Ambilah banyak pelajaran dari sini. Ketika saat itu sebuah bisnis yang dinamakan dengan pom bensin merupakan core bisnis bermain minyak atau perminyakan. Saat itu kita tahu tidak ada lagi yang bisa kita lakukan di Pom bensin selain mengisi bahan bakar kendaraan kita.
Ini merupakan satu perencanaan strategi yang sangat luar biasa. Sebagian dari kita bahkan merasakan evolusi dari SPBU ini. Dimana kita dulu merasakan ketika kita ingin membuang air kecil ditengah jalan menjadi kesulitan tersendiri, maka sekarang minimal kita tidak perlu mengkhawatirkan itu kembali.
Selain itu juga kita melihat sebuah pom bensin berada ditengah-tengah tol, yang bisa juga berfungsi sebagai tempat peristirahatan. Ini merupakan langkah yang luar biasa.
Kita bisa belajar banyak dari evolusi SPBU ini, mulai dari merubah strateginya sampai dengan fungsinya. Jika kita mengembangkan satu jenis usaha yang sedang kita pegang sekarang, maka kita memang harus banyak-banyak memperhatikan perkembangan seperti ini.
Mereka menghitung, bahwa SPBU itu merupakan pasar dengan notabene dapat mengumpulkan orang lebih dari 100 orang perharinya. Bahkan jika kita menghitung jumlah pengunjung yang berada di pinggir tol perharinya saya rasa bisa mencapai angka 10000 pengunjung.
Dan mereka benar-benar jeli melihat sebuah peluang, dimana akhirnya mereka memakai pasarnya sendiri untuk membuka sebuah usaha dalam bentuk yang lain. Iya walaupun pada tahun 1993 kita sudah sering melihat film di televisi, bilamana seorang jagoan mengisi bensin pasti ada supermarketnya, tapi yang dikembangkan oleh SPBU bukan hanya supermarket saja.
Bahkan sekarang mereka menyediakan tempat makan dengan bekerja sama oleh resto-resto freinchise dari luar negeri. Tapi mereka minimal dapat memanjakan pelanggannya dengan memberikan fasilitas lebih dalam usaha utamanya.
Dengan demikian konsumen mereka mendapatkan satu fasilitas yang benar-benar menjadi kebutuhan. Akhirnya kita bisa bilang, "makannya nanti aja di rest area", rest area = SPBU (Attacment communication).
Kepedulian yang sungguh-sungguh diberikan oleh seorang produsen kepada konsumennya bisa menjadi nilai lebih kepada konsumen itu sendiri. Maka saya bilang sudah bukan saatnya lagi kita berbisnis menggunakan gaya lama, dimana sebuah gaya yang hanya memikirkan tentang untung rugi. Jauh dari itu berjualan dengan hati yang telah saya berikan pada artikel sebelumnya jauh lebih mujarab untuk abad sekarang.
Fasilitas yang akan anda berikan jangan setengah hati anda wujudkan kepada konsumen anda. Ini menandakan ketulusan hati anda dalam mengalahkan kompetitor anda sendiri. Tulus memberikan pelayanan baik itu pelayanan utama sampai dengan pelayanan yang remeh temeh.
Nila penjualan akan berbanding lurus dengan nilai ketulusan hati anda dalam menjual, gak percaya ?? buktikan sendiri.
Salam kreatif,
@rie fabian
0 comments:
Posting Komentar
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.