Iklan :

8 Agustus 2013

Mengerti Bahasa Sebelum Membuat Visual


Sekali lagi saya mengucapan Maaf Lahir Batin, kalau saja ada tulisan saya yang tidak berkenan untuk Anda, maka saya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Kali ini saya akan membahas pentingnya sebuah bahasa didalam pencapaian sebuah visual yang baik. 


Postingan ini saya buat setelah membaca blog dari kawan-kawan blogger yang menuliskan sebagai berikut : 



Sumber : 
http://tobeeinspired.blogspot.com/2013/08/12-brand-dengan-arti-yang-konyol-dan.html

Dimana diatas jelas sekali bahwa makna dari sebuah Bahasa memang sangat vital dalam pembuatan sebuah rangkaian promosi. Dimana kita bisa menemukan beberapa perbedaan-perbedaan perlakuan terhadap bahasa walaupun masih berada didalam satu negara itu sendiri. 

Apalagi kita tinggal disebuah Negara yang memang memiliki multi bahasa. Dimana kita bisa melihat keaneka ragaman bahasa yang ada di Negri kita ini. Maka kita memang harus mengetahui layak dan tidaknya penggunaan bahasa tersebut digunakan, baik itu kepada nama produk maupun tagline dan slogan. 







Seperti pedang bermata dua, dimana bahasa juga bisa membantu mendefinisikan dari produk Anda. Sebagai contoh beberapa tagline yang digunakan pada gambar-gambar diatas. Mereka mencoba mengutak-atik bahasa untuk mendapatkan kata yang memang enak dan bisa diterima dengan mudah oleh para konsumennya. 

Untuk Bahasa yang digunakan sebagai tagline sebaiknya memang dibuat sedemikian simple dan memang mudah diterima oleh sasaran Anda. 

Saya pernah mencerna satu brand dengan tagline yang sangat sulit sekali, dan butuh waktu 2 tahun dan secara tidak sengaja akhirnya saya melihat produknya. Dan itu ternyata adalah produk cat. Oh my god ..... 

Yang pertama kali dalam pemikiran saya adalah kenapa itu sangat sulit sekali dicerna, padahal brandnya memang sudah berkeliaran dengan sering dimata saya. Mungkin kalau hanya saya tidak terlalu menjadi masalah, akan tetapi jika ada 500 orang seperti saya bagaimana jadinya ? 

Ketika kalimat "Connecting People" terngiang ditelinga saya lewat Adlibs Radio, maka yang terbayang dimuka saya adalah Handphone dan langsung menuju brandnya. Dan Brandnya sendiri saya langsung hafal itu adalah Nokia. 

Semudah itu kita harusnya memahami sebuah kalimat, bukan sebalinya (membuat sulit kepada pembaca). 

Ada kalanya memang brand sesekali didampingi oleh produknya, itu bertujuan untuk melekatkan produk kepada konsumen kita. 

Untuk beberapa designer yang saya kenal memang sudah sangat baik melakukan riset bahasa sebelum memberi nama untuk produk para clientnya. Walau beberapa tetap ada yang nekat mengandalkan kreatif saja untuk membuat sebuah nama untuk produk clientnya. 

Antara bahasa verbal dan non verbal memang harus menyatu. Bahasa Verbal disini saya artikan adalah kalimat, tagline, kata ajakan, dll. Sedangkan bahasa non verbal saya artikan dengan gambar. Ketika itu memang terlihat harmonis korelasinya maka satu kesatuan visual itu akan nampak indah dan mudah dicerna oleh konsumen kita. 

Maka saran saya, gunakanlah bahasa yang baik dan benar walau Anda ada diranah kreatif. 





Salam Kreatif, 




@rie fabian -





















2 comments:

  1. kalo "karna hidup penuh suka" tagline nya siapa yah om :D

    BalasHapus
  2. punyanya Gen suka-suka dong ....


    @rie fabian
    www.fabianstudio.biz

    BalasHapus

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.