Iklan :

29 Oktober 2011

Feodalisme (Warisan Kompeni)


Masih ingat Lirik Slank yang berbunyi ini :

Salah nggak salah, sama atasan slalu diturutin
Maunya seumur hidup minta-minta dihormatin
Nang ning  nang  ning-nang-ning  gung

Feodalisme  WARISAN KOMPENI !!
Bagus nggak bagus orang yang kuat slalu Berkuasa !
Absolute segala-galanya dia-dia yang paling perintah 
2x lagi

Pintar nggak pintar orang bertitel pasti ! didengar
Banyak bicara sepertinya dia-dia yang paling pintar !
2x  lagi

Benar nggak benar  yang lebih tua  sudah pasti benar
Suruh-menyuruh, larang-melarang dia-dia yang paling benar
2x  lagi

Tutup kuping, palingkan muka dan diam saja
Kalau Bos Manipulasi  nggak apa-apa !



Itulah salah satu Lyrick dari lagu Slank pada album Generasi Birunya. Jika kita lihat Indonesia memang mempunyai satu warisan sifat Feodal yang sampai saat ini masih diwariskan secara turun temurun. Kita melihat kesungkanan Kaula muda untuk mengkritisi kesalahan yang dilakukan oleh orang yang lebih tua umurnya. Itu masih dianggap tabu dalam budaya kita. 

Ini bukan berarti kita diajarkan kurang ajar dalam bersikap kepada orang yang lebih tua. Namun satu hal yang harus kita sadari bersama, kebebasan berpendapat adalah hak semua warga negara. Jika demikian berarti kita juga mempunyai hak untuk bersuara. 

Namun bukan berarti kita sebagai kaum muda harus dianggap salah dan kalah pengalaman kepada orang yang lebih tua. Memang benar orang yang lebih tua sangat banyak dalam mengecap manis pahitnya sebuah pengalaman, namun yang harus disadari jaman bergeser terus. 

Yang lebih tua sudah pasti lambat, karena faktor usianya dalam melakukan penjelajahan informasi dan perkembangan tekhnologi yang terus berkembang. Kita bandingkan dengan anak muda yang masih sangat lincah menggeluti penjelajahan informasi itu. 

Sudah berapa Tahun kita merayakan sumpah pemuda, ini sudah yang keberapa kalinya kita mengenang jasa muda-mudi pada jaman dahulu memperjuangkan negara. Maka dari itu sudah saatnya Pemuda dan Pemudi kita didengarkan dan dipertimbangkan atas usulan-usulan mereka. 

Marilah kita kurangi kadar warisan dari negeri Belanda tersebut, dan bangun apa yang menjadi seharusnya untuk membentuk satu Bangsa, yaitu memberikan hak berpendapat kepada semua warga Negara. 

Ingat sesungguhnya yang ada pada kita baru Pembukaan UUD 1945, itu pertanda kita belum merdeka sepenuhnya. Ingat Bung Karno pernah berpesan "Sesungguhnya aku hanya mengantarkan kedepan pintu gerbang kemerdekaan", maka kita memang harus berbuat sesuatu yang besar untuk meraih kemerdekaan sesungguhnya. 

Maju dengan merah darahmu dan pertahankan kemerdekaan dengan putihmu, tidak lupa akan Jati diri bangsa dan tidak lupa akan rasa saling menghormati. Mari kita berbuat untuk Indonesia kita, bersatu dalam membuat satu gagasan yang yang besar untuk bangsa. 


Selamat hari Sumpah Pemuda. 



Salam Kreatif, 


@rie fabian 

0 comments:

Posting Komentar

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.