Atas Nama Tuhan mereka selalu katakan itu, sebelum mereka menjabat menjadi orang yang berkuasa untuk negeri ini.
Tapi kita sudah sering mendengar juga Atas Nama Tuhan mereka berkelit baik yang benar maupun yang salah.
Apakah Tuhannya yang salah ?
Sungguh kualatnya negeri ini.
Ketika itu kita tidak pernah berfikir, bahwa apa yang dilakukannya merupakan hal yang biasa saja. Saya tidak ingin berbicara tentang salah dan benarnya, tapi lebih tepat berbicara tentang satu keadaan dimana kita sudah melihat kebohongan demi kebohongan itu memang dibuat sedemikian rapihnya, sehingga kita sudah tidak mengerti lagi arti kata "kejujuran".
Sampai bosan mungkin kita melihat mereka semua berakting dengan nama Tuhan. Sampai kita menyangsikan tentang Tuhan mereka yang selalu mereka ucapkan setiap kalinya.
Mereka lupa, mereka seolah lupa, bahwa Tuhan itu tidak pernah tidur dalam menyaksikan umatnya yang bersumpah atas namaNYA.
Kondisi ini memang sangat ironi ditengah-tengah kebanyakan tayangan pada saat pagi hari yang berbicara tentang kebaikan, moral dan etika. Namun disore harinya kita akan menyaksikan satu drama yang sangat panjang, rangkaian skenario melebihi cinta fitri yang dibuat seolah-olah ini hiburan semata.
Mencari kebenaran sudah sulit memang, itu sudah bisa dipastikan.
Maka dari itu mari kita tanamkan sebuah perbuatan kreatif bukan untuk menjajah orang lain atas ide yang kita buat. Tapi Kreatifitas yang dapat membantu orang banyak. Marilah kita berpartisipasi dalam memberantas kebohongan itu dengan perbuatan.
Mari kita gunakan sisi imajinasi kita dalam membangun kreatifitas tanpa ada yang terluka. Jangan lupa, bahwa negeri ini sudah sakit parah, krisis kepercayaan, dan rentan masalah. Saatnya kreatifitas bekerja mengentaskan kemiskinan, kebodohan dan kesengsaraan.
Mari kita bergandeng tangan untuk membangun Bangsa ini.
Salam kreatif,
@rie fabian
0 comments:
Posting Komentar
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.