Peranan buku memang tidak pernah akan bisa tergantikan oleh media apapun. Ternyata jika kita tela'ah lebih dalam tentang sebuah kaidah buku, maka e book belum bisa menggantikan emosional kita dalam membaca buku.
Coba kita bayangkan, bagaimana sebuah e book itu menjadi satu sumber yang dipercaya, jika memang tulisannya saja bisa dihapuskan, lain halnya dengan buku.
Bahkan ada beberapa orang yang mengemukakan pendapatnya tentang indahnya membaca buku saat berada didalam kamar mandi. Apakah kita mau membawa Tab kita kedalam kamar mandi ? Jawabannya tentu tidak.
Namun kita harus memikirkan lebih bijak kembali, dimana sebuah informasi terus bergerak sedemikian derasnya, sedemikian cepatnya, dan sedemikian pesatnya. Jika kita harus menunggu untuk sang publishing membahas tentang suatu hal yang menarik setidaknya kita sudah kalah 1 langkah dengan informasi yang berada didalam internet.
Bahkan pada saat sekarang kita bisa melihat beberapa buku dibuat berdasarkan artikel, berita atau fakta yang terbaru yang dirilis lewat internet. Jadi menurut anda mana yang lebih dulu, media cetak atau Online ?
Benar sekali jika Anda menjawab Online, dimana kita sudah harus membuka mata kita kepada informasi online yang berkembang. Coba kita bayangkan seseorang menyaksikan sebuah tragedi kecelakaan, dimana pada saat itu sang korban memang tepat disebelah dia, lalu dengan cepatnya dia twit, buat timeline di fb, dll. Maka ini informasi yang akurat sebenarnya, karena seorang wartawanpun akan mengambil berita dari saksi-saksi.
Namun memang sesuai dengan kecepatannya akan mengalami resesi keakurasian, dimana kita juga bisa berbanding terbalik dengan menerima fakta-fakta yang hoax didalam media online.
Jadi kesimpulannnya dari saya tentang kedua media ini memang saling melengkapi. Untuk kecepatan kita bisa melihat update berita yang disajikan melalui media online, lalu jangan cepat percaya sampai ada beberapa media yang resmi mengumumkan itu sebagai berita yang resmi.
Buku memang akan menghilang nantinya, tapi kalau menurut saya itu sangat panjang sekali jangka waktunya. Dimana peranan membaca, peranan dalam memegang sebuah media korannya, peranan dalam membagikan rezeki pada sang loper koran tetap tidak bisa digantikan dengan media apapun.
Tapi, media online juga tidak bisa dianggap tidak penting. Itu tetap penting, karena dengan begitu kita tidak bisa dimonopoli oleh satu kegiatan media masa - media masa yang terkadang memuat berita dengan memiliki bobot kepentingan sendiri.
Kini pembaca dituntut harus lebih pintar.
Salam Kreatif,
@rie fabian
Pembaca harus pintar...ya.
BalasHapusDengan demikian dia dapat memilah dan memilih bacaan yang sehat dan tepat.
Bukan bacaan yg mengandung penyakit dan racun.
Nice share...
He he he ...
BalasHapusSalam Kenal mas Bagus ..
@rie fabian
bawa tab kekamar mandi, hmm jadi pengen nyoba :)
BalasHapustulisan yang menarik mas arie ;)
Terima kasih mas Fajar ...
BalasHapusSampai saat ini sih belum ada yang mau coba bawa tab ke kamar mandi, he he he (takut basah).
@rie fabian
waduh buku memang terancam akan hilang yah om, tapi kalo ngebaca pake buku itu kesanya emang beda bisa freestyle gitu kalo pake g lain kn gak bisa hehe
BalasHapusbener sekali om Jay ..
BalasHapusSalam Hangat,
@rie fabian