Jika kita masih mengingat tentang Above the line dan Below the line pada jaman dahulu kala kini para agendy dari advertising sudah bingung memisahkan kedua line tersebut. Kita coba berantakin yuk ....
Jika kita melihat sebuah arti dari Above the line yaitu semua kegiatan pemasaran yang dilakukan melalui media seperti TV, Radio, Majalah dengan target sasaran yang lebih luas. Disini lebih diutamakan konsep dan strategi. Dan Sementara dari Below the line sendiri lebih mengangkat aspek designnya. Bergelut dengan typografi, warna, layout dan lainnya, siap memasak dengan bahan yang sudah disiapkan. Untuk yang ini target sasaran lebih spesifik dengan berbagai kegiatan intens yang menyentuh konsumen melalui media-media seperti, flyer, leaflet, banner, Point Of Purchase, dll.Tapi belakangan semuanya jadi nampak tidak konsisten. ketika media menawarkan beragam pilihan. Dan kenyataannya sekarang sudah banyak line yang dicros over oleh para agency marketing. Sebagai contoh perusahaan sekarang sudah tidak mempedulikan kembali tentang above dan below the line yang mulai mengaitkan semua program marketingnya mengcross over media.
Sedangkan menurut Ismiaji Cahyono yang berbicara pada majalah Versus yang saya baca, beliau mengkatagorikan menjadi 3 bagian yaitu :
- Above the line
- Bellow the line
- Throgh the line
yang masing masing mempunyai makna sebagai berikut :
Above the line.
Mencakup komunikasi media massa tertuju pada khalayak umum, dan sulit terukur karena jangkauannya yang luas. Outputnya berupa televisi, cinema radio, print, banner, search engine, web Banner ads, Pelaksana ATL biasanya perusahaan iklan (advertising), marketing concultant, brand concultant dan sebagainya.
Bellow the line :
Mencakup komunikasi media non massa, sehingga spesifik kepada target komunikasinya. Jenis teknik komunikasi ini mudah terukur karena target pemakai jelas. Outputnya direct mail, Public Relations, Company Profile, Coorporate Identity, dan sebagainya. Pelaksana BTL biasanya perusahaan Grafis (Design grafis) atau perusahaan iklan yang memiliki divisi grafis, marketing concultanr, brand concultant dan sebagainya.
Through the line :
Mencakup penyampuran komunikasi media massa dan non media massa, sehingga crossing the line (melintasi media). TTL berkembang seiring dengan kemajuan jaman dengan penyamarataan tekhnologi dan ilmu pengetahuan, globalisasi dan disiplin branding yang mendaya gunakan segala teknik komunikasi, marketing, untuk penanaman citra korporat secara internal dan eksternal. Rumah Branding, advertising, rumah prosukdi, multimedia dan banyak lagi.
Nah makanya sekarang jangan bingung jika sudah banyak perusahaan yang berlabel konsultan Brand atau strategic marketing/communications meleburkan perbedaan dengan mengerjakan baik BTL maupun ATL. Layanan yang maksimal diadakan demi memenuhi kebutuhan dari client yang membutuhkan jasa pembuatan promosinya.
Selamat berkreasi,
@rie fabian
Sumber :
Majalah Versus 06/2009
0 comments:
Posting Komentar
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.