24 November 2011

Menjual Dengan Hati


Menjual untuk mencari keuntungan semata sudah tidak bisa digunakan kembali pada saat sekarang. Keuntungan menjadi nomor dua pointnya pada saat sekarang ini. Mengapa demikian ? 
Sudah terlalu banyak orang berjualan disekitar kita saat ini, atau jangan-jangan sekarang bila mau dihitung ulang populasinya antara yang berjualan dengan yang membeli sudah tidak seimbang, jangan-jangan yang berjualan sekarang lebih banyak dari yang membeli.

Sabagai contoh kita bisa melihat berapa banyak warung handphone yang berada dijalanan, baik itu hanya menjual pulsa maupun yang menjual handsetnya sekalipun. Ditambah lagi sekarang orang bergerilya menggunakan internet untuk menjual handphone dan pulsa. 

Lalu berapa banyak sudah orang yang membuka bengkel ? sudah hampir 1 meter sekali kita dapat menjumpai bengkel. 

Disaat itu dilihat sebagai peluang banyak orang yang berbunglonisasi untuk ikut menjual apa yang dilihat, padahal pada kenyataannya banyak teori menjual yang belum mereka pelajari secara benar. 

Saat sekarang pembeli semakin cerdas dalam berbelanja. Itu dikarenakan pembeli sudah teramat banyak pilihan. Pada saat dia ingin membeli pulsa contohnya, dia akan berfikir kalau toko pertama tidak ramah maka dengan mudahnya dia berjalan ke toko yang kedua.

Sudah sedemikian heptiknya dunia perusahaan di Negara kita tercinta ini, semakin susah teratur dan semakin menandakan sinyal dimana yang punya uang banyak yang berhak berusaha. 

Maka kita sebagai penjual pun akhirnya harus merancang beberapa strategi-strategi dalam berusaha menjualkan dagangan kita. Yang tidak kuat mental mereka selalu mencari jalan pintas untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya. 

Pola menjual yang disukai oleh pembeli saat ini adalah "menjual dengan hati". Itu yang saya perhatikan saat ini. Dimana sang penjual tidak selalu memikirkan untung semata. Bahkan saya hampir bisa mengatakan untung sudah berada di urutan yang kedua dalam menjual. 

Lalu apa makna kata "menjual dengan hati" ? 

Kita sebagai orang yang ingin menjual satu produk kita tidak harus memikirkan selalu tentang keuntungan. Dimana kita memang harus benar-benar memperhatikan dampak pembeli dalam membeli produk kita. Jika perlu kita harus memikirkan :

- Layanan purna jual, kemudahan pembeli menjangkau kita, 
- Ketulusan kita dalam menawarkan produk kita, 
- Kejujuran kita dalam menjelaskan tentang keunggulan dan kekurangan dari produk kita. 

3 hal diatas menjadi penting adanya ketika kita ingin berusaha dalam mengembangkan satu jenis usaha. Pembeli sudah tidak ingin membeli satu produk kepada penjual jika terlihat sang penjual hanya memikirkan untung semata. 

Ada satu kondisi yang akan saya jelaskan lewat ilustrasi dibawah : 

Bangsa Eropa tahu tentang Ikan di Indonesia sedemikian melimpah ruah, karena Indonesia merupakan negara yang terdiri dari Laut yang amat teramat luas. Namun Bangsa Eropa tidak sembarangan membeli ikan pada pedagang di Indonesia. 

Mengapa demikian ? 

Mereka lebih memilih membeli ikan kepada pedagang di Indonesia YANG mengambil ikannya secara benar. Bagaimana secara benar yang dimaksud ?  yaitu dengan cara tetap menjaga stabilitas laut agar tidak tercemar. Jika mereka melihat kita mengambil ikan dengan menggunakan bom, maka mereka tidak akan membeli, karena yang mereka fikirkan jika mereka membeli ikan kepada pedagang yang demikian, maka mereka ikut merusak alam yang ada dimuka bumi ini. 

Lihat satu kondisi ilustrasi diatas, dimana padahal ikan yang ditangkap dengan cara menggunakan bom dan menggunakan jaring sama bentuknya dan jika memang mereka ingin menjualnya kembali keadaan ikan tersebut tidak berbeda. 

Namun sudah demikian tingkat kepedulian pembeli kepada penjual. Sudah banyak pertimbangannya, bukan hanya memikirkan untung semata. Jika mereka (sang pedagang ikan di Indonesia) menggunakan bom dalam menangkap ikan maka itu yang saya bilang "jalan pintas", dengan arti lain mereka tidak menjual dengan hati. 

Berikan mereka informasi yang jujur tentang bagaimana kondisi dari produk anda sendiri. Jangan takut menjelaskan kekurangan akan produk anda karena akan ada harga yang berbicara. Itu akan jauh lebih baik daripada anda bilang terlalu baik kepada produk anda, dan begitu mereka membeli tidak demikian adanya. 

Jangan fikirkan anda akan menjual hanya hari ini saja. Tapi fikirkan tentang anda bisa mendapatkan konsumen secara berkesinambungan. Tidak putus, dan berlanjut sampai dengan secara hubungan emosional yang anda bangun. 

Hari ini bisa anda menjual tapi berbohong, maka suatu hari mereka tidak akan memikirkan anda kembali. Hal inilah yang sering kita temukan pada saat sekarang ini. Dimana orang berfikir sudah terlalu banyaknya penjual, sehingga mereka hanya memikirkan keuntungan untuk hari ini saja. 

Lakukanlah dengan hati, lakukanlah dengan kesungguhan, berusaha itu untuk jangka panjang bukan untuk hari ini saja. Terus tingkatkan pelayanan merupakan jawaban daripada tantangan berusaha pada saat dewasa ini. Terus memikirkan kepentingan calon konsumen anda merupakan rangkaian dari kata "menjual dengan hati".

Lepaskan pemikiran berdagang hanya untuk keuntungan anda sendiri. Tapi ganti paradigma tersebut dengan kita membuka usaha untuk membantu orang lain, mempermudah orang lain, menolong orang lain dan beberapa yang membuat mudah dampaknya kepada orang lain, yang sering kita sebut konsumen. 

Dengan begitu anda bisa menjawab tantangan dalam berusaha pada saat sulit seperti sekarang ini. Banyak orang yang berniat membuka usaha dibanding bekerja dengan orang lain, namun tidak sedikit pula orang yang gulung tikar karena ia hanya pintar matematika untuk sekedar menghitung barang yang dia beli dengan harga yang akan dia jual. 

Dengan modal itu tentu tidak akan cukup pada saat sekarang ini, mari lakukan dengan hati. 


Salam kreatif,



@rie fabian 

2 komentar:

  1. kalo boleh melengkapi
    Lakukan dengan hati dan pikiran
    hati pikiran bila digabungkan akan menjadi akal.....
    kalo kita hanya pake hati saja maka lebih banyak berpontensi hanya ada rasa kasian aja dan mudah ditipu... begitu juga kalo kita hanya menggunakan pikiran, lebih berpotensi kejam atau lebih banyak memikirkan untung daripada keadan orang lain...

    ke-kompakan hati dan pikiran inilah yang akan membuahkan hasil ke perilaku kita sehari-hari... lebih sopan dan tegas dan bijaksana

    hehehehehe demikianlah saya hanya melengkapi sodara semoga dapat bermanfaat bagi kita semua
    terus semangat dan tetep kreatif..

    BalasHapus
  2. Mantab ....
    thanks to mas aji atas kelengkapannya.


    Salam kretif,
    @rie fabian

    BalasHapus

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.