Bulan ini memang bulan milik Si tukang ngangkut-ngangkut barang dibandara yang bernama Harry. Kan secara Potter itu kan pengangkut koper di bandara dan Harry nama orangnya. he he he Kidding ...
Serial Harry Potter yang diputar di Bioskop-bioskop Indonesia ini, berasal dari sebuah Novel yang memang memiliki konsep cerita yang kuat. Wajar saja jika memang sekarang seluruh bioskop se Indonesia dipenuhi oleh gambar poster-posternya film ini.
Sebuah karakter yang kuat dan cerita yang memang memiliki kekuatan jalanya ini, memang sedang menjadi buah bibir di Indonesia. Apalagi adanya keterlambatan masuknya film ini ke Negara yang mempunyai bendera merah putih ini, menjadi panjang deh antrian.
Bayangin aja saya mau nonton sekarang aja harus memesan tiket dari 3 hari yang lalu saking penuhnya. Wah dahsyatnya bukan main. Bukan hanya menyihir dalam film saja seolah penonton pun seperti disihirnya.
Ide Dasar Tentang Penciptaan Karakter Harry Potter :
Ide tentang Harry Potter pertama kali tercetus dalam pikiran J. K. Rowling ketika menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Pada waktu itu, dia baru saja bercerai dan mengambil inisiatif untuk menjadikan Harry Potter sebagai inspirasi hidupnya. Dia menghabiskan waktu di dalam perjalanannya itu dengan memikirkan plot yang lengkap tentang ceritanya itu. Di situs webnya, Rowling menceritakan pengalamannya itu:
“ | Saya telah menulis hampir tanpa jeda sejak umur enam tapi sebelumnya saya tidak pernah merasa begitu bergairah akan suatu gagasan. Saya hanya duduk dan berpikir, selama empat jam (menunggu keterlambatan kereta api), dan semua detel bermunculan di otak saya, dan anak laki-laki ceking berambut hitam dan berkaca mata yang tidak menyadari bahwa ia adalah seorang penyihir menjadi semakin lama semakin nyata bagi saya. | ” |
Pada tahun 1995, buku pertama berjudul Harry Potter and Philosopher's Stone (diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai Harry Potter dan Batu Bertuah) selesai dibuat dannaskahnya dikirimkan ke beberapa agen. Agen kedua yang dicobanya, Christopher Little, menawari untuk mewakilinya dan mengirimkan naskah itu ke Bloomsbury. Setelah delapan penerbit lainnya menolak Philosopher's Stone, Bloomsbury menawarkan uang muka £3.000 untuk menerbitkannya.[5]
Walaupun Rowling menyatakan bahwa ia tidak memiliki target khusus mengenai umur pembacanya ketika ia mulai menulis buku-buku Harry Potter, penerbitnya pada permulaannya telah menetapkan target pembacanya antara umur sembilan hingga sebelas.[6]
Pada malam sebelum penerbitan, Joanne Rowling diminta oleh penerbitnya untuk menggunakan nama samaranyang lebih netral-jender, supaya dapat menarik anak laki-laki dalam jangkauan umur tersebut, karena mereka khawatir bahwa anak laki-laki tidak akan tertarik membaca novel yang mereka ketahui ditulis oleh seorang wanita. Ia memilih untuk menggunakan nama J. K. Rowling (Joanne Kathleen Rowling), mengambil nama neneknya sebagai nama keduanya, karena ia tidak memiliki nama tengah.[7]
Buku pertama Harry Potter diterbitkan di Britania Raya oleh Bloomsbury pada Juli 1997. Di Amerika Serikat buku ini diterbitkan oleh Scholastic pada September 1998, di mana Rowling menerima $105.000 untuk hak penerbitan Amerika Serikat — sebuah nilai yang tidak biasa bagi sebuah buku anak-anak yang dikarang oleh pengarang yang tidak dikenal (pada saat itu).[8]
Khawatir bahwa para pembaca di Amerika tidak mengerti kata "philosoper" atau tidak menganggapnya sebagai tema magis (karena "Philosoper's Stone" atau batu filsuf adalah kata dalam bidang alkimia), Scholastic bersikeras untuk mengganti nama buku itu menjadi Harry Potter and the Sorcerer's Stone untuk pasar Amerika.
Selama hampir satu dasawarsa, Harry Potter telah mengalami kesuksesan besar, tidak hanya karena resensi yang positif dan strategi pemasaran penerbit Rowling, tetapi juga karena pembicaraan dari mulut ke mulut di antara para penggemarnya, terutama di antara para remaja laki-laki. Kalangan remaja laki-laki ini menjadi penting, karena selama bertahun-tahun kalangan ini semakin tidak tertarik dengan bacaan yang dianggap ketinggalan zaman ketimbang video game dan internet.
Penerbit Rowling berhasil menangkap kegairahan di kalangan remaja laki-laki ini dan segera merilis keempat buku pertama berturut-turut secara cepat, sehingga kegairahan mereka tidak sempat meredup ketika Rowling bermaksud untuk istirahat menulis di antara rilis Harry Potter dan Piala Api dan Harry Potter dan Orde Phoenix, dan dengan segera terbentuklah grup pembaca yang loyal.[9]
Seri ini juga mendapatkan para penggemar dewasa, dengan diterbitkannya dua edisi untuk setiap buku Harry Potter (di Kanada dan Britania Raya, tapi tidak di Amerika Serikat). Keduanya memiliki naskah yang sama persis, tetapi dengan sampul yang berbeda, untuk masing-masing edisi anak-anak dan dewasa.[10]
Nah Bisa disimpulkan bahwa sebuah karya yang dihasilkan dengan passion maka akan menghasilkan sebuah literasi karya yang bisa diterima oleh banyak orang. Kita bisa mengambil sebuah pengalaman dari J.K Rowling ini untuk berekspresi dalam membuat sebuah karya. Dengan konsisten dia mengumpulkan semua keseriusannya untuk membuat karakter si Harry ini.
Semoga bisa menjadi Inspirasi anda dalam membuat karya.
Selamat berkarya,
@rie fabian
Referensi
- ^ Kloer, Phil, "Predicting Potter", AccessAtlanta, 1 Maret 2007. Diakses pada 9 Maret 2007.
- ^ "Global Potter sales top 300m mark", BBC, 4 Oktober 2005. Diakses pada 10 Maret 2007.
- ^ Watson, Julie dan Kellner, Tomas. "J.K. Rowling And The Billion-Dollar Empire", Forbes.com, 26 Februari 2004. Diakses pada 19 Maret 2006.
- ^ ""International release dates for 'Order of the Phoenix'"". HPANA. 21 April 2006. Diakses pada 27 Juni 2011.
- ^ Lawless, John.. ""Nigel Newton Chief Executive, Bloomsbury Publishing, Britain". BusinessWeek Online. Diakses pada 9 September 2006.
- ^ http://www.kidsreads.com/harrypotter/jkrowling.html
- ^ Savill, Richard.. ""Harry Potter and the mystery of J K's lost initial"". The Daily Telegraph. Diakses pada 9 September 2006.
- ^ Tracie, Rozhon, "A Brief Walk Through Time at Scholastic", The New York Times, 21 April 2007, p. C3. Diakses pada 21 April 2007.
- ^ "Books' Hero Wins Young Minds", The New York Times, 12 Juli 1999.
- ^ "OOTP is best seller in France - in English!", BBC, July 1 2003.
Sumber : Wikipedia.
0 comments:
Posting Komentar
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.