi "jadi" nya, itu masak sndiri mas?

    BalasHapus
  2. Indahnya Jogja, yg moto juga keren

    BalasHapus
  3. Rahmi >> he he he ...
    Dimasakin di Resto dekat - dekat pantai. Mereka menjual jasa memasakkan yang kita beli di pasar ikannya.

    @rie fabian -

    BalasHapus
  4. Trisno >> makasih mas ..

    @rie fabian -
    www.fabianstudio.biz

    BalasHapus
  5. ajibb dah saya blm pernah kesana euy,,

    BalasHapus
  6. Jay boana >> kapan - kapan kita kopdar disana ...


    @rie fabian -

    BalasHapus

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.