Iklan :

21 Agustus 2011

Berusaha itu harus terima resikonya


Berusaha mempunyai dua dampak yang akan kita temui. Dampak yang pertama adalah sebuah keberhasilan dan dampak yang kedua adalah menerima kegagalan. 

Saya membangun Fabian Studio dari tahun 2007 sampai sekarang mereka sudah bisa berjalan tanpa saya. Bukan berarti membangun itu sebentar. Selama 4 tahun saya juga mendapatkan sebuah kegagalan-kegagalan yang sangat membuat saya drop dan terjebak didalam situasi keputus-asaan.

Namun saya selalu berfikir semua kejadian pasti mempunyai hikmah yang bisa kita petik dan kita pelajari secara seksama. Sebuah kegagalan banyak juga penyebabnya. Salah satu penyebabnya adalah timbulnya banyak kompetitor yang membangun usaha yang sama dengan kita. 

Seharusnya bila kita cerdas berfikir jangan jadikan satu kompetitor usaha kita menjadi musuh. Tapi berkawanlah dengan kompetitor kita tersebut. Nah agak membingungkan bukan ? Yah sebuah kejadian terjadi pada tahun 2009 akhir dimana saya mendapatkan bahwa seorang yang pernah ikut dengan saya telah membuka usaha yang sama dengan saya. 

Namun saya tidak menganggap dia sebagai musuh saya, melainkan sebaliknya. saya kunjungi dia dan berbicara sehangat dia masih di Fabian studio dulu. Saya bicarakan jika suatu saat Fabian overload project bisa dong bantu kita ?  Dengan begitu Fabian dapat terbantu. 

Lihat betapa kita mempositifkan sebuah kejadian sekalipun secara harfiah itu menyakitkan. Sakit itu persepktif memandang kita selayaknya manusia diberikan gambaran sakit secara turun menurun. Namun jika kita lihat peluang yang ada maka kita akan bisa mempositifkan sebuah kesakitan. 

Saya melihat sekarang melalui cerita teman-teman saya bahwa kita sudah saling menegatifkan teman-teman kita disaat mereka mau tumbuh dan berkembang. Berusaha itu bukan hanya cerita senang selalu. Berusaha merupakan kesedihan yang tiada akhir. Namun jika kita bisa membuat satu kesakitan tersebut menjadi positif ini pasti tidak akan mencederai kawan kita sendiri pada saat mereka ingin berkembang. 

Di Fabian Studio saya sering bilang kepada mereka semua. Bahwa Fabian ini adalah satu wadah dimana anda bisa meluapkan kreatifitas tanpa harus menggunakan hal-hal yang saya benci (drugs and Sex). Karena buat saya setiap orang layak mendapat pekerjaan tidak hanya berbatas dengan selembar kertas (Ijazah) semata. 

Terlalu banyak orang yang kurang beruntung ditanah Jawa ini yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya kepada jenjang yang lebih lanjut. Namun bila saya selami disekitar tahun 1992 sampai dengan 1998 saya ikut bersama mereka, nongkrong dijalanan dengan mencari uang lewat ngamen dan membuat usaha dengan menjual dagangan kecil-kecilan. Sebenarnya mereka kreatif sekali, dan inilah yang saya ambil sebagai ide dasar membangun Fabian Studio. 

Begitu kreatifnya mereka untuk mensiasati hidup untuk dapat makan dan bertahan dengan kehidupan. Namun sayang memang mereka tidak diarahkan jadinya banyak yang salah jalan. Mereka dasarnya sama dengan kita. Mereka bukan makhluk asing seperti Alien dari planet lain. Dan jika diberikan arahan dengan benar mereka bisa tuh akhirnya bekerja dengan benar. 

Memang terkesan sangat beresiko bagi banyak orang termasuk orang tua saya pada jaman itu mengatakan demikian. Namun saya yakin kok semuanya pasti bisa diatasi dan diarahkan. Bukan setelah itu berbuah cerita manis. Banyak cerita-cerita yang tidak berkenan dengan hati yang menyebabkan saya banyak kegagalan. Dari segi tanggung jawab dan management waktu. 

Sekarang alhamdulillah semua bisa teratasi perlahan-lahan menuju profesionalisme yang terarah. Saya pun soan kepada guru-guru saya baik dari jaman kuliah saya dulu sampai seseorang yang memang telah menjadi profesionalisme dibidangnya masing-masing. 

Untuk urusan management kita punya seorang guru management yang memang bekerja pada perusahaan swasta yang konsentrasi beliau memang dibidang managemen. Dan untuk urusan advertisinpun kami mempunyai penasehat dibidang tersebut. Dan itulah sebuah perjalanan Fabian. 

Kini sekarang saya sudah melihat kesiapan dari Kenan fabian untuk meneruskan visi dan misi saya maka saya tinggal melihat dari kejauhan dan memberikan masukan seperlunya kepada kenan fabian tersebut. Kenan Fabian sendiri ikut bergabung dengan fabian studio dari mulai tahun 2009 -2010. Pada saat itu kita kerja pada perusahaan swasta yang sama. 

Saya ajak kenan keluar dari kantor untuk membuka usaha sendiri. Sampai saat ini kenan menjadi penanggung jawab penuh pada Fabian Studio. Kami memang tidak pernah banyak orang inti didalamnya. Namun bila projejct banyak atau overload, alhamdulillah kawan-kawan siap membantu dengan senang hati kepada Fabian Studio. 

Jadi kompetitor kita bisa menjadi kawan. Lawan usaha kita bisa menjadi mitra dan faktor negatif bisa dipositifkan. Tergantung kita melihat dari sudut yang mana. Biasakan selalu melihat satu sudut itu memang sebuah sudut yang luas. Dimana kita bisa memandang keseluruhan dari masalah yang kita jumpai. Bukan hanya dari sudut yang bisa membuat kita menjadi berfikir negatif. Biasakan ucapkan Alhamdulillah seberat apapun masalah itu. karena dibalik masalah itu pasti ada hikmah dan maksud tersembunyi dari Tuhan kepada jalan kita. 

Semakin berat masalah tersebut maka semakin besar pula peluang kita untuk bergerak dari koordinat kita berdiri menuju koordinat kita akan melangkah. Segalanya mempunyai kemungkinan, segalanya mempunyai resiko. Semakin anda menimbang sebuah resiko semakin anda pintar membuat satu analisa untuk jalan anda. 

Siapkan diri anda kepada kedua dampak yang saya ceritakan diatas tersebut. Dampak buruk jangan menegatifkan fikiran kita dan bilamana dampak baik yang datang jangan cepat mempositifkan otak kita. Pelajari dengan seksama apa yang terkandung dari kedua jenis dampak ini terhadap kesatuan dari jalan yang ingin kita tempuh. Kadang keberhasilan membuat kita lupa dan berhenti menyusun rencana kedepan. karena kita merasa jalan kita sudah benar. 

Maka tidak selalu yang buruk itu negatif dan yang baik itu positif. Di analisa dengan benar adalah satu tindakan yang bijak. Bukan curiga mendapatkan rezeki dari Tuhan tapi sekedar waspada dan waskita bahwa kita adalah manusia yang mempunyai sikap cenderung khilaf. 

Silahkan lanjutkan usaha anda, dan berbuatlah yang terbaik untuk sekitar anda. 


Semangat berkreatif, 




@rie fabian 

1 comments:

  1. setuju!! lawan adalah kawan pada situasi yg berbeda, semua itu tinggal cara kita menempatkannya :)setuju!! lawan adalah kawan pada situasi yg berbeda, semua itu tinggal cara kita menempatkannya :)

    BalasHapus

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.