Iklan :

7 Oktober 2011

Ingatkah bahwa kita diciptakan


Inginnya selalu menguasai dimanapun mereka berada. Inginnya selalu membodohi dimanapun mereka singgah dan berjalan. Masih ingatkah kita bahwa diatas langit masih ada langit ? 

Jangan terlalu banyak memuaskan diri anda sendiri, tapi banyaklah berbuat untuk orang lain yang ada disekitar kita. Masih ingatkah ketika orang menyebutkan kita kaya berarti itu pertanda banyak orang miskin disekitar kita. Kenapa kita masih belum sadar juga.

Buka mata dan buka telinga. Dengarkan apa yang mereka keluhkan tentang hidup kita. Dimana kita hidup selalu dalam kecukupan yang berlebih, dimana kita hidup dalam kemewahan yang teramat sangat, bahkan untuk menginginkan sesuatu saja kita hanya tinggal menunjuk kepada layar toch screen kita. 

Dibalik itu semua, pernakah kita memikirkan bagaimana caranya mereka hidup ? Pernakah kita melihat tentang cerita bagaimana mereka makan ? pasti kita tidak pernah mempedulikan semua. 

Ini satu pertanda bahwa kita hidup sekedar mengenyangkan perut kita sendiri. Ingatlah selalu bahwa apa yang kita makan selalu ada yang tidak bisa memakannya. Ingatlah selalu bahwa apa yang kita beli ada yang menginginkannya, maka berbagilah kepada sesama. 

Ingatlah selalu bahwa kita juga diciptakan, sama seperti mereka semua. Ingatlah bahwa hanya satu pencipta kita walau berbeda agama, ingatlah kita bahwa hanya satu dunia kita walau berbeda tempat tinggal. Maka berbagilah sebagaimana kita ingat bahwa kita sama-sama diciptakkan. 

Jangan benyak mengeluh akan kelebihan yang kurang, jangan pernah menghardik bahwa saja Tuhan tidak memberikan kita kebaikan yang hanya dari pandangan kita sendiri, dan jangan pernah mengeluh selama kita lihat kebawah masih banyak yang kekurangan melebihi dari kita. 

Belajarlah mensyukuri apa yang telah DIA berikan, belajarlah berbagi atas rizki yang telah kita dapatkan, dan belajarlah memberi pada saat ada yang membutuhkan. Karena kalau kita melihat lunturnya perasaan itu mengakibatkan perpecahan dan sifat egosentris dimana-mana. 

Kita hidup bukan hanya untuk kita, bukan juga hanya untuk keluarga kita, bukan juga hanya untuk anak cucu kita (kejauhan). Melainkan kita hidup untuk orang yang berada disekitar kita. Kenapa kita tidak menganggap mereka saudara padahal mereka tetangga kita, teman kita, kerabat kita. Kenapa kita selalu mengidentifikasikan saudara kepada orang yang mempunyai darah yang sama, darimana kita bisa membeda-bedakan darah kita padahal pencipta darah hanya satu yaitu Tuhan semata. 

Mari bergerak untuk mengulurkan tangan kita kepada semua saudara-saudara kita. Baik sedarah, sekeluarga, sedaerah, sebangsa dan senegara. Hentikan kesenjangan sosial ini yang sudah jauh melampaui batas dan norma-norma manusia. Ulurkan tangan kita mulai detik ini maka anda telah membiasakan diri untuk berbagi. 

Tidak selamanya kita diberi kepercayaan dalam mengemban masa kaya, tidak selamanya kita diberi kepercayaan pada saat kita memegang kuasa dan tidak selamanya kita berada ditempat yang sama untuk lusa nanti. Hanya kematian yang bisa kita garansikan untuk akhir hidup ini. 

Mari kita berbuat selayaknya kita sadar bahwa kita diciptakan oleh satu Pencipta, mari kita berbagi mari kita berbagi walau itu hanya perbuatan yang sekecil apapun juga. Mari kita membantu sesama golongan kita yaitu golongan manusia. Mari kita mari ... 

Karena itu semata-mata bukan perbuatan yang merugi ..............



Salam kreatif, 


@rie fabian 


0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.