Jika kita melihat beberapa iklan dimedia apapun terlihat disini kita menonton iklan yang saling menyerang. Mulai dari headline sampai content dari Iklannya sendiri (Kata - kata dan Visual). Sebagai contoh iklan untuk kartu ponsel jelas sekali serangan - serangan secara komunikasi. "Telpon putus kami ganti, bukan hanya ngomong" Ingat iklan siapa, dan lihat materi visualnya yang menganalogikan warna - warna dari kompetitornya.
Lalu Iklan Sepeda motor Honda dan Yamaha, yang juga saling serang komunikasi, lewat dialog - dialognya. "Sibebek gesit irit ". lalu sah kah ini dilakukan dalam dunia periklanan ? Yah sah - sah saja asal jangan membedakan langsung dengan memvisualisasikan competitornya.
Sebagai contoh dengan mengcompare competitornya dan menghadirkan produknya langsung itu sah - sah saja. Karena jika ditanya kenapa harus menyerang jawabannya pasti kamuflase dan ada sanggahan. Secara orang awam kita melihat brand sedang berebutan mencari banyak konsumen dan persaingan memanglah sangat ketat. Siapa kuat dia pasti mampu bertahan.
Sebagai contoh dengan mengcompare competitornya dan menghadirkan produknya langsung itu sah - sah saja. Karena jika ditanya kenapa harus menyerang jawabannya pasti kamuflase dan ada sanggahan. Secara orang awam kita melihat brand sedang berebutan mencari banyak konsumen dan persaingan memanglah sangat ketat. Siapa kuat dia pasti mampu bertahan.
Ini kesempatan yang bagus sebenarnya untuk dimanfaatkan untuk orang yang mampu membawa brand - brand mereka. Kita bisa mengajukan sponsor untuk kegiatan kita dan mencari dukungan dari mereka, karena dalam meja divisi marketingnya adalah brand yang eksis untuk menjada kesatbilitasan dari produk mereka sendiri - sendiri. Asal kita dapat mengemas dengan baik dan mampu memperkenalkan produk mereka kita pasti dapat dukungan dari mereka.
Semoga artikel saya dapat bermanfaat buat anda, terima kasih.
@rie fabian
0 comments:
Posting Komentar
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.