" Ri, kamu di fabian studio yah ? ", kawanku berbicara lewat telp kepada saya.
"Tolong bikinin saya logo dong, kamu kan jago design ", sapa dia kembali di telepon
Begini biasanya saya menerima telp dari kawan-kawan saya. Lalu proses bisnis terjadi dari kawan-kawan dan dari mulut ke mulut. Ada beberapa masalah untuk pengerjaan projek yang dikerjakan dari kawan-kawan, ada yang meminta discount dan ada pula yang meminta gratisan.
Kalau bukan mulai dari teman maka siapa yang akan menghargai karya kita ?
Dalam e booknya pandji menceritakan bagaimana udjo project Pop bertanya kepada Pandji tentang albumnya sudah keluar apa belum, dan pandji pun memberikan kepada udjo cd nya sambil berkata, "Ini aku berikan gratis buat kang Udjo", karena Pandji berasa ada beberapa lagu yang terinspirasi dari Album Project Pop.
Tapi Udjo menolak, dan dia bilang, nggak saya gak mau gratisan. Dan beberapa hari kemudian Udjo membawa Cd itu menyodorkan kepada Pandji, ini tolong ditanda tangani Ji.
Itu dalam hal musik, dimana kalau tidak dimulai dari kawan yang menghargai maka tidak ada lagi orang lain yang berfikir harga tentang karya.
Jadi kalau kita diminta untuk teman kita maka kita harus konsisten kepada sebuah karya tersebut. Jika dia minta gratisan, maka saya percaya dia bukan kawan kita, karena tidak ada proses menghargai.
Bukan berarti Jasa yang saya tawarkan kepada kawan lalu Anda bisa bicara, ah dia kan kawan saya, jasa pembuatan designya gratis aja kali, ini yang harus dirubah paradigmanya. Kita bekerja, kita begadang, kita mencari sebuah inspirasi untuk membuat dari satu layout ke layout lainnya, maka kita masa tidak pantas dibayar apalagi dia kawan kita.
Banyak yang dilema tentang perkawanan, tetapi saya tidak keliru memposisikan itu. Sebab bilamana saya ingin membuat satu hal kepada kawan saya, saya tidak ingin mendapatkannya gratisan. Karena saya tahu mereka sudah bekerja.
Mari terus percaya kepada karya kita, baik dan buruk itu selalu relatif. Kalau tidak sekarang kapan lagi kita bicara tentang harga. Selamat berjuang pada seniman Indonesia.
Terima kasih untuk Pandji atas ebooknya.
Salam Kreatif,
@rie fabian
sosialisasi first, barulah bicara harga :)
BalasHapusIya setuju sangat, penghargaan itu selayaknya mulai dari kawan sendiri. Tapi memberikan gratis kepada mereka dan mereka menerimanya, bukan berarti kawan tak menghargai..Mungkin mereka akan lebih sukarela bercerita kepada yg lain, sehingga terpicu word of mouth yg berbuntut karya tersebut akan semakin dikenal :)
BalasHapusStrateginya untuk jasanya seikhlasnya saja...Ikhlasnya Bapak/Ibu/Mas/Mbak/Jojon Ridho Allah buat saya karena ilmu dari Tuhan pada dasarnya tidak bisa diperjualbelikan,tapi untuk bahan bakunya ada harganya karena saya beli juga...bahan baku apa? bahan baku listrik,kopi,rokok,nasi,nutrisi yg diperlukan oleh tubuh saya dalam proses pencarian dan keluarnya ide yg kreatif,briliant
BalasHapusThanks Jojon sudah mengingatkan.
BalasHapus@rie fabian-
www.fabianstudio.biz
gokil.....cerita yg menerik...justru seribu karya buruk akan menghasilkan 1 karya super dasyat...
BalasHapuschek this out
www.karyanyatasosial.com
Indonesia’s Major Problem And How To Solve It
Wakakakakakaakakak makasih om ....
BalasHapus@rie fabian-
www.fabianstudio.biz